Tolonglah monster, jangan ganggu aku lagi.
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Pagi ini, monster itu tidak duduk di depanku. Aku jadi leluasa menceritakan tentang monster itu pada sahabatku.
"Kenapa kau mau menuruti monster yang kau sebut itu?" tanya sahabatku. "Mau gimana lagi, kalau tidak aku akan di bawa ke tempat menyeramkan, kau tau kan.." jawabku. "Tapi kenyataannya, kau selalu di bawa ke tempat itu meskipun kau sudah menuruti kata kata monster itu" kata sahabatku lagi. "Ternyata ada juga yang nyebut monster selain aku" pikirku.
"Sebenarnya aku sudah tidak tahan dengan apa yang monster itu lakukan padaku....." kataku terisak-isak.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Kau tolak saja suruhan monster itu. Kau harus berani menghadapai monster itu.." kata sahabatku. Entah kenapa, tapi aku menjadi berani untuk menghadapi monster itu.
"Kenapa kau tidak pindah sekolah saja?" tanya sahabatku.
"Awalnya aku ingin. Tapi ada sesuatu yang membuat aku tidak ingin pindah. Ada orang yang aku suka, dia mau mendengarkan aku, mencari solusi untukku, dia akan berusaha menolongku jika aku dalam kesusahan" kataku.
"Ya, aku akan lebih berani" batinku.Seperti biasa, ketika istirahat monster itu datang untuk memesan barang. Tapi kali ini aku tolak.
"Hey, beraninya kau menolak" kata monster itu.
"Memangnya kenapa? Kau akan membawaku ke tempat itu lagi kan?" kataku.
Lalu monster itu menarik tanganku menuju tempat menyeramkan itu. Tapi sekarang dia hanya sendiri, padahal biasanya dia mengajak dua temannya. Perasaanku jadi tidak enak.
"Apa salahku padamu? Tidak mau membelikan pesananmu?" kataku. "Bukan... Tapi karena kau menang lomba mengarang, aku jadi di jauhi oleh teman temanku. Awalnya aku mengatakan aku akan menang, tapi kau telah merebut semuanya dariku. Aku sudah bilang padamu, kau tida boleh ikut, tapi kau ikut juga" kata monster itu.
"Aku ikut karena aku disuruh" kataku.
"Dan sekarang, apa yang akan kau lakukan padaku? Menumpahkan saus lagi?"
"Oh tidak... Sekarang kau akan lihat sendiri" "Teman, kemarilah" kata monster itu. Kedua temannya datang sambil membawa seseorang. Hey tunggu, itu adalah....
Sahabatku!."Kau terkejut? Pahlawanmu yang biasanya menolongmu kini tidak akan bisa menolongmu. Dia selalu menggagalkan rencanaku" kata monster itu.
Kini tubuhku lemas. Oh... Jangan apa apakan dia.
"Tolong, lepaskan dia" kataku. "Oh, tidak akan" kata monster itu.
Aku didorong sampai pojok gudang. Aku ditahan oleh kedua teman monster itu. Aku tidak bisa melihat apa-apa.
Sampai akhirnya aku mendengar benturan yang sangat keras mengenai meja.
Di gudang ini memang ada meja, dulunya untuk menyimpan raket. Tapi meja ini tidak dipindahkan karena sudah hampir rusak.
Lanjut ke yang tadi,
Apa yang terjadi? Monster itu pergi dengan dua temannya.
Apa yang terjadi dengan sahabatku? Aku bertanya tanya dalam hati. Sampai akhirnya kulihat seseorang di samping meja. Aku memanggil guru. Lalu sahabatku dibawa ke rumah sakit. Awalnya aku ingin ikut, tapi ini masih jam pelajaran. Aku akan pergi setelah pulang sekolah.-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Apakah dia baik baik saja?