[Two Shots] Strange Mirror - Mingyu Ver.

104 16 1
                                    

Author POV

"Kenapa kau begitu menyebalkan? Kau selalu menjahiliku, kau selalu menghancurkan momen bahagiaku, bahkan sekarang kau mengikutiku? Kapan aku bisa bahagia? Kapan?!!!" Teriak Yeoseul.

"Aku.. aku hanya ingin bahagia Mingyu.." Yeoseul tak dapat membendung tangisnya.

"Apa salahku sampai aku tak berhak untuk bahagia? Kenapa semua ini terjadi padaku?"

"M-miann Yeoseul, aku tak bermaksud-" saat Mingyu hendak menyentuh Yeoseul, tangannya ditepis, lalu Yeoseul tiba tiba bangun dari duduknya lalu berlari.

"Ya! Ya! Mau kemana kau! Apa kau tak lelah berlari?" Mingyu berlari mengejar Yeoseul lalu menahan tangannya.

"Kenapa kau mengikutiku huh? Pulang saja sana dasar menyebalkan! Lagipula pasti orangtuamu akan khawatir, tidak seperti orangtuaku."

"Orangtuaku sudah meninggal." Yeoseul sedikit tersentak mendengar jawaban Mingyu.

"Aku tidak tau akan hal itu.. mian," Jawab Yeoseul.

"Sudahlah." Mingyu meraih tangan Yeoseul yang satunya lalu menggenggamnya dengan erat.

"Tatap mataku Yeoseul."

"Kau, seharusnya kau bersyukur kedua orangtuamu masih hidup, bahkan mereka sangat menyayangimu, aku memang tak tau ada masalah atau kesalahpahaman apa diantara kalian, tapi kau harus tau bahwa eommamu lah yang tadi memintaku untuk mengejarmu." Yeoseul masih sedikit ragu mendengar ucapan Mingyu.

"Aku bahkan tak tega melihat raut wajah eommamu, ia terlihat sangat sedih, ia tak mau kehilanganmu, begitu juga dengan appamu, mereka berdua menyayangimu Yeoseul, cobalah untuk memposisikan dirimu di posisi mereka, maka kau akan mengerti apa yang mereka rasakan," Jelas Mingyu.

"Aku, aku bersalah, maafkan aku.."

"Hey sudah jangan menangis lagi.. kita pulang saja okay?" Mingyu menarik Yeoseul kedalam pelukannya dan mengusap rambutnya pelan.

"Gomawo Mingyu-ya, omong omong, sejak kapan kau bisa jadi sebijak ini? Seingatku kau hanyalah seseorang yang nakal dan suka menjahili orang lain," tanya Yeoseul.

"Hey, aku sudah banyak berubah tahu!" Jawab Mingyu sambil mencubit pipi Yeoseul.

"Ya! Apa apaan ini! Beraninya kau mencubit aku!" Saat Yeoseul akan memukul Mingyu, dengan sigap Mingyu menangkisnya dan menarik tangan Yeoseul, senyum tipis terukir di bibir mereka berdua.

"Kajja, kita pulang~" ujar Mingyu lalu menarik tangan Yeoseul menuju kaca di tempat mereka pertama kali datang.

Setelah sampai, Mingyu mencoba memasukkan tangannya ke cermin, namun ia merasakan sengatan listrik dan terpental ke belakang.

"Mingyu! Apa kau baik baik saja?"

"Ah ya tidak apa apa." Mingyu pun bangkit kembali.

"Ini aneh." Yeoseul pun mencoba memegang kaca itu dengan jari telunjuknya.

"Ah, sakit."

"Hey sudah kenapa kau coba coba hm?" Mingyu lalu mengambil jari telunjuk Yeoseul dan meniupnya.

"Nah sekarang sudah sembuh~"

"Ya! Kau kira dengan ditiup saja bisa sembuh? Dasar bodoh." Mingyu hanya tertawa kecil melihat reaksi Yeoseul.

"Tapi bagaimana cara kita pulang?" Tanya Yeoseul.

"Hmmm.." Mingyu terlihat berpikir sejenak, tiba tiba ia teringat sesuatu.

"Ada! Ada cara! Aku tau suatu jalan rahasia yang tidak jauh dari sini."

"Bagaimana kau tahu ada jalan seperti itu?" Tanya Yeoseul

Seventeen StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang