L i m a

1.6K 174 3
                                    

Special chapter buat nemenin para jomblo di tahun baru #dibacokreaders

--------------------------------------------------

Angin berhembus dan membuat bulu kuduk (namakamu) meremang. Dengan mata yang masih terpejam, ia memeluk tubuhnya sendiri. Mencoba menghangatkan tubuhnya yang mulai sedikit kedinginan. Ia membutuhkan seseorang disini, seseorang yang mampu menghangatkan nya. Tapi siapa? Mungkinkah itu.. Aldi?

Sesuatu terjatuh tepat diatas kepala nya

'itu pasti daun' tebak (namakamu) dalam hati dengan senyuman manis diwajah nya

(namakamu) membuka matanya dan terkejut melihat seseorang yang berdiri dihadapan nya, tengah mengambil sesuatu diatas kepala (namakamu). (namakamu) diam terpaku, sejak kapan pria itu disitu? Apa pria itu melihat bahwa dirinya tersenyum sendiri sembari memejamkan mata? Apa pria itu mengikuti nya?

"daun. Pemikiran lo bener" ucap pria itu lalu membuang daun tersebut. Duduk tepat disamping (namakamu), (namakamu) bergeser, sedikit menjauh.

Jantung (namakamu) mulai berdegup diatas rata-rata, ia mulai tidak bisa mengontrol nafasnya sendiri. Padahal pria itu belum bertanya sesuatu pada (namakamu). Mengapa (namakamu) jadi seperti ini? Ia gugup

"lo sering kesini?" pertanyaan pertama yang mulai dilontarkan (namakamu), (namakamu) menghela nafasnya dan memejamkan matanya. Rileks

Ia menoleh dan menatap pria tampan yang duduk disebelahnya, menatap wajah nya sejenak. Mata sipitnya, poni lempar nya, rambutnya, hidung,dagu dan.. Tuhan! Pria yang duduk disebelah nya ini benar-benar tampan. Tukul? Lewat! squint emotikon

"y ya" jawab (namakamu) gugup. Ini adalah kali pertama nya Aldi dan (namakamu) duduk berdampingan sejak kejadian 6 bulan lalu.

Mata (namakamu) masih menyorot wajah Aldi. Tatapan nya tak bisa ia alihkan dari wajah nya yang tampan itu. Seketika rasa sakit nya hilang, tapi hanya sesaat. Rasa sakit ketika Aldi menyebutnya sampah

"ngapain?" pertanyaan itu membuat (namakamu) terkesiap.

(namakamu) membuang wajah nya dan menatap lurus kedepan. Apa ia harus jujur? Jika ia jujur..maka Aldi akan tahu bahwa (namakamu) masih mencintai nya. Tapi..bukan kah Aldi sudah tahu bahwa (namakamu) masih mencintai nya?

"main" jawab (namakamu) asal dan tanpa ia sadari, perkataan itu mempermalukan dirinya sendiri

"main?" ulang Aldi dengan alis yang bertaut

'bego' umpat (namakamu) mencaci dirinya sendiri

"hm..y ya. Jalan-jalan ajah si." Jawab (namakamu) memberikan senyuman manisnya pada Aldi. Tapi Aldi hanya mersepon dengan kata 'oh'

"sering kesini?" tanya Aldi mulai membuka topik pembicaraan

"ya" jawab (namakamu) singkat masih tersenyum tapi tanpa menoleh ke Aldi. Hatinya saat ini sedang berbunga-bunga. Bisa berduaan dan mengobrol dengan seorang ia ia cintai.

"tiap hari?"

"ya" hanya kata itu yang mampu (namakamu) keluarkan dari mulutnya. Sebenarnya ia ingin balik bertanya pada Aldi. Lo sendiri ngapain disini? Sering? Sama siapa? Duduknya dimana? Setiap jam berapa? Ah.. tapi tidak bisa ia menanyakan semua itu. Takut(?)

"emang gak bosen? Jenuh ? atau sejenis nya?" tanya Aldi menatap wajah cantik (namakamu) dari samping

"enggak"

Sepasang mata Aldi masih memperhatikan wajah cantik gadis itu. Ada sebuah rasa penyesalan disana. Penyesalan apa? Penyesalan ketika Aldi memutuskan hubungan? Atau....

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang