"Jagiya~ ireonaa~" bisiknya di telingaku.
"Jagiyaa~ sampai kapan kamu mau bermalas malasan disini hm?"
Aku bisa merasakan ia melingkarkan kedua tangannya di pinggangku, memeluk ku dari belakang. Inilah hal yang paling kusuka setiap kali aku terbangun di pagi hari. Merasakan hangat tubuhnya, dan deru nafasnya yang terasa lembut di tengkukku.
"Saranghae," bisiknya lagi ditelingaku.
"Nado saranghae Jisoo." Hening, ia tidak menjawab lagi.
Perlahan pelukannya terasa semakin memudar, hangat tubuhnya mulai menghilang, sampai sampai aku tidak bisa merasakan deru nafasnya lagi di tengkukku, kucoba membuka mataku perlahan dan menengok ke belakang.
Kosong, ya kosong, tidak ada siapa siapa disana. Aku duduk terdiam sebentar, sampai aku sadar bahwa itu semua tidak nyata karena dia sudah tiada.
-End-
Makasih yang udah baca~☆ jangan lupa vote dan comment ya ^^. Kritik dan saran akan selalu diterima, langsung tulis aja ya di comment, terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Stories
Фанфіки~Kumpulan Oneshot, Two shots, Ficlet, dan Drabble Seventeen~ Hope you enjoy it! ☆
