Special Part: Anna-Keizo's Love Story

11.3K 317 5
                                    

Aku terdiam menatap punggungnya yang hangat dan tegap itu. Tubuhnya terlihat seperti berkilauan ketika disinari matahari. Tawanya yang lebar memperlihatkan dua lesung pipit yang bertengger manis di kedua pipinya. Matanya bersinar-sinar penuh keramahan. Hidungnya mancung dan bibirnya merah tipis. Jenis bibir yang tidak pernah menyentuh nikotin sama sekali. Aku tanpa sadar tersenyum. Menikmati semua pemandangan itu dengan puas. Sebenarnya, aku bisa saja selalu melihat pemandangan itu setiap harinya. Tapi, saat ini, semua itu terasa sangat indah di mataku.

            Dia... Keizo Alvinzo.

            Dia pacarku. Pacar yang sangat kusayangi.

            Kalian tidak akan percaya apabila aku menceritakan kisah cintaku dengannya. Sebuah kisah roman picisan sederhana. Tidak seperti Sang Pangeran yang mencari Cinderella dengan sayembara sepatu kacanya. Tidak juga seperti Pangeran tampan yang harus mencium lembut bibir Putri Salju untuk membangunkannya dari kematian. Ini hanyalah sebuah kisah sederhana, dimana dia berhasil merebut hatiku, memenjarakannya dan menjaganya dengan sangat baik di dalam hatinya. Ini hanyalah sebuah cerita cinta sederhana, dimana dia memainkan gitarnya dengan sangat piawai dan menyanyikan sebuah lagu dengan makna yang sangat romantis.

            Mungkin... benar kata orang.

            Sekat antara benci dan cinta itu memanglah tipis.

            Welcome to my fairytale....

***

Seminggu yang lalu....

Hai! Perkenalkan, namaku Anna Jefriana. Aku baru saja pindah ke kota ini untuk menyusul sahabat kecilku, Victor Daniel Pradipta. Ya, aku tahu, aku memang nekat. Aku tidak bisa untuk menahan rasa rinduku lebih lama lagi pada sahabatku yang tiba-tiba saja pindah sewaktu lulus SD dulu. Lalu, ketika aku bertemu kembali dengan teman masa kecil kami, yang kebetulan tahu alamat Victor di kota ini karena mereka pernah beberapa kali bertemu, maka, kuputuskan untuk pindah ke kota ini, bersekolah di tempat Victor dan tinggal bersama kakak laki-lakiku, Lezko.

            Aku tidak tahu bahwa Victor juga mempunyai seorang sahabat dekat di sekolah. Namanya Shabrina Elvariana. Jujur, pertama kali aku bertemu dengan Shabrina, yang terlintas di kepalaku adalah boneka. Ya, gadis itu sangat cantik dan manis layaknya boneka. Sebut aku cemburu, tapi, memang itulah kenyataannya. Aku cemburu melihat kedekatan Shabrina dengan Victor, meskipun mereka hanya sebatas sahabat. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama Victor, sahabat kecilku, tetapi dia justru lebih dekat dengan Shabrina.

            Well... tidak ada yang bisa kulakukan. Aku tidak sepantasnya marah. Aku tahu diri, kok. Aku ini bukan siapa-siapanya Victor. Hanya sahabat kecil dari laki-laki itu. Tidak lebih. Toh, Victor dan Shabrina juga hanya bersahabat, sama sepertiku. Aku sudah cukup senang dengan melihat Victor dan bisa kembali dekat dengannya.

            Aku berpikir, mungkin kehidupanku disini akan sangat menyenangkan. Ternyata... aku salah besar! Baru saja aku bersekolah disini selama dua hari, tiba-tiba saja, aku sudah diteror oleh seorang laki-laki!

            Yaaah, tidak bisa disebut teror juga, sih, mengingat aku sama sekali tidak menerima perlakuan yang aneh-aneh darinya. Tapi... kelakuannya itu sangat membuatku jengkel! Bahkan, dihari pertama kami bertemu saja, dia sudah membuatku benci setengah mati padanya!

            Hari itu, aku sedang berjalan menuju toilet, ketika tiba-tiba sesuatu menghantam kepalaku dengan keras. Aku langsung jatuh terduduk dan menunduk. Aku meringis dan memejamkan mata kuat-kuat, berusaha untuk mengenyahkan rasa sakit yang mulai mendera kepalaku akibat hantaman keras itu. Menangis? Hohohoho, seorang Anna Jefriana tidak akan menangis hanya karena dilempar oleh sesuatu. Ya, aku cukup yakin bahwa ada yang melempar kepalaku dengan sesuatu! Ditinjau dari rasa sakit yang mendera kepalaku, aku menduga bahwa sesuatu yang menghantam kepalaku adalah sebuah bola. Kenapa aku berasumsi seperti itu? Itu karena saat ini, beberapa orang siswa sedang bermain bola di lapangan.

BESTFRIEND AND ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang