Part 2

88 7 0
                                    

Kurang lebih sih Nalan kaya gitu tapi kalo kalian punya bayangan sendiri silahkan :D

###

Dia Nalansyah Saputra, ketua OSIS di SMA ku ini yang terkenal tampan, pintar, dan dingin terlebih pada makhluk yang bernama 'wanita' tetapi bagaimana kepadaku? Buktinya saat mos waktu itu dia menolongku dan dua hari setelah itu dia masih sangat manis padaku tetapi tidak dengan keadaan sekarang.

Setelah kegiatan mos selesai Nalan berubah, seperti yang dikatakan orang – orang dia dingin bukan seperti Nalan yang aku kenal. Tiba –tiba saja aku melihat Nalan jalan berdua dengan seorang wanita dari ruang OSIS menuju ke arahku.

"Hai kak.." ucapku memberanikan diri saat dia sudah berada didepanku.

Tanpa ada jawaban Nalan berjalan melewatiku dan terus menjauh, begitu pun dengan wanita yang ada disebelahnya. Aku masih terdiam melihat Nalan yang semakin menghilang dari pandanganku. Ada apa dengannya? Bukankah dia yang selalu menyapaku saat mos kemarin? Tiba-tiba seperti ada yang menusuk dadaku, sakit rasanya aku tak tau apa yang aku rasakan ini. Aku pun langsung berlari menuju kelas tanpa menghiraukan mata yang memandangiku. 

***

Aku hanya bisa menenggelamkan wajahku pada pundak sahabatku dengan air mata yang tak bisa kubendung lagi, namanya Puspita biasa dipanggil pita aku mengenalnya saat hari pertama mos sewaktu SMP dan dari hari itu kita selalu bersama sampai sekarang, untunglah kita juga mendapat SMA yang sama.

"Lu kenapa lagi sih? Garagara Nalan?" tanyanya sambil mengusap rambutku. *kita mah emang udah kaya orang pacaran jadi maapin aja ya*

"Cerita sama gua Ren" ucapnya lagi setelah tak ada jawaban dariku.

Aku langsung menariknya ke taman belakang sekolah agar tak ada yang mendengar percakapan kami.

"Gua bingung Ta sama yang gua rasain sekarang, gua ngerasa kehilangan Nalan yang baik yang manis yang perhatian sama gua, semua itu udah gak ada Ta. Iya gua tau gua bukan siapa – siapanya dia tapi gua juga ga bisa boongin perasaan gua sendiri kalo gua sedih pas dia kaya gini apalagi tadi waktu gua nyapa dia, ngeliat gua aja engga Ta dan tadi gua liat dia jalan sama cewek, tatapan dia ke cewek itu beda Ta" jelasku panjang lebar, aku tak menyadari jika sedari tadi aku sudah menangis

"Sabar ya Ren, gua tau perasaan lu gimana tapi menurut gua mumpung masih awal ilangin perasaan lu ke Nalan, lu tau kan dia dingin ke semua cewek? Tapi ke cewek yang lu bilang tadi beda, lu taulah maksud gua Ren" ucapnya

"Apa gua salah punya perasaan kaya gini ke Nalan?" semakin tak bisa kubendung lagi tangisanku Pita pun langsung menenangkanku.

Tiba – tiba aku merasakan ada yang berdiri di depanku, sekuat tenaga ku angkat wajahku. Dia menatapku dengan tatapan hangatnya yang kurindukan.

"Kamu kenapa nangis?"

Sebelum sempat aku menjawab Pita langsung berdiri dan menarik Nalan menjauh dariku, entah apa yang dia ucapkan pada Nalan aku langsung pergi meninggalkan mereka. 

###

Part 3 aku pindah kesini ya, nanti part - part selanjutnya bakal lebih panjang lagi kok...

Selamat membaca... 


Naren & NalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang