Capt III

68 10 0
                                    

Gue emang selalu ngayal tentang Dio itu. Bahkan mungkin udah berbulan" gue ngayal tentang dia.

Dan gue juga baru sadar kalo emang cinta yang perjuangan nya kecil"an enggak akan pernah bisa dapat sampe kapanpun.

Akhirnya ada cowok yang bisa buat gue jatuh cinta. Dan gue ngejalanin hubungan yang cukup lama sama dia. Tapi emang Dio itu gapernah lupa dari ingatan gue.

Setelah putus dari tuh cowok, gue berpikir buat ngejar Dio lagi.

Sepulang gue sekolah, gue ketemu sama Dio dan memberanikan diri buat minta pin bmnya Dio.

" Hey, Dio! " aku memanggil Dio.

" Hey, Nik. Ada apa? " sahut Dio.

Gue gemetaran setengah mati sangking gugupnya bisa ngomong di depan dia.

" Eee.. eng.. enggak papa kok. Gue boleh minta pin lo gak? Siapa tau kita bisa chtan, hehe. " gue gemetaran setengah mampus.

" Ohiya boleh kok. Tapi gue gabawa hp, sini pin lo biar nanti gue yang invite " ujar Dio.

" Oke, ini pin gue. " gue ngasih hp gue ke Dio.

" Oke, Nik. Ntar gue invite. Nih hpnya. Yaudah gue balik deluan ya. " ujar Dio.

" hehe iyaiyaa. Hatihati dijalan ya Yo " sapaku.

Gue langsung nyamperin 2orang sahabat gue itu. Dan netesin airmata bahagia gue karena bisa ngomong sama berani mintakin pin Dio. Dan gue rasa itu penghargaan besar banget.

" Hey! " gue pukul pundak mereka.

" Darimana lo? Ditungguin juga. " ujar Audi yang kesal.

" Maaf deh. Tadi gue habis nyamperin Dio. Gue berani kan? " tersenyum lebar.

" Sumpeh lo? Yang bener aja? Setau gue lo gapernah berani deh dan selalu gugup kalo liat Dio " ujar Vero yang berhenti makan jajanannya.

" Iya sumpeehh. Gue berani karena emang selama gue pacaran sama mantan gue. Ingatan Dio emang gapernah hilang. Dan malah kata hati gue, gue harus bisa dekat sama dia. " sambil berjalan mencari bangku.

" Terus lo minta pinnya gitu? " ujar Audi.

" Iya, dan dia bilang biar dia aja yang nginvite dia. Dan dia megang hp gue brayy haha yaampun " dengan semangatnya.

" Keren lo mah Nik. Gue suka lo yang pemberani. " ujar Vero.

" Iya, yaudah yuk pulang. " ujarku.

Gue pulang bareng 2sahabat gue. Dan gue ngerasa senang banget bisa ngomong sama Dio. Dan bayangan Dio tadi emang gapernah bisa gue lupain.

ResetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang