"Harry bangun!! Cepat!"
Suara Zayn yang samar-samar mengusik tidurku. Gee, dia ini tidak tahu orang capek ya?
"Mm.. apa, Zayn? Ini hari minggu tau.."
Aku berguling membelakanginya dan memeluk gulingku. Tanganku menarik selimut lebih ke atas karena tidur naked. Dingin..
"Harry, pertama, ini hari selasa, kedua, Ini benar-benar gawat! Cepat bangun!"
"Masa bodoh.. nyem.."
"Kau bangun atau aku akan.."
"Apa?"
Tiba-tiba saja Zayn menarik selimutku dan melemparnya sembarangan.
"AAAAAAHHHH!!"
"Astaga.."
Teriakan melengking Zayn benar-benar membangunkanku.
.
.
.
"Kenapa buru-buru amat sih?" Tangan kiriku dengan susah payah membetulkan posisi sepatu, sedangkan yang lainnya ditarik Zayn.
"Tahu tidak? Emma sekarang menangis-nangis di kamarnya."
"Emma siapa?"
"Blondish yang kau sapa di kafetaria waktu itu"
Aku mencoba mengingat-ingat. Oh, yang tadi malam bersamaku.
"Lalu apa urusanku?"
"Maka dari itu kau harus lihat!" Zayn menarikku ke kerumunan di depan mading.
Mereka semua langsung memisah memberikan jalan saat kami datang. Semuanya menatapku aneh, aku hanya mengerutkan alis membalas mereka.
Mataku menyipit melihat sebuah foto yang terpajang di mading, dan langsung membulat semakin mendekat.
Fotoku dan Emma sedang kissing tadi malam.
"WTF!?" Aku mencabut paksa foto itu dari mading. "Siapa yang mengambil gambar ini?!" Aku melirik Zayn. "Kau ya, Zayn?! Kau panitia kan!"
"Harry, semalaman aku ada di backstage!"
"Jadi siapa!"
Ia mengangkat bahunya. "yang pasti, jangan sampai Mrs.Clark tahu tentang ini!"
"Dia tidak akan tahu" Aku mengedikkan bahu, lalu meremas foto itu sampai lecek, "Karena aku akan membakarnya"
Tepat saat ku berbalik badan, aku berpapasan dengan tubuh wanita paruh baya. Dia menatapku melalui kacamatanya.
"Siapa yang tidak akan tahu?"
Aku tercengang. Mulutku terbuka, namun tidak sanggup berkata apa-apa.
"..You're dead.." bisik Zayn.
Aku menunduk pasrah dan menyembunyikan foto lecek itu di belakang punggung. Ia memandangku penuh selidik.
"Apa itu di belakangmu?"
"Err.. bukan apa-apa.."
"Bohong"
"Benar"
"Jangan main-main denganku."
Mrs.Clark menarik tanganku, tapi terus ku tahan.
"Harry, aku serius!!"
Dan akhirnya ketahuan juga. Dia menyambar foto itu dan membukanya kembali. Matanya membulat seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Your Heart A Break (Harry Styles)
FanfictionBadboy dari Chesire, Harry Styles, kali ini berhasil membuat ibunya menyerah. Sudah ke-ribuan kali ia mendapat surat dari pihak sekolah. Harry akhirnya dikirim ke sebuah asrama di Bradford. Meski begitu, dia masih saja membuat masalah. Mulai dari me...