Part 2

13K 411 29
                                    

"MOM..." suara yang terdengar kencang menggema dipagi hari.

"COLE" teriak Eliza seraya berlari menghampiri putranya.

"Hey mom, i misse you" ucap Cole sambil memeluk ibunya.

"Miss you too, kemana saja kamu Cole, kenapa gak ada kabarnya gitu sih?"

"Ya biasa lah mom, aku lagi sibuk dengan pekerjaan. Maaf ya mommy ku yang cantik kalau aku gak sempet ngabarin mommy dan.......hey kemana Emily?" tanya Cole sambil melirik keseluruh penjuru mencari sosok adiknya.

"Ya, kalau kamu cari Emily jam segini adanya dikamar, Cole." ucap Eliza lalu berjalan menuju dapur yang diikuti oleh Cole.

"Kebiasaan, masa jam segini belum bangun, gimana mau dapet jodoh." ucap Cole sambil mengangkat bahunya.

"Kamu ngomongin adikmu mulu, emangnya kamu udah dapet jodoh?" ucap Eliza meledek namun penuh selidik.

Cole menjadi salah tingkah dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Ya belum sih mom. Tapi dia kan perempuan, masa jam segini belum bangun juga? Yaudah aku bangunin aja deh..." ucap Cole lalu bergegas menuju kamar Emily.

************************

"Emily...hey..bangun pemalas." ucap Cole berbisik ditelingan Emily. Emily yang merasa tidurnya diganggu hanya menggeliatkan badannya tanpa membuka matanya.

"Mily, sayangku ayo bangun...." lagi-lagi Cole berbisik. Emily menjadi mengerutkan keningnya, bergumam tidak jelas, dan mengibas-ngibaskan tangannya minta untuk tidak diganggu, dan tetap tidak membuka matanya.

Cole menjadi terkekeh melihat reaksi adiknya itu yang malah semakin membuat ia ingin mengganggu adiknya dari nyamannya tidur, "EMILY AYO BANGUN, ADA KEBAKARAN."

Sontak Emily bangun terduduk, "Mana..mana...dimana kebakarannya?" tanya Emily dengan kaget dan mata yang sudah terbelalak. Ekspresi Emily membuat tawa Cole pecah, ia tertawa keras sampai terbungkuk-bungkuk dan memegang perutnya. Emily segera menoleh kearah kakaknya itu dan baru menyadari kehadiran Cole, Emily masih saja melihat kakaknya yang masih tertawa kencang dengan bingung. 

"Kenapa kamu malah ketawa Cole?" tanya Emily masih merasa bingung.

Cole mencoba mengatur nafasnya dan meredam tawanya, "Wajahmu Mily, wajahmu sungguh lucu...." Cole tidak bisa menahan tawanya dan kembali tertawa.

Emily masih saja melihat Cole dengan bingung dan seketika sebuah pemikiran muncul, "Kamu ngerjain aku ya? Kebakaran itu gak ada ya?"

Lagi-lagi Cole hanya tertawa karena kesal Emily melempar bantal dan sukses mendarat di wajah tampan Cole, "Hey Em, kau melukai wajah tampanku." ucap Cole masih dengan seringainya, sisa-sisa tawanya sedangkan Emily hanya mencibir.

"Ngapain sih kamu kesini pagi-pagi?" tanya Emily jengkel dan merebahkan tubuhnya lagi keranjangnya yang nyaman.

"Hey apa kamu lupa hari ini mommy berangkat, kita akan mengantarnya dan aku akan menjemputmu." ucap Cole yang ikut merebahkan tubuhnya disamping Emily.

"Aku ingat Cole, tapi ini masih terlalu pagi. Mommy baru akan berangkat jam tiga sore nanti."

"Aku tau Mily, aku sengaja datang lebih cepat karena aku ingin bertemu adikku yang sangat jelek ini. Apa kamu tidak merindukanku?"

"Ah, sama sekali aku tidak merindukanmu."

Cole menjadi tertawa mendengar ucapan adiknya itu. Walau Cole tidak memiliki waktu untuk Emily namun ia sangat menyayangi adik satu-satunya itu.

"Hey Em, kamu sudah menyiapkan apa saja yang akan kamu bawa?" tanya Cole lebih lanjut.

"Emm, udah kok. Cole, aku ingin tinggal disini aja ya." ucap Emily terdengar seperti rengekan anak kecil.

Agreement and PunishmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang