Part 8 -END-

3.8K 239 20
                                    

Jadi, jungkook yang dihadapan jimin ini adalah cinta pertamanya?
Jimin tersenyum sendiri.
Jungkook yang melihatnya menyadari bahwa jimin sudah mengingatnya lagi.

"jimin-ah, kau sudah ingat padaku?"

Jimin mengangguk

"terima kasih jungkook"

jungkook tersenyum senang. Ia mengecup tangan jimin. Lagi-lagi jimin tersipu dalam kekagetannya.

"jimin, sudah sejak dulu aku menyukaimu, aku selalu memikirkanmu, kau lah cinta pertamaku,

jimin..jadilah kekasihku"

jungkook menatap jimin dalam begitupun dengan jimin, jungkook merasakan jimin bergetar dan tangannya berubah dingin.

Apa jimin tak menyukainya?
Pikir jungkook.

"jimin.."

jungkook menarik tangan jimin yang lain dan mengelusnya

"kau mau kan ? jimin.."

Jimin tersenyum dan membalas genggaman jungkook

" aku mau jungkook"

Jungkook tersenyum lebar sekali, ia berkali-kali mengecup tangan jimin

"terimakasih jimin, saranghae"

Jimin Jadi geli melihat jungkook,tp dia tersipu

"nado saranghae jungkook-ah"
.
.
.
.
Diluar sana tanpa mereka sadari orang tua jimin memperhatikan kegiatan jimin dan jungkook, mereka tertegun saat melihat berkali-kali jungkook mengelus dan mencium tangan anaknya.
Terlebih lagi ayah jimin , ia sudah sejak tadi ingin menemui mereka, tapi ibu jimin menahannya.

Mereka saling melirik

"mungkin mereka berpacaran"

pernyataan ibu jimin membuat ayahnya tertegun

"bolehkan?"
Tanya ibu jimin.

Ayahnya Nampak ragu tapi ia juga menarik tangan ibu jimin dan mengecupnya,

"tentu saja, dia sedang remaja"
ibu jimin tersipu.

Nampaknya orang tua jimin kembali remaja kali ini.

Di sisi depan, di stan kedai tersebut ternyata ibu jungkook gemas sendiri malihat anaknya mengelus dan mencium tangan gadis dihadapannya. Tapi ia tersenyum

"anakku sudah remaja" imbuhnya.
---

Sekarang, jimin dan jungkook sudah menjadi kekasih, saat jungkook sengaja ke kelas jimin dan meneriakkan nama jimin untuk memanggil kekasihnya itu, membuat semua orang yang ada di kelas jimin menoleh tak percaya, terutama taehyung yang sedari tadi tengah mengobrol dengan jimin.

"jiminnie.."

tak ayal jimin merona, ia malu sekali dengan teriakkan jungkook, ia malu karena menjadi pusat perhatian.

Ia melihat jungkook mendekatinya dan menarik lengan jimin dengan lembut keluar kelas.
Tapi saat jungkook berpapasan dengan taehyung, ia berhenti sebentar dan menarik pinggang jimin kesamping tubuhnya.

"taehyung-ah, kali ini, jangan sembarangan menyimpan kepalamu itu di pundak jimin, dia ini kekasihku"

taehyung dan jimin melongo, mendengar penuturan jungkook.

"eh? A-arraseo m-mian"
taehyung gelagapan.

Jungkook kembali menarik jimin , ia membawa jimin ke taman belakang sekolah, ke pohon itu lagi, kali ini, saat jimin duduk di sana, jungkook tak mengikuti jimin, ia duduk bersila menyamping, lalu membaringkan kepalanya di kaki jimin.
Jimin sedikit kaget.

"jungkook, duduk saja di sini" ucap jimin malu sambil menunjuk tepat di sampingnya. Tapi jungkook malah tersenyum.dan tak berpindah dari tempatnya.

"aku mau disini dulu, jiminnie"

mereka sama-sama memejamkan mata dengan berbagi earphone jimin. Tanpa jimin sadari, jungkook membuka matanya, dan menatap wajah jimin yang tengah terpejam.

Jungkook mengulurkan tangan kanannya ke tengkuk jimin,
lalu menarik tengkuk jimin untuk menunduk mendekati wajahnya,
jimin membuka matanya kaget saat dirasa tangan jungkook menarik tengkuknya.

"jung-"

ucapan jimin terhenti ketika bibirnya menyentuh bibir jungkook,
jimin melotot dan pipinya memerah karena malu,
jungkook melumat bibir jimin, kemudian jimin memejamkan matanya dan membalas ciuman jungkook.

Jimin bisa merasakan senyuman jungkook dalam ciumannya.

Leher jimin sudah terasa pegal, ia melepaskan tangan jungkook yang memegangi tengkuknya, dan menyudahi ciuman mereka.

Pipi mereka sama-sama merona. Jimin menoleh Kearah lain membuat jungkook terkekeh

"ini juga ciuman pertamaku"

jimin melihat pada jungkook lagi dan mengelus rambut jungkook.

"jangan mengagetkanku lagi, jungkook "

jimin memejamkan matanya lagi, kembali mendengarkan musik di earphone nya.

"baiklah, lain kali aku akan memberitaumu dulu kalau mau menciummu"

jimin mencebikan bibirnya, lalu memukul dada jungkook pelan

"dasar!"
jungkook tertawa.

"saranghae jimin-ah"

lagi-lagi jungkook membuat jimin merona.
Tak mendengar balasan jimin, jungkook jadi geregetan

"jiminnie.. park jiminnie.. I love you"

jimin tersenyum, ia terkekeh juga akhirnya.

"I love you too jeon jungkookie"

jimin menyentuh ujung hidung mancung jungkook, tapi tangannya malah ditahan jungkook, dan dikecup lagi tangan jimin yang mungil itu.

"jungkook-ah, ayo masuk, bel sudah berbunyi"
ucap jimin.

"sudah masuk lagi? Kenapa cepat sekali"
keluh jungkook,
jimin tersenyum geli, kekasihnya ini, sangat menggemaskan. Memang ketika bersama orang yang kita sayangi , waktu akan terasa begitu singkat.

Dan jungkook tak suka itu, ia butuh waktu tanpa batas, untuk bersama jiminnya ini.

Jungkook bangun dan membantu jimin bangun dari duduknya

"kajja, sayang" ucapan jungkook membuat jimin tersenyum malu.

"hmm.. kajja"

Jimin menyadarinya sekarang, ia seharunya jangan banyak mengeluh tentang hidupnya, takdir itu sudah ada jalannya, dan setiap orang akan mendapatkan kebahagiaannya jika sudah waktunya.

Cukup cintai diri sendiri dulu.


--END--

Maaf kalo jalan ceritanya kecepetan dan ga memuaskan 😊😊😊
Gamsahamnida buat para readers
Makasih juga buat yang udah voment

Next aku bakal update ff baru tp masih dengan pair kookmin

LOVE YOURSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang