Chapter One

118 19 4
                                    

Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaik ku
Agar cerah harimu
Cukup bagiku
Melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu siangmu malammu

Sesaat dia datang
Pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan
Bualan cinta dan masa depan
Engkau lupakan aku
Semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita

(Sewindu - Tulus)

"OOOOO-" Via yang baru saja mau menyanyikan reff dari lagu kesukaannya itu langsung berhenti karena merasa ada yang menggoyangkan lengan kanannya. Ia menoleh ke arah kanannya, dan menemukan ayahnya yang terlihat sedang berbicara. Itu papa ngomong apaan ya? kok aku gak denger batin via.

"VIA KAMU DENGERIN OMONGAN PAPA GAK SIH?"

"PAPA NGOMONG APA AKU GAK DENGER"

"MAKANYA JANGAN PAKE HEADSET MULU VIA!"

YAAMPUN batin via. Perempuan itu pun langsung menurunkan headset itu ke lehernya.

"Maaf pa, aku gak nyadar masih pake headsetnya hehe" ucap Via dengan senyumnya yang seperti anak kecil itu.

"Aduh via. Dari tadi kamu berarti ngebiarin papa ngomong sendirian kayak orang gila ya? Yaudah ah sana kamu turun, kita udah nyampe di sekolah kamu."

"Maaf papa ganteng, aku kan gak sengajaa" jedanya sambil terkekeh "Yaudah aku sekolah dulu yaa pa" Via langsung mencium punggung tangan papanya sebelum keluar dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil papanya sudah jalan pergi dari halaman sekolahnya itu.

Hari ini Via harus bisa mulai beradaptasi dengan kelas barunya karena hari ini adalah hari pertama Via menginjakkan kaki di kelas sebelas.

Sambil memasuki sekolahnya, ia memasangkan headsetnya kembali.
Jangan heran sama kebiasaan Via itu. Via memang sudah terbiasa memasang headset di telinganya dimanapun ia berada, karena Via sangat suka mendengar lagu.

"WOY VIAAA!!!"

"VIAAA"

Sherin berlari sampai akhirnya ia sudah berada di samping Via.

"HEH VIA" ucap Sherin sambil menyenggol lengan kiri sahabatnya itu. Via pun langsung menurunkan headset ke lehernya.

"Apaan sih pake teriak-teriak segala? Ngagetin gue tau gak sih"

"Lo juga sih pake headset mulu, jadi gue panggil panggil dari belakang lo-nya gak nengok-nengok" Sherin langsung menyilangkan tangannya di depan dada karena sebal.

"Oalah lo dari tadi manggil gue? Kok gue gak denger ya? Berarti lo manggilnya gak pake tenaga, Rin" kata Via sambil tertawa kecil.

"Serah lo deh, Vi. By the way, lo kelas XI IPA 2 kan ya? Gue di XI IPA 1 dong. Kelas kita sebelahan coy, seneng banget gue, Vi" Sherin berbicara dengan sangat sangat semangat.

Via malah membalasnya dengan tertawa "Apaan sih lo, Rin. Seneng banget ya kelasnya sebelahan sama idola?" Via sambil menaik turunkan alisnya.

"Amit-amit ish. Kenapa gue punya sahabat gini banget yaampun. Udah ah ayok ke kelas" Sherin pun langsung menarik lengan Via dengan semangat.

***Oke ini pertama kali gue bikin cerita wp jadi tolong dimaklumi yaa kalo ada kata kata yang salah. Mohon dimaklumi juga kalo ceritanya masih garing hehe. Jangan lupa vomment(s) yaa! terimakasihh!

Regret I.TEWhere stories live. Discover now