prat 6

53 4 0
                                    

Haduh... ciye-ciye boby akhirnya jadi perhatian gitu sama yuri haha *^▁^* lanjut baca aja ya guyss.

Rinyuri pov

Boby kenapa dia jadi berubah? Dia ga se kasar waktu kemarin pagi,bahkan dia gandeng tangan ku lembut.

Pletak....

"ADUH RESE BANGET SIH Lu.. "
Oh my god,itu pak hasan guru biologi ku dia melempar penghapus papan tulis ke arah ku.terlihat teman" sekelas ketawa,tapi tidak dengan boby yang cuek" aja .gara gara aksi konyol ku tadi,aku pun langsung menundukan kepalaku karna malu.

"Ngelamun aja kamu yuri,berdiri di depan sampai jam istirahat"bentaknya,aduh kenapa aku bisa se ceroboh ini,aku malu,aku kan belum pernah di hukum sebelumnya.

"Ba..baik pak"jawab ku sambil berjalan ke depan dan berdiri sampai jam istirahat.

Tring...Tring..

"Ok anak anak jam pelajaran telah selesai silahkan istirahat"ucap pak hasan,sambil berjalan keluar kelas.

"Baik pa.."jawab teman teman sekelas.

"Heh lo mikirin apa sih sampe ngelamun gitu??"tanya boby kepada ku sambil menggeser bangku helma dan duduk di samping ku,ga tau apa ya

gue tuh dari tadi mikirin lo by

"Sinih pinjem catatan lo,gue kan belum nyatet".jawab ku mengalihkan pembicaraan.

"Ya.. nanti aja gue pinjemin di rumah,sekarang jawab pertanyaan gue tadi" pintanya dengan mendesak ku agar segera menjawab pertanyaan nya.

"Aduh...boby lo tuh ganggu aja deh...sana pergi..,kalo lo ga mau minjemin catatan lo ke gue,ya udah gue pinjem aja punya helma"jawab ku sambil mataku mencari-cari sosok helma.

"Nanti aja di rumah gue catetin,mana buku catatan lo!!",kata boby sambil tersenyum manis,oh ya tuhan,aku benci mengatakan nya tapi jujur senyuman nya itu membuatnya semakin tampan.

"Apa lo lagi sakit??"tanya ku sambil menempelkan telapak tangan ku ke jidat nya,memastikan.

"Engga"jawab nya dengan dahi berkerut.

"Belakangan ini lo beda banget ,kenapa lo baik banget sama gue?,ada mau nya ya lo,pasti deh ada mau nya" tanya ku dengan wajah curiga.

"Hahaha... bego banget sih lo"jawabnya sambil mengacak-acak rambut ku.

"Dasar aneh pergi sana,kayaknya otak lo lagi eror??"kataku menyuruhnya pergi.

"Ga mau gue mau tetep di sini"katanya bandel.

"Ih pergi sana...!!"ucap ku,tapi dia seketika memeluk tubuh ku,ya tuhan di sini hanya ada kami berdua.

"Hey nanti bisa di liat orang-orang lepasin gue,pergi sana!!"kataku pada boby yang tengah nyaman memeluk tubuhku.

"Gue ga peduli kata orang apa,yang penting sekarang gue sama lo"ucapnya lembut dengan nada membisik.seketika pipiku memanas.

"Lepasin,gue mau ke toilet"ucap ku,seraya melepaskan pelukan boby dan berlari kecil menuju toilet.

Sesampainya di toilet aku membasahi wajah ku dengan air dan menatap cermin,oh astaga kenapa dia buat aku salah tingkah,ini ga bisa di biarin,aku dan dia hanya teman,hanya teman...,aku ga boleh punya perasaan kayak gini sama dia,apalagi helma kan suka sama boby.

Autor pov

Di pikiran boby saat ini hanyalah ingin bersama yuri,yuri gadis itu memang berbeda.sebelumnya pintu hati boby tertutup rapat untuk siapapun,bahkan dia merasakan detak jantungnya berdetak begitu kencang setiap dia melihat yuri

hanya bersama yuri dirinya akan merasa nyaman,segala beban pikirannya hilang,sifat dingin nya pun mulai mencair,itu hanya karna yuri.sedangkan yuri,di pikiran nya itu bukan lah cinta,tapi hatinya berkata lain.

"Em..helma kenapa lo belakangan ini diem in gue sih?'apa gue punya salah sama lo ngomong aja gue bakal dengerin ko"ucap yuri pelan,sedangkan helma dia nampak acuh tak acuh.

"lisa bisa nanti lo berangkat ese basket bareng gue,gue ga punya teman sekarang,teman gue penghianat jadi bolehkan gue jadi teman lo."ucap helma kepada lisa seolah memojokkan yuri.hati yuri seakan di tancap duri perih sanggat perih,teman yang dia banggakan sekarang talah pergi meninggalkan nya,tampa tau apa yang telah yuri perbuat pada helma sehingga membuat helma begitu marah.

"Helma apa salah gue sama lo ngomong aja gue bakal berubah gue janji"ucap yuri sambil meneteskan air,mata.

persahabatan mereka dulu begitu indah,sehingga membuat yuri begitu menyayangi helma,walaupun selama ini yuri tidak tau kalau helma mendekatinya hanya ingin mendapatkan informasi tentang boby.selama ini yuri pikir helma lah yang paling bisa di andalkan dia banggakan,dan helma lah yang membuat yuri semangat datang ke sekolah,selalu saja ada hal yang ingin yuri ceritakan pada helma.

"Lo udah bukan teman gue lagi yuri,lo panghianat,lo pikir gue ga lihat apa tadi kalian pelukan,dan apa lo tau rasa sakitnya ngelihat sahabat lo sendiri pelukan sama orang yang lo sukai itu seperti apa,lo ga akan pernah ngerasain,gue kecewa,bahkan sekarang gue ga pingin ngeliat lo lagi,menyingkir dari hadapan gue,atau gue yang akan pergi".ucap helma pada yuri.

Yuri hanya bisa menangis dengan wajah sangat kecewa,semua kenangan-kenangan indah waktu bersama helma,begitu mudah untuk helma lupakan,bahkan helma memutuskan tali persahabatan mereka secara sepihak.yuri berlari kecil menuju kelas karna sedari tadi mereka berada di taman sekolah.saat yuri mulai berlari sekuat tenaga tiba-tiba.

Beruk...

Tampa sadar yuri menabrak boby yang habis dari kantin.

"Yuri...?"tanya boby dengan wajah terheran.

"Hey lo kenapa...kenapa lo nangis gitu?"tanyanya lagi.

"Minggir gue benci sama lo,gue benci banget sama lo,jangan ganggu gue minggir"ucap yuri dengan nada marah dan menahan isakan tangisnya.

Tapi air matanya tak terbendung lagi,mengingat ucapan helma yang sangat membuat yuri merasa bersalah,ini semua gara" boby hanya gara" boby,tali persahabatanya hancur begitu saja.yuri pun mencoba untuk berlari tapi boby menahan pergelangan tangan yuri dan membawanya ke tempat yang sepi.

"Lepasin gue,gue benci sama lo hiikkss...hiks.."bentak yuri sabil menangis pada boby.boby pun melepaskan gengaman nya dan beralih memeluk yuri lembut penuh kasih sayang.

"Hey...tenang lo jangan menangis"ucap boby lembut.membuat yuri merasa sedikit lebih tenang.boby mengusap rambut panjang yuri dengan lembut dan mencium keningnya.

"Kenapa ri??,ngomong sama gue ,apa si bajingan riko itu hem beneran dia orang nya?"
Tanya boby pelan dan melepaskan pelukan nya tadi.

"Bukan,bukan siapa siapa" jawab yuri lirih

"Ya terus kenapa lo nangis? Lo jarang banget nangis untuk hal yang kecil pasti kali ini masalahnya besar,bilang aja gue bisa bantu li ko"ucap boby dengan nada membujuk.

"Boby dengar..,lo ga bisa bantuin gue,gue mohon tinggalin gue,jangan ganggu gue lagi,niat gue kesini cuma untuk sekolah,gue mohon lebih baik kita ga saling kenal aja di rumah,di sekolah.gue terlalu banyak ngerepotin lo bukan? Itu yang lo bilang sehari yang lalu,apa lo ingat? Kata yuri sambil meninggalkan boby sendiri.

Hati boby seakan di iris pisau,gadis yang di cintainya,membencinya bahkan dia memintanya untuk tidak saling kenal sungguh itu sanggat menyakitkan.

***

Tbc guyss *^▁^*

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang