#4 Aku yang Mengundang Sepi Datang

146 6 0
                                    

Aku yang mengundang sepi datang. Aku benci untuk merasakan hal-hal dalam penyesalan. Rasanya, tidak nyaman.
Walaupun aku berada di tengah keramaian, aku hanya merasalan sepi yang menghampiri.

Lalu apa aku harus mengusir si sepi ini pergi? Tidak. Karena akulah yang mengundangnya. Akulah orang yang ingin sepi datang. Dan bukankah tidak sopan rasanya mengusir sepi ini agar pergi? Baiklah. Mari kita berteman, sepi.

Aku mulai berbicara pada sepi. Kuceritakan bagaimananya hiruknya keramaian, kuceritakan bagaimana gemuruhnya amarah yang berakhir penyelesan. Aku beritahu ia bagaimana kisah gadis yang ratapnya pilu, kisah Ayah yang sederhana, atau kisah wanita penjual kelapa. Ada pula gadis yang dilanda kecewa karena cinta. Kuceritakan semuanya. Tapi ia sepi saja, diam tiada kata.
Yah, memang begitulah sepi. Ia datang hanya untuk menemani dalama diam.
Untuk sepi yang kuundang, pergilah tanpa aku pinta. Pergilah diam-diam tanpa aku menyadarinya. Tapi jangan pergi sekarang, aku masih butuh teman. Aku merasa kesepian.

raf

Sekotak Cerita Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang