[Ficlet] It's You - Sungcheol Ver.

57 5 0
                                    

Aku penasaran, di dunia ini apakah ada yang merasakan cinta bertepuk sebelah tangan selain aku? Mungkin banyak, tapi yang kutau mereka semua bisa hidup selayaknya manusia normal. Sedangkan aku? Aku selalu dihantui oleh perasaan ini, apalagi orang yang kusuka dekat dengan sahabatku sendiri. Apakah cinta harus sesakit ini?

"Yak! Nayoung-a! Apa yang sedang kau lamunkan huh? Pasti sungcheol yaa~" ucapnya dengan nada menggoda.

"Apa apaan sih kau ini, pagi pagi udah bikin kaget saja, dan kau bahkan memfitnahku." Aku memasang wajah cemberut dan memalingkan wajahku darinya, ya dia adalah sahabatku Cha Yu Ryeong, orang yang dekat dengan Sungcheol.

"Yah jangan marah Nayoung, aku kan hanya bercanda. Istirahat nanti aku traktir ramyeon deh." Aku segera menatapnya dengan mata berbinar setelah mendengar kalimat itu.

"Kalau soal traktir kau memang nomor satu ya," ucapnya sambil menjitak kepalaku.

"Kau kan tau keuanganku sedang krisis Yuryeong," jawabku sambil menunjukkan senyumku.

"Ah arraseo arraseo, tak usah khawatir soal itu," Jawab Yuryeong.

***

Saat istirahat aku dan Yuryeong bergegas ke kantin sebelum kantin dibanjiri dengan lautan manusia. Yuryeong memesan dua porsi ramyeon untukku dan untuknya.

Saat makan aku tak sengaja melihat Sungcheol sekilas, dia seperti berjalan ke arah tempat kami duduk. Bagaimana ini? Aku merasa jantungku mulai tak karuan. Melihat nya dari jauh saja sudah membuatku gugup.

"Hai Nayoung, hai Yuryeong," ucapnya sambil menunjukkan senyumnya yang menawan.

"H-hai Sungcheol," jawabku gugup.

Saat sedang kebingungan karena tubuhku yang mulai tak karuan ini aku tiba tiba teringat sesuatu, aku baru sadar alasan Sungcheol kesini, aku baru sadar kalau dia pasti kesini karena ingin bertemu Yuryeong.

"Aku sudah kenyang, terimakasih traktirannya." Aku sedikit membanting sumpitku di meja lalu berjalan meninggalkan mereka.

Aku berjalan dan mengurung diriku di toilet. Melepaskan semua perasaan sakit yang sedaritadi tertahan, aku menangis sejadi jadinya, karena hanya dengan menangis aku bisa merasa lebih lega.

Kenapa? Kenapa harus sahabatku sendiri? Aku bahkan tidak bisa membenci Yuryeong, dia sudah seperti kakakku sendiri.

"Nan jeongmal baboya." Aku memukul kepalaku sendiri sambil terus terisak.

***

"Nayoung-a turunlah, ada temanmu menunggu diluar."

"Ne eomma." Siapa ya yang kira kira datang ke rumah malam malam begini?

"Aish kalau sudah punya pacar kenapa tidak bilang sama eomma hm? Aigoo anak eomma sudah besar ternyata," ucap eomma sambil mencubit kedua pipiku. Pacar katanya? Berarti yang menunggu diluar itu seorang namja? Tapi siapa?

"Kenapa malah diam? Cepat keluar sana temui dia."

Aku membuka pintu dan berjalan keluar, dia membelakangiku jadi aku tak bisa melihatnya, tapi jaketnya sangat familiar. Tunggu dulu.. itu kan..

"S-sungcheol?" Dia membalikan badan dan benar ternyata itu Seungcheol.

"Ada perlu apa kau kesini malam malam begini?" Dia tak menjawab, sekarang dia malah terlihat berjalan mendekatiku dan tiba tiba meraih kedua tanganku.

"Nayoung, aku tidak mau kau salah paham tapi orang yang kusuka sejak dulu hanyalah dirimu." Ia menatapku lekat, tak terlihat kebohongan yang tersirat dari tatapannya.

"Tapi, bukankah kau menyukai Yuryeong?" Dia malah tertawa mendengar ucapanku.

"Hei, kenapa malah tertawa?"

"Seperti yang kuduga kau pasti salah paham. Selama ini aku dan Yuryeong hanyalan teman biasa, aku juga sering menanyakan tentangmu padanya agar aku bisa lebih mengenalmu."

"Tapi kenapa kau tidak tanya langsung padaku?"

"Aku malu, selama ini aku mengumpulkan keberanianku untuk berbicara padamu, dan hari ini aku memutuskan untuk menemuimu karena aku takut kau akan semakin salah paham denganku."

"Ahahaha jangan bercanda Sungcheol, itu tidak lucu, kau itu kan bukan tipe orang yang pemalu." Dia menatapku semakin dalam dan mengeratkan genggamannya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. But it's you, it's always been you, the one who i loved."

End

Makasih yang udah baca~☆ jangan lupa vote dan comment ya ^^. Kritik dan saran akan selalu diterima, langsung tulis aja ya di comment, terimakasih :)

Seventeen StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang