Part 7

2.2K 197 6
                                    

"aku tidak marah padamu.. memangnya kenapa aku harus marah padamu.. kau tak berbuat salah"

jimin tersenyum kali ini, membuat pipi jungkook memerah bahagia. Jimin Tambah manis saat tersenyum.

"maaf tadi aku tak menepati janji, seharusnya aku menemuimu di pohon itu.. "

jimin tertegun.
Jadi ia tak salah kan? Nama yang tertulis di pesan itu adalah jungkook? Bukan taehyung.

"t-tidak apa-apa jungkook"

bukannya senang karena jimin tak marah, jungkook malah sedih,
apa jimin terlalu bahagia karena dia ditemani taehyung, jadi dia tak peduli biarpun jungkook tak datang tadi?

"tapi aku yang kenapa-kenapa"

jimin mengernyit

"aku marah pada diriku sendiri, jimin. Seharusnya aku yang mengajarimu bermain basket, dan membawakanmu makan siang, memakan makan siang kita bersama dan aku juga yang seharusnya menyenderkan kepalaku di pundakmu, bukan taehyung."

Jimin dibuat kaget lagi kali ini, kenapa jungkook tau semuanya ?

"jungkook? Kenapa kau tau semua hal itu?"

Jungkook menggaruk tengkuknya gugup

"eh, itu.. kau hanya tidak tau jimin, selama ini, sejak kita masuk sekolah yang sama, aku sudah memperhatikanmu. Dan pelukan itu.. aku sebenarnya ingin mengingatkanmu sesuatu, tapi nampaknya aku gagal"

jimin tambah bingung
Melihat jimin hanya diam jungkook melanjutkan

" kau tak ingat padaku jimin? Kau tak ingat seseorang memelukmu saat kau di bully geng kelas ?"

jimin ternganga, ia ingat sekarang..

jungkook?

Pantas jimin serasa pernah mengenal nama jungkook sebelumnya.. jungkook tersenyum mengeratkan genggaman tangannya, lalu tanpa henti mengelus tangan mungil jimin.

Flashback

"jimin-ah.. cepat kemarikan pr mu, mau ku salin" teriak seorang anak laki-laki berambut acak-acakkan.
Jimin dengan terpaksa membawa buku pr-nya . ini pertama kalinya ia di bully, setelah namjoon pindah dari sekolah, kali ini jimin yang jadi sasaran geng kelas itu.

"cepat bodoh!" teriak anak laki-laki lainnya yang duduk di sebelah anak yang berteriak pertama.

"dasar bodoh.. jalan saja lamban"

cibir seorang anak laki-laki lain yang sedang bermain penghapus di depan kelas.
Penghapus papan tulis itu dari kayu, dia sedang mencoret-coret papan tulis lalu menghapusnya lagi, dan begitu seterusnya yang tengah dilakukan anak itu.

Jimin masih ragu, apakah ia harus memberikan pr-nya atau tidak. Jimin tak menyadari kalau dari tadi ada anak laki-laki lain yang tengah memperhatikan jimin.

Laki-laki yang ada di depan kelas Nampak geram melihat jimin yang berjalan dengan pelan

"dasar siput !"

anak laki-laki itu dengan sengaja melempar penghapus kayu ditangannya yang tepat mengenai punggung jimin dengan keras sampai terdengar bunyi

*Pltakk

keras diiringi aduh-an jimin.
Laki-laki yang sedari tadi memperhatikan jimin sudah tak bisa menahan diri, dia bangkit saat melihat jimin seperti mulai menangis, yang malah di tertawai teman sekelas.

"hentikan bully-an itu bodoh!"

teriak anak laki-laki yang tadi memperhatikan jimin. Ia melihat jimin menekuk diri memeluk lutut.
Mendengar teriakkan anak laki-laki itu, sontak ketiga anak laki-laki yang membully jimin itu memandang tak suka

"kenapa hah? Kenapa kau membela jimin?
Jungkook-ah !"

teriak anak laki-laki yang tadi melempar jimin dengan penghapus.

Jungkook tersentak
"pembully-an itu.. kurang ajar !"
teriak jungkook.

"memang kau pacarnya jimin, sampai membelanya begitu?"

ejek anak laki-laki yang tadi berteriak minta diambilkan pr milik jimin.

Jungkook dan jimin tertegun

"terserahku mau membelanya atau tidak!"

teriak jungkook, ia berjalan mendekati jimin dan membangunkannya, menuntun jimin keluar kelas. Ketiga anak laki-laki tadi hanya memandang heran jungkook yang mebawa jimin pergi. Entah kenapa mereka tak berani melawan jungkook.

Jungkook mengelus punggung jimin yang tadi terkena lemparan penghapus, mereka ke taman belakang sekolah, duduk di kursi disana

"apa ini sakit sekali?"

Tanya jungkook
Jimin meringis masih sambil menangis tapi jimin tak terisak, ia hanya meneteskan air mata, jimin malu dengan jungkook. Ia tidak seharusnya menangis.

"jimin, menangis saja kalau kau kesakitan.. aku akan mengelus punggungmu begini ya.. sini aku peluk biar baikkan"

jungkook menarik jimin dalam pelukannya. Jungkook senang sekali bisa memeluk jimin, gadis yang selama ini selalu dia perhatikan.
Jimin mulai menampakkan isakkannya di pundak jungkook, tubuhnya bergetar.
Jungkook tidak sedang mencari kesempatan kan?

"terima kasih jungkook"

jimin melepas pelukan jungkook dan menghapus air matanya. Jungkook yang melihatnya terkekeh

"sekarang sudah baikkan?"

Jimin mengangguk malu.
Jimin mulai menyukai dan memperhatikan jungkook sejak saat itu, tapi tiga hari setelah kejadian itu, tiba-tiba seonsangnim mengatakan kalau jungkook bersama keluarganya pindah ke seoul. Hal itu membuat jimin sedih. Jungkook merupakan cinta pertamanya yang sangat singkat.

Jimin mencoba melupakan jungkook sejak saat itu, ia selalu melihat dirinya di cermin. Apakah jungkook meninggalkannya karena ia pernah memeluk jimin?
Karena dia tak menyukai jimin?
Dan ia sudah mulai bisa melupakan cinta pertamanya itu saat ia mengikuti ujian masuk smp, dan mengalami depresi. Dokter bilang , pikrannya ada yang mengabur sedikit setelah mengalami depresi. Mungkin karena hal itulah jimin sedikit melupakan nama jungkook.

Berbeda dengan jimin, jungkook justru tak pernah bisa melupakan jimin, dalam pikirannya selalu jimin, hingga setelah lulus smp, ayahnya meninggal, dan ibu jungkook memutuskan untuk kembali ke Busan. Tekad jungkook kembali bulat, ia ingin menemukan jimin. Dan menyatakan perasaannya.. ia ingin menemui cinta pertamanya itu.

Mungkin keajaiban menemani hidup jungkook, ia bersekolah di sekolah yang sama dengan jimin, di Busan High School. Dimulailah sejak saat itu, jungkook menjadi stalker jimin.

Flashback end

Tbc

Gimana? Penasaran ga? 😀 pasti engga😔
*lupakan
Terima kasih buat yang udah voment, rainny gatau mau bilang apalagi, cuma mau bilang terima kasih aja pokoknya buat semuanya yang udah mau baca.
Rainny update ff nya ga tentu karena tergantung mood juga sih
*eh? Gaada yg nanya ya?
Kkk
*lupakan lagi
Semoga ff ini bisa menghibur readers ya, dan rainny berharap banget di antara kalian ada yang nunggu nih ff
😙😀😀
Okayy sekali lagi thank you so much
Tunggu part selanjutnya ya
😊

LOVE YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang