"Kopi hitam satu gulanya dipisah" ucap Robert pada pelayan yang segera mengangguk.
Robert duduk di teras terkena sedikit pancaran matahari pagi yang hangat, sambil menyalakan rokoknya Robert melihat ke pemandangan sekitar jalanan yang macet ,daun yang berguguran, hembusan angin yang lembut menyentuhnya ia menutup matanya dan membayangkan banyak hal. Tak lama kemudian pelayan datang membawakan secangkir kopi dan asbak belum sempat dia menyentuh cangkir kopinya ,seorang anak kecil memegang baju Robert, si anak kecil menengadahkan tangan nya pada Robert, berharap Robert memberikannya uang. Robert hanya diam dan menatap si anak kecil,seorang pelayan yang melihat mencoba mengusir si anak kecil tapi Robert memberi tanda untuk membiarkan si anak kecil.
"Duduklah" ucap Robert pada si anak kecil yang langsung mengangguk dan duduk dikursi depan Robert. Si anak tampak tidak canggung bahkan tidak merasakan tatapan dingin Robert , mungkin karena sebagai pengemis si anak sudah biasa dengan berbagai macam tatapan.
"Pesan apa saja yang kamu mau" sambil mengatakan itu Robert memberi buku menu pada si anak.
"Bang, aku tidak bisa baca" ucap si anak
"Bilang ke pelayan kalau kamu lapar,suruh mereka membuatkan mu sesuatu" kali ini Robert sudah tidak mempedulikan si anak lagi, fokusnya terpecah karena panggilan masuk Maulana di HP nya.
"Ada apa?" Tanya Robert
"Robert gawat , Ali dihajar oleh rombongan anak olahragawan"
"Suruh Yusuf mengatasinya,aku sedang sibuk" Robert segera mematikan HP nya dan ia melihat seseorang yang dia cari sedang berjalan menuju arah halte bus. Robert segera memanggil pelayan dan memberikan beberapa lembar uang. "Ambil kembalian" ucap Robert dan segera meninggalkan café , dari jauh dia melihat bus yang sedang berhenti dan orang yang dia cari sudah mulai berbaris untuk memasuki bus. Sebelum masuk orang itu tersenyum ke arah Robert yang sedang berlari mendekat. Sampai tepat pada waktunya , Robert membeli karcis tapi belum sempat dia masuk, Robert sudah ditahan oleh petugas karena Bus yang sudah memasuki batas maksimal. Tidak lama kemudian bus itu segera berangkat ,karena tak ingin membuang waktu Robert menghentikan sebuah angkot.
Angkot berhenti dan kaca supir perlahan turun, si supir menatap aneh pada Robert yang juga sedang menatap terkejut pada sang sopir dan penumpang di dalam angkot yang merupakan bagian dari pasukan Karna.
"Tolong kejar bus itu" ucap Robert sambil menundukkan kepalanya.
"Masuklah" ucap Randy
"Terimakasih"
Angkot melaju liar terpacu layaknya film fast and furios tiba tiba dari belakang melaju sebuah Vespa yang akrab dimata mereka, itu Vespa Karna dan ada seseorang yang dibonceng Karna.
Kali ini Robert sedikit terkejut karena si anak kecil yang sesaat bersamanya sedang dibonceng oleh Karna tapi satu hal yang Robert tau ,Karna dan dia sedang mengejar orang yang sama.Lanjut lagi ntar.
Kripik dan sarannya Mastah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Ini Indah Karena Tarian Wanita Penghibur
RandomGerakannya elok bagaikan diatas angin, tariannya menggairahkan namun tetap elegan,siapa pun yang melihatnya menari pasti akan terkesima. Tapi ada bayaran yang tidak sepadan untuk sebuah tarian bidadari duniawi.