Part 15

9.7K 437 90
                                    

"Hei, kenapa melamun?"

Emily melihat kesamping dan tersenyum, "Udara disini sejuk, aku suka."

"Kau benar, disini udaranya memang sejuk, Emily juga sangat senang duduk disini." ucap Sarah yang ikut duduk di gazebo sebelah Emily.

"Benarkah?"

"Ya, Emily bisa berjam-jam duduk disini sambil melihat bintang-bintang, seperti yang sedang kamu lakukan."

Emily tersenyum mendengar ucapan Sarah, "Sepertinya semua orang sangat mencintai Emily ya? Betapa beruntungnya dia."

"Ya, semua orang sangat mencintai Emily, ketika kabar ia sudah tidak ada semua orang sangat-sangat merasa kehilangan."

"Aku yakin Emily sudah tenang disana."

Sarah tersenyum, "Nad, apa kamu menyukai Aldan?"

Emily tersentak, "A-apa maksudmu? A-aku menyukai Aldan? Mana mungkin, Aldan kan kekasih Audrey." ucap Emily malu-malu sambil menundukan wajahnya.

"Bagaimana kalau aku katakan mereka berdua tidak berpacaran?" goda Sarah.

"Maksudnya?"

Belum sempat Sarah menjawab, suara melengking mengagetkan mereka berdua.

"Mommy, tante Nadya." teriak Lidya yang berlari kearah gazebo.

"Hei sayang, jangan lari-lari nanti kamu jatuh." Sarah membelai rambut Lidya dengan sayang.

"Kata oma makan malamnya udah siap, ayo kita ke dalam tante, mom."

"Oke kalau gitu let's go."

Lidya menarik-narik ujung baju Emily membuat emily menatap kearah bawah, "Tante, gendong." ucap Lidya manja sambil merentangkan kedua tangannya. Emily tertawa melihat wajah polos Lidya sedangkan Sarah menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap putri kecilnya.

***********************

"Ah, kalian sudah datang ayo kita makan." ucap Eliza ketika melihat Emily, Sarah, dan Lidya datang. 

Emily masih saja tertawa mendengar celoteh Lidya yang berada dalam gendongannya. Tatapannya menyapu meja makan yang ramai. Ketika ia melihat Aldan duduk disebelah Audrey, senyum diwajahnya sempat menghilang. Namun Emily menggeleng kecil lalu kembali tersenyum.

"Hey sayang, kamu sedang bercerita apa? Sepertinya bersemangat sekali?" tanya Cole pada putri kecilnya ketika dilihatnya Lidya tengah asik berceloteh pada Emily.

"Aku bilang, aku akan melindungi tante Nadya, dad. Aku akan memukul orang yang mau menyakiti tante Nadya seperti ini..." lalu Lidya mengepalkan kedua tangan mungilnya lalu memukul-mukul udara didepannya, dengan ekspresi wajah serius yang menggemaskan membuat semua orang tergelak karena ulahnya.

"Sudah-sudah, ayo sayang kamu duduk lalu kita makan." ucap Eliza  lembut pada cucu tersayangnya itu."

***************************

"Itu foto yang diambil sebelum Emily pergi."

Emily yang sedang melihat foto-foto yang berjajar rapih menengok keasal suara, dan ia mendapati Leo yang sedang tersenyum kearahnya membuat Emily juga tersenyum.

"Ia sangat cantik."

"Ya dia memang sangat cantik, bahkan aku sangat menyukainya."

"Menyukainya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agreement and PunishmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang