(4) My Dark Side (2)

62 3 1
                                    

Setelah beberapa hari sejak aku mengirim mommy ke surga,aku tinggal sendiri. Didalam rumah bersama mayat mommy dan daddy. Hingga,pada suatu malam,uncle Aslan datang kerumah untuk mencari mommy. Lalu aku bilang,kalau mommy kecelakaan saat mencari daddy hingga mobil yang dikendarai mommy masuk ke jurang. Ya,tentu saja itu adalah karanganku.

"Luci,kamu tinggal sama uncle aja ya? Uncle gak tega kalau kamu tinggal sendirian disini" ungkapnya sebari mengusap rambutku
"Tapi uncle,apa auntie setuju kalau aku tinggal disana?"
"Tentu sayang.. biar nanti uncle yang bicara pada auntie mu" aku hanya mengangguk. Disisi lain didalam diriku hanya menyeringai,melihat batu loncatan untuk memberi uncle pelajaran tinggal sebentar lagi.

Hari ini hari senin dan sebentar lagi uncle akan datang menjemputku untuk tinggal dirumahnya. Barang-barang sudah ku masukkan ke dalam koper. Dan tentu saja,aku membawa 'barang berharga' didalam koper berwarna hijau ini. Aku mulai menunggu uncle dipinggir jalan rumahku. Sedetik kemudian,aku dapat melihat mobil uncle perlahan melaju kearahku.

"Sudah lama menunggu Luci?"
"Tidak uncle,aku baru sampai disini ko"
"Oh baiklah.. ayo berangkat.. auntie sudah menunggumu dirumah"
"Baik uncle"

Uncle mulai memasukan dua koper berukuran sedang milikku kedalam bagasi mobil. Dan kamipun kini mulai melaju menuju rumah uncle yang terletak dipinggiran kota tempatku tinggal.

✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂✂

Cat rumah yang berwarna putih tulang itu nampak berdiri kokoh diantara rumah-rumah yang bisa dibilang sangat sederhana. Pekarangan taman yang sangat luas,juga kolam renang yang berada dihalaman belakang begitu menyejukan mata. Didepan pintu besar itu,dapat kulihat auntie menyambut kedatangan kami. Saat kami turun dari mobil auntie langsung memelukku.

"Luci sayang.. kenapa kamu tidak bilang ke auntie kalau mommy mu meninggal?"
"Maaf auntie"
"Kalau begitu ayo masuk,kau pasti lapar kan? Sudah auntie siapkan makanan-makanan enak untukmu"
"Benarkah?" aku yang memang sudah beberapa hari ini kelaparan,tentu saja antusias dengan kata makanan enak
"Tentu sayang.. ayo.. honey,tolong bantu Luci untuk menyimpan barang-barangnya ke dalam kamar"
"Tentu" terlihat uncle Aslan menarik kedua koperku.

Sudah beberapa hari ini uncle dan auntie sangat memperhatikan dan merawatku. Hingga,akupun tau kalau sebenarnya keadaan rumah tangga mereka tidak baik.
Auntie setiap malam membawa teman-teman prianya untuk berpesta dikamarnya. Sedangkan uncle,setiap malam pasti mabuk-mabukan. Kenapa aku tau? Ya,didunia ini tidak ada yang gratis bukan? Begitu pula dengan tinggal disini. Uncle dan auntie setiap hari memintaku untuk mengerjakan pekerjaan rumah hingga mengerjakan pekerjaan berat seperti membetulkan genting saat hujan. Dan bukan itu pula,sejak aku tau uncle mabuk-mabukan,setiap malam uncle datang ke kamar ku dan setiap malam pula dia mengambil keperawananku dan bila aku menolak tentu saja aku akan dipukuli. Aku kira uncle dan auntie orang baik. Ternyata aku salah. Sangat salah!! Aku tak tahan lagi!! Malam ini,aku kuhabisi kalian.

Malam ini. Setiap pukul 11 malam, uncle akan datang kekamarku dengan sebotol alkohol ditangannya. Kamarku yang gelap sangat sempurna untuk misi ini. Aku akan bersembunyi diantara himpitan lemari dengan tembok.

"Luciii... kau dimana haaaah?" ucap uncle dengan berjalan sempoyongan. Aku berjalan mendekatinya dalam gelap.
"Aku disini uncle" uncle segera berbalik dan dengan seketika ku goreskan pisau tajam milikku ke tenggorokannya. Uncle langsung tersungkur kelantai,dengan tangan yang memegang lehernya sendiri
"A.. a.. apa.. yang"
"Cukup uncle jangan bersuara lagi,nanri auntie bisa dengar" aku hanya menyeringai saat perlahan nafasnya mulai terhenti.

Dengan sekuat tenaga aku mencoba membawa tubuh uncle yang agak berat itu menuju kamar kosong disebelahku. Butuh banyak waktu untuk mengangkat tubuh uncle ke atas pagar hingga akhirnya aku jatuhkan tubuhnya ke taman belakang. Uuuuh darah dimana-mana. Aku harus membersihkannya sebelum auntie pulang bersama teman-temannya.

414 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang