Bagian 10

1.1K 153 6
                                    

"Gue minta maaf Al."

Al menelan ludahnya dan terus saja mengamati wajah Yuki yang meski tanpa make up da rambut yang sedikit berantakan, gadis itu masih sangat terlihat manis. Al menghela nafas panjang, mengatur ritme debaran jantungnya saat Yuki ikut menatapnya. Mata mereka saling beradu, dan Al tak kuasa mengindari pesona indah di balik dua bola mata bulat gadis di depannya.

"Al, gue minta maaf karena selama ini gue udah begitu kurang ajar mengganggu hidup lo. Membarkan mulut terkutuk gue menyumpahi lo dengan kata- kata kejam padahal lo nggak pernah ngelakuin hal itu. Gue minta maaf Al." Yuki kemudian menunduk, tak mampu lagi menatap kristal indah di wajah Al.

"Lo nggak salah kok. Lo cuman sahabat yang sangat baik yang begitu sayang sama El. Gue bersyukur El punya sahabat kayak lo yang rela ngelakuin apa aja demi El. Gue ngerasa bersalah sebagai kakaknya yang nggak bisa ngejagain dia, dan malah melimpahkan tanggung jawab itu sama lo Yuki."

"Tapi lo mau maafin gue kan Al?" Tanya Yuki lagi. Al kemudian tersenyum.

"Yuki, nona metalica. Nggak ada yang salah dan nggak ada yang perlu dimaafin. Yang salah bukan lo, ataupun El, yang salah adalah keadaan. Gue yang terlalu angkuh dan nggak berpikir dua kali untuk bertindak kekanakan ninggalin rumah, bunda dan El cuman demi obsesi gue untuk balas dendam sama ayah gue. Gue nggak berpikir akibat dari tingkah gue waktu itu. Gue harus kehilangan adik gue dan kedamaian di sisi bunda. Gue bertingkah sok dewasa ingin menyelesaikan semuanya sendiri, dan akhirnya gue sendiri nggak bisa dan bahkan terjatuh. Andai dulu gue nerima aja takdir Tuhan. Hidup sederhana dan bahagia sama bunda dan adek- adek gue, ngelupain semua dendam gue. Tapi semuanya udah terlanjur Yuki, biarlah El mengetahui kenyataan sebenarnya dengan sendirinya nanti. Kalau gue nggak pernah beriat ninggalin dia, gue hanya ingin merebut kembali apa yang seharusnya jadi milik kami."

Yuki menatap wajah Al yang mulai sendu dengan mata berkaca- kaca. Bahkan mata indah yang tajam milik Al sudah hampir menumpahkan cairan bening yang tertahan di sana.

"Gue mungkin selalu ada jadi orang kejam bagi lo selama ini Al, tapi gue janji gue akan selalu ada jadi orang yang siap ngebantuin lo melewati semua ini mulai dari sekarang. Gue akan ngebantuin lo menemukan kedamaian di sisi keluarga lo lagi. Dan lo nggak usah ngerasa sendiri mulai sekarang. Nona Metal kejam ini akan membantu tuan si raja dugem memperbaiki segalanya." Ucapan Yuki membuat Al segera menghapus air matanya yang sudah jatuh setetes.

"Hahaha, miss metal kenapa bisa selembut ini?"

"Ini janji seoang metalica Al. Kami pantang mengingkari janji, meski lo sebenarnya di aliran yang kontroversial. Lagian mana ada Mr. Dugem nangis." Ledek Yuki.

"Yang nangis siapa? Orang gue kelilipan. Dasar Miss Metal." Al mengacak rambut Yuki.

***

El dan lainnya mulai gelisah karena Yuki tak kunjung kembali. Gibran dan Brandon yang baru kembali setelah mengecek Yuki di toilet memasang tampang menyesalnya. Ali mulai menggerutu, sementara El sudah sangat cemas.

"Gue kan udah bilang, pasti ada sesuatu sama Yuki. Dia menghilang kemana coba? Kalau dia sakit, kalian mau tanggung jawab? Gue udah ngelarang dia tampil, dan kalian masih ngebelain dia. Pokoknya kalau Yuki sampai kenapa- napa, kalian akan menyesal." Bental El pada Ali, Brandon dan Gibran.

"Lo santai aja dong bro. Lo pikir cuman lo yang kuatir, kita semua juga kuatir kali. Tapi nggak usah mikirin yang nggak nggak. Kita berdoa aja, Yuki nggak kenapa- napa dan baik- baik saja." Ucap Ali tak terima dengan ucapan El.

"Iya, siapa tau aja Yuki lagi ke minimarket buat beli pembalut. Dia kan lagi dapet, kali aja bocor jadi mau gantian." Ucap Brandon.

"Iyah, yang lebih kuatir tuh gue. Tapi kita jangan berpikir negatif dulu. Yuki kan cewek kuat, bahkan ngalahin kekuatan gue sama Ali. Jadi nggak usah lah saling menyalahkan." Lanju Gibran.

Mr. Dugem Vs Miss MetalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang