4. Freezing

88 15 0
                                    

Chapter 4 begin...
.
Patrick POV

Entah, bila menatap matanya Saras yang begitu berbinar-binar, membeku aku dibuatnya.

"Kak Imam, aku ke tenda duluan ya," ucapku😐

"Kenapa kamu Pat, masuk angin?" tanyanya.

"Hems, 😌 nggak kok" jawabku sekenanya.

'Kesambet apa tuh anak, ampe bisa senyum' gumam kak Imam yang tentunya masih bisa ku dengar. 😳 Kak Imam ada-ada aja.

Baru beberapa langkah dari kak Imam, ku dengar lagi Saras dan Fani menghampiri kak Imam.😮 Aduh, kenapa jadi panas dingin gini yah, tau deh. Kembali ke tenda lebih baik kayanya.

Saras POV

"Jadi gitu ceritanya Fan. Parah ngga tuh," paparku menceritakan ulang apa yang ku lihat dan ku dengar.

'Ting nung'

Bunyi Line-ku menampilkan pesan dari kak Imam, kalau lembar TTD ku sudah ketemu. Alhamdulillah.. yeay..!

Tanpa buang waktu, aku berlarian seperti pemain film India. Dengan sumringah, aku memghampiri kak Imam.

"Hems, 😌 nggak kok" ucap seseorang.

Loh, 😱 bukannya suara helaan itu, suara itu mirip, ah bukan, sama. Iya sama persis dengan orang di dalam tenda itu.

Kak Patrick, jadi orang itu, dia..dia.. yang sudah berbuat mesum di tenda tadi. Wah..wah.. tampang doang baby face, aslinya sih nggak jauh-jauh dari kata 'mesum'. Cowok emang. Ckckck....

"Heh, Sarah.. woi sadar..!!" teriak Fani.

"Iya, kenapa?" tanyaku memasang muka innocent.

"Ih, kamu ya. Ini lembaran TTDmu, monggo kalau mau dicum atau di peluk, silahkan," ucap Fani dengan sebal.

'Aku maunya peluk cium kakak Patrick.... wah.. 😍' batinku.

"Kok malah mukanya merah siih? Ihh.. Sar, nyebut woi..!" dengus Fani semakin geregetan dengan tingkahku.. hahaha..

Andai kamu tau Fan, aku lagi ngebayangin kak Patrick nyium cewek dalam tenda. Ugh, aku juga  maaaaaaa...uuuu..!! 😳

Astaghfirullah, kenapa aku jadi gesrek begini..

Tau deh, kabur ke tenda kayanya lebih aman deh.

"Ugh, mikir apa sih aku tadi?" gumamku sambil menepuk-nepuk kepalaku gemas. Pengen rasanya ngejambak rambut deh kalau begini. Arrghh...!

-freezing-

Langkahku terhenti, saat sosok tubuh tinggi menjulang berjaket merah hitam berdiri tak jauh dariku. Tatapannya itu loooh,, -bbrrr-

~syuuhh~

Angin yang berhembus membuat pipiku lantas memerah. Huh..hah, pipi oh pipi kenape engkau merah? Macem mana aku tak merah, Patrick natap aku, Patrick natap akuuu.. ♪Upin Ipin song.

kok malah nyanyi? bener emang, otakku udah agak gesrek. Oke back to earth.

Aku membeku di tempatku, dengan wajah tertunduk 90° dan kuku telunjuk menggaruk kuku jempol. Kebiasaanku bila gugup. Pergi kemana fungai jaket coklat dan hijab merah maroonku. Kenapa aku tetap merasa dingin. Apa efek ice prince yang dimiliki kak Patrick menular padaku.

"Kk..ak" suara. Kemana suaraku pergi?

"Forgot it. All you have been saw about me several minutes ago" ucapnya fasih.

Cassanova ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang