Chapter Seven

72 12 1
                                    

Kring kring kring
Bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Vi, lo dijemput sekarang?" tanya Ramza.

"Eh engga gue mau jenguk sahabat tersayang gue lagi sakit." jedanya "OIYA gue lupa ngabarin papa gue, yaampun!" lanjut Via sambil menepuk jidatnya. Ramza tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Via mengeluarkan handphone dari saku roknya dan langsung mencari contact papanya untuk ditelfon.

'Hallo pa?'

'Iya, kenapa Vi? Papa udah deket sekolah kamu kok.'

'Eh pa, aku lupa ngasih tau papa. Aku pulang sekolah mau langsung ke rumah Sherin, dia sakit tadi gak masuk. Boleh yaa pa?' pinta Via dengan nada memelas.

'Iya boleh kok kan Sherin sahabat kamu dari SMP.'

'YEAY. Makasih papa gantengg.' ucap Via sebelum ia mengakhiri telfon sama papanya.

"Jadi?" tanya Ramza.

"Jadi... apaan?" jawab Via kebingungan.

"Lo ke rumah Via sama siapa?naik apa?"

"Eh iya kok gue daritadi ga mikirin itu ya." Via memasang muka polosnya.

Ramza tertawa dan mendorong kepala Via pelan. "Anak kecil dasar."

"Apa sih kok anak kecil?"

"Lucu aja lo kayak anak kecil" ucap Ramza sambil terkekeh.

Lagi-lagi Ramza mencubit hidung Via dengan dua jari tangannya. Via hanya memasang muka bete dan melipat tangan di depan dada.

"Gue anter aja yuk." ajak Ramza.

"Serius? gak ah nanti ngerepotin lo kayak kemaren."

"Yaelah gapapa kali Vi, kan kita sahabat. By the way, rumah Sherin dimana?"

"Di cluster Voila blok E nomor 33."

"Lah serius Sherin tinggal disitu?" tanya Ramza.

Via hanya membalas pertanyaan Ramza dengan memasang wajah kebingungan. Emang kenapa kalo Sherin tinggal disitu? tanya Via dalam hati.

Ramza yang seperti mengerti pikiran Via langsung menjawab dengan nada cuek, "Sebenernya gapapa sih, tapi gue baru sadar aja kalo Sherin itu ternyata tetangga gue."

Via mengangguk mengerti. "Mau gak gue anter? kalo gak mau sih gapapa gue gak maksa."

"Eh iya iya gue mauu! tumpangan gratis masa gue tolak." jawab Via sambil menaik turunkan alisnya.

Ramza menatap Via malas dan langsung memberi isyarat untuk mengikuti langkahnya ke tempat parkir motor.

>>>

Nadavia: RAMZAAA!

Nadavia: WOY CEPET JAWAB

Nadavia: PENTING INI ADOOH

Nadavia: JAWAB CEPET KALO ENGGA GUE BUNUH LO BESOK

Nadavia: RAMZAAAAAA!!!!!!!!

Nadavia: WOY LO TIDUR PINGSAN APA MATI SIH GAK JAWAB JAWAB LINE GUE

Nadavia: WOYYYYYY INI UDAH JAM 7 PAGI LO MASIH NGEBO?

Nadavia: RAMZAAAAAAA

Nadavia: ZAAAA PENTING INI

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Regret I.TEWhere stories live. Discover now