chapter 9

215 12 3
                                    

"Makasih ya Yan udah mau nganterin gue pulang"

Baru saja Adrian dan Audrey sampai di depan rumah Audrey. Hari ini untuk kedua kalinya, Adrian mengantarkan Audrey pulang.

"Iya sama sama Drey. Gimana, gue cocok gak pake matic?" Tanya Adrian disertai tawa di akhir kalimat.

Audrey hanya menjawab pertanyaan itu dengan tawanya.

Semenjak Audrey pulang bersama Adrian kemarin, lelaki itu benar saja mengganti motornya dengan motor matic yang ada di rumah. Yang pasti agar Audrey mau pulang dengannya.

"Mau mampir dulu gak?" Tawar Audrey.

"Emang boleh?"

"Kalo gak boleh gak akan gue nawarin lo Yan"

"Kapan kapan aja deh Drey, udah sore banget lagian" Adrian menolak secara halus. Sebenarnya sore ini gerombolan rusuh SMA Merah Putih mengadakan acara kumpul. Tetapi Adrian izin datang telat untuk menghantarkan Audrey pulang terlebih dahulu.

"Yaudah, hati hati di jalan ya! Sekali lagi makasih"

"Iya makasih mulu deh kamu" Adrian sengaja menggunakan kata 'kamu' untuk menggoda Audrey.

"Kamu? Jijik deh Yan" Audrey tertawa membuat Adrian pun ikut serta.

Sore itu cukup membuat Adrian senang. Dengan melihat Audrey tertawa karenanya.

¤¤¤¤¤

Adrian baru saja memakirkan motornya didepan rumah Raja. Sudah terpakir 3 motor dan 2 mobil disana, yang menandakan kedelapan temannya sudah datang terlebih dahulu.

"Assalamuallaikum" salam Adrian saat baru saja memasuki rumah Raja.

"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.

"Udah lo anterin kan sepupu gue?"
Belum juga Adrian sempat duduk, Wira langsung menodong pertanyaan kepadanya.

"Aman boss, sampe rumah dengan selamat" jawab Adrian yang langsung merebahkan badannya di sofa ruang tamu Raja.

Akhirnya merekapun melanjutkan obrolan yang sedikit serius itu.

Tepat pukul 19.00 gerombolan rusuh SMA Merah Putih mengakhiri acaranya hari ini. Ditutup dengan tragedi Adrian terpeleset didepan rumah Raja.

"Makanya pak kalo jalan jangan sambil main hp" celetus Alsa saat setelah semuanya berhasil menghentikan tawanya.

"Ya salah yg punya rumah lah, naruh keset basah depan pintu" gerutu Adrian sembari memijat pelan pinggangnya yang sekarang terasa ngilu.

"Yeee main nyalahin orang aja lu, tu si Vero aman aman aja lewat situ" si pemilik rumah tidak terima jika dirinya disalahkan atas insiden terjatuhnya Adrian.

"Mau sampe kapan main salah-salahan? Yang ada kagak pulang nih kita" Wira mulai mengembalikan keadaan, menyadarkan teman-temannya bahwasanya mereka harus segera pulang. Tak lama setelah itu satu persatu mulai meninggalkan rumah Raja.

-ADRIAN-

Yuhuuuuu aku datang lagi!!
Udah berapa bulan ya ngilang? Hehe
Niatnya udah mau stop cerita ini, soalnya gatau mau lanjut gmn lagi.
But ada temen aku yang minta cerita ini dilanjut.
Oke deh ini aku lanjut.
Oke cukup sekian dan terima kasih.

ADRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang