[Ficlet] Healing Love - Wonwoo Ver.

55 7 0
                                    

Kamu menunggu kedatangannya di restoran tempat kalian janjian, namun sudah jam 10 malam, Wonwoo masih belum datang juga. Kamu mulai merasa kesal dan akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Padahal udah dandan cantik cantik cuma buat makan bareng sama dia, tapi malah ilang gitu aja tanpa ada kabar," gumammu sambil menendang kaleng bekas minuman kosong yang tergeletak di jalan. Kamu berjalan kaki karena jarak dari rumahmu dan restoran tidaj terlalu jauh.

Tiba tiba terdengar suara petir dan hujan turun dengan derasnya. Kamu berlari dan mencoba untuk mencari tempat berteduh, tapi kamu tidak dapat menemukannya.

"Sial, hari ini aku benar benar sial." Tiba tiba kamu merasa pandanganmu mulai kabur, dan kamu baru teringat bahwa kamu mempunyai trauma dengan hujan.

Kamu meraih raih benda di sekitarmu, mencari sesuatu untuk digapai agar tubuhmu tak terjatuh, namun sayang kamu tidak menemukan sesuatu yang bisa digapai.

Pertahananmu mulai melemah, nafasmu mulai terasa sesak dan kakimu terasa lemas, kamupun akhirnya terjatuh karena sudah tidak kuat lagi. Namun kamu tak merasakan sakit karena ada tangan seseorang yang berhasil mendekapmu.

***

Kamu terbangun dan mendapati dirimu berada diatas ranjang kamarmu.

"Kenapa aku bisa sampai di rumah? Ah kepalaku." Kamu memegangi kepalamu yang terasa pusing dan sakit.

Saat kamu sedang meringis kesakitan tiba tiba seseorang membuka pintu kamarmu.

"Siap- Wonwoo?? Kenapa kamu bisa ada disini?" Kamu bingung melihat Wonwoo yang berada di dalam rumahmu, padahal dari malam ia tak memberi kabar sama sekali.

"Ah kamu sudah bangun rupanya, maaf soal semalam, aku tak bermaksud-"

"Sudah, lupakan saja." Kamu memalingkan wajahmu melipat tanganmu di dada.

"Yah jangan marah dong." Wonwoo memegang dagumu dan membuatmu menghadap wajahnya. Ia menatap mu lekat dengan tatapan yang sulit dijelaskan, seperti ada penyesalan yang terlihat dari matanya.

"Kalau marah nanti cantiknya ilang, mending kamu makan dulu, udah aku buatin bubur nih." Ia menyodorkan semangkuk bubur yang masih hangat ke arahku. Dengan jarak sedekat itu, dengan tatapannya yang hangat, kamu merasa tak tega untuk berlama lama marah kepada Wonwoo.

"Suapin~" ucapmu manja.

"Aigo~ aku merasa seperti punya anak hahaha" Wonwoo tertawa kecil, ia mengambil sesendok bubur dan mengarahkannya ke mulutku.

"Aaaa~" aku membuka mulut dan melahap bubur itu.

"Traumamu masih belum sembuh ya ternyata," ujar Wonwoo, dan hanya dibalas dengan anggukan kecil oleh mu, karena kamu terlalu sibuk melahap setiap sendok bubur dari Wonwoo.

"Untung semalam aku tidak telat menahanmu, kalau tidak tubuhmu bisa luka luka."

"Jadi semalam kamu yang menolongku? Makasih, kamu memang yang terbaik." Wonwoo lalu membalas ucapanmu dengan senyumannya.

"Sepertinya kamu butuh pengobatan untuk menyembuhkan traumamu."

"Andwae, aku takut dengan dokter."

"Meskipun aku temani kamu tetap takut?"

"Iya..."

"Kalau begitu..." Wonwoo menggantung kalimatnya, ia menaruh mangkuk bubur disampingnya lalu mencium keningmu dan memelukmu erat.

"Aku teringat dengan kata katamu kalau kamu akan sembuh jika aku memelukmu," ujar Wonwoo.

"Ah aku rasa aku sudah sembuh sekarang, terimakasih dokter Wonwoo." Kamu membalas pelukannya lalu membenamkan kepalamu di dada bidangnya. Hangat, kamu suka dengan kehangatan tubuh Wonwoo setiap kali kamu memeluknya.

"Aku mencitaimu, menikahlah denganku." Wonwoo melepas pelukannya lalu mengeluarkan sekotak cincin dari sakunya yang ia beli tadi malam.

-End-

Sisanya terserah kalian mau nerima lamaran wonu ato ga :v kalo gamau wonu nya buat author aja #eh. Makasih yang udah baca~☆ jangan lupa vote dan comment ya ^^. Kritik dan saran akan selalu diterima, langsung tulis aja ya di comment, terimakasih :)

Seventeen StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang