Chapter 2

4.8K 287 8
                                    

~ My Seme is Beautiful~

Pairing : SasuNaru slight ItaKyuu

Rate : M

Genre : Romance

Disclaimer : Masashi Kisimoto

Warning : YAOI, BOYxBOY, AU, typo's, tidak berpatok/? pada EYD, kata2 amburadul/?, dan masih bnyak lagi kesalahan2 saya dalam menulis ff hehe..
.
.
.
a/n: yoo, i'm backkkk *dadah2 gaje/plak biar chapnya samaan kaya di ffn hehe
.
.
.
.
/Tidak Suka?/
/Jangan Dibaca/
.
.
.
.
/ SEKALI LAGI INI SASUNARU bukan NARUSASU, JADI MOHON BAGI YANG MUNGKIN SAJA SUDAH SALAH MASUK/?
MENDING DI SETOP AJA, SEBAB GUA GAK MAU DIBILANG SEBAGAI AUTHOR PHP or
PLIPLAN/
.
.
.
.
~ DrakKnightSong ~
.
.
.
~ Happy Reading ~
.
.
.
.
_ Universitas Konoha _

Itachi berjalan cepat menuju kantin sekolah untuk menemui kedua sahabat sejatinya.
Semalam ia sudah menghubungi keduanya
untuk bertemu dan membahas masalah sang adik secepatnya, lagipula yang membuat ide
racikan itu kan mereka berdua, bukan Itachi. Jika saja ia tahu akan seperti ini akhirnya,
lebih baik ia mungkin ia tidak akan membiarkan sang adik melakukan itu semua, dan daripada menggunakan sang adik, kenapa tidak sekalian menyewa wanita tulen saja? Karena Itachi merasa itu tidak terlalu merepotkan sang adik. Tapi seperti kata pribahasa 'Nasi sudah menjadi bubur' segalanya sudah terjadi, tidak ada gunanya
terus-terusan menyesali itu semua dan yang saat ini harus ia lakukan adalah dengan segera membuat penawarnya. Lalu sang adik bisa kembali hidup normal.

Tap Tap Tap

Kedua kaki jenjangnya melangkah mantap, melewati berbagai macam pasang mata yang menatap penuh tanya pada kondisi wajah babak belurnya, ulah dari amukan sang adik
kemarin. Dan jika boleh jujur, ia tidak terima dengan perlakuan sang adik yang terkesan pilih kasih itu, kenapa cuma dia yang
mendapatkan pukulan, sedangkan kedua sepupunya yang lain, terutama Obito yang
sudah memberikan perekat yang-entah-apa-itu pada rambut palsu sang adik. Dan Itachi
sudah menyiapkan kekuatan penuh untuk memukul kedua sepupunya itu. Mungkin ini
terkesan kejam, tapi Itachi tetap tidak terima jika hanya dirinya yang merasakan sakit pada wajah tampannya. sedangkan mereka tidak.

"Huh, enak saja" dengusnya, kesal. Manik onyxnya melihat kedua sepupunya yang sibuk
dengan makanannya, seringaian jail dan penuh dendam ia ukirkan. Tanpa perduli suasana kantin yang ramai, Itachi mulai
mengepalkan tinjunya, yang sesampainya didekat kedua sepupunya, ia dengan segera
melayang pukulan tercepatnya kepada dua orang didepannya yang saat ini tengah terkapar diatas lantai. Bahkan dapat ia lihat kedua sepupu menatapnya syok.

"Itu salam rindu dari Sasuke untuk kalian" katanya kalem, orang-orang dikantin itu langsung menghentikan sejenak acara mereka ketika mendengar suara gaduh yang ternyata
berasal dari para Uchiha.

Obito dan Shisui segera berdiri dari terjatuhnya, dan menatapnya nyalang , tidak terima.

"Kau ini apa-apaan sih Itachi? Gila ya? Ishh, emangnya enggak sakit apa" Obito mengusap gemas pipinya yang nyut-nyutan tingkat 'Z' (zuperr). Astaga pukulan yang dilayangkan sulung Fugaku itu benar-benar
tidak main-main rasa sakitnya. Aduh, Obito sempat panik jika ada giginya yang patah, dan ia bernafas lega ketika tahu giginya masih utuh serta komplit. Dengan penuh rasa
jengkel plus kesal, Obito segera berdiri dari terjatuhnya, efek dorongan dari pukulan Itachi yang bisa dikatakan 'cukup' cepat. Ia pikir tadi itu ada angin topan, lalu sebuah benda semacam kayu terbang kearahnya dan memukul tepat dipipinya. Tapi kenyataannya?
Itu semua ulah Itachi. Brengsek!
Itachi yang mengetahui kemarahan Obito
padanya, hanya bertindak kalem dan bersikap tenang, seolah-olah kejadian beberapa menit lalu itu hanyalah suatu kejutan yang terlalu 'waw' mengejutkan kedua sepupunya.

My Seme Is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang