Chapter 3

9.8K 412 6
                                    

Leo POV

Aku baru selesai mandi dan telah mengenakan dress diatas lutut berwarna merah yang ada didalam lemari kamar yang sedang ku miliki dan begitu banyak. Lalu aku turun kebawah ingin membantu membuat makan malam

"Selamat malam nyonya" ucap para maid yang ada disini

"Malam, apa yang anda masak untuk makan malam"tanyaku kepada maid yang sedang memasak didapur yang mewah ini

"Steak kesukaan Tuan, nyonya"

"Boleh ku bantu"

"Tidak usah nyonya, jika anda tak keberatan ini adalah jam makan malam tuan muda Rei"

"Baiklah aku akan memberi makanan untuk Rei"

Dikamar Rei

"Selamat malam sayang"ucapku saat melihat Rei yang sedang main di dalam boxnya

"Mmmammma"aku tersenyum mendengar bahwa bayi kecil ini memanggilku mama mungkin ia merindukan mamanya

"Mama bawakan Rei makanan"dan aku melihat dia tertawa saat aku memperlihatkan makanan yang ku pegang

"Ayo kita makan sayang"kuangkat tubuh mungilnya kedalam gendonganku dan aku memangkunya agar ia mudah untuk makan. Aku mulai menyuapkan makanan kedalam mulutnya hingga habis

"Pinter ya Rei makannya"ucapku tersenyum saat melihat makanan yang kuberi keRei habis

"Mama keluar dulu ya sayang mau simpan tempat makan Rei dulu ya"lalu aku prrgi keluar betapa terkejutnya aku saat melihat Romeo tepat dideoan pintu kamar Rei

"Leo kamu ngapain dikamar Rei"tanya Romeo

"Aku hanya beri rei makan malam"jawabku

"Ooo"what cuman o doang, selesai meletakan tempat makan Rei aku kembali lagi Kekanar Rei. Tapi aku tak melihat ada Rei didalam boxnya malah yang aku lihat adalah pintu penghung antara kamar Rei dan tak tau kamar siapa disebelahnya terbuka

"Apa jangan2 Rei disana ya"dengan oebasaran aku masuk kekamar sebelah dengan cat berwarna putih cerah, dan benar Rei ada disana tapi dia sedang menangis tak tega melihatnya menangis kugendong dia dan ku ayun2kan tubuh mungilnya sampai dia diam dan tertidur

Setelah tertidur kuletakan tubuh mungilnnya ke atas kasur King size dan kuletakan guling disamping kiri dan kanan, setelah itu aku turun ini sudah waktunya makan malam, namun tiba2 ada seseorang keluar dari kamar mandi dengan hanya mengunakan handuk

"Aaaaaaa"teriakku karena kaget

"Hey apa yang kau lakukan dikamarku"tanya Romeo

"Ma maaf Romeo tadi Rei nangis dan saya melihat ada Rei disini makanya saya disini"

"Ooo"hanya itu yang iya katakan, lalu kulihat dia masuk kedalam closet baju,dan dengan santainya dia memakai baju nya didepan aku, disaat ia ingin memakai celana nya lagi2 aku teriak

"Romeo apa yang kau lakukan, disini masih ada saya"

"Kenapa tadi kau tak pergi apa jangan2 kau ingin melihat milikku"kata2 vulgarnya membuatku bergindik ngeri

Dia senakin dekat dengan ku disaat dia berada di hadapanku ia menarik pinggangku hingga tak ada jarak diantar kami, aku hanya memejamkan mataku dan beberapa detik ada sesuatu yang kenyal dan basah , disaatku membuka mataku kulihat ternyata bibirnya yang menyentuh bibirku itu yang membuatku panik namun aku membalasanya dengan perlahan , bagaimana tidak ini adalah ciuman pertamaku. Aku tau ini emang negara bebas apapun yang dilakukan bebas aku sering melihat pasangan sedang berciuman, tapi aku tetap bisa menjaga agar bibirku tak disentuh laki2 hidung belang ataupun siapa yang boleh menyebtuh bibirku dan mengambil keperawananku hanyalah suamiku kelak. Namun sayangnya bibirku telah disentuh oleh bosku sendiri, begitu lama kecupan kami akhirnya selesai, ibu jarinya menbersihkan bibirku yang basah

"Bibir mu begitu manis, membuatku ingin mengulang lagi" disaat bibirnya ingin mendarat lagi aku menahan bibirnya

"Ini sudah saatnya makan malam,, Romeo". "Oh baiklah, turunlah dulu aku akan menyusul"aku balas hanya anggukan

Dimeja makan kami hanya diam, aku tak bisa menyalahkannya, dia tak sepenuhnya salah jujur sebenarnya aku begitu menikmati ciumannya

"Leo kenapa kau begitu diam saat kita makan sampai kita makan kau tetap diam"tany Romeo heran

"Tidak, yasudah biarkan aku yang membersihkan meja"

"Tidak biar para maid yang membersihkanya, aku disini hanya tinggal disini bukan menjadi pembantu"ucaonya tegas dan sedikit menbentak di suaranya, dan para maid mulai membersihkan meja makan

"Permisi"aku langsung pergi kekamar, aku takut saat dia sedikit membentakku, karena disaat ada orang menbentakku aku mudah menangis itulah mengapa aku langsung keatas karena takut air mata keluar dihadapanya, aku melirik jam sudah pukul 08.56 sebaiknya aku tidur saja meskipun besok libur

00.30 aku terbangun mendengar suara petir dan hujan yang begitu deras dan suara petir yang begitu kuat, aku sangat ketakutan, biasanya saat aku masih tinggal dikos aku selalu nginap dirumah temanku perempuan dan kadang aku memeluknya. Aku langsung keluar kamar, aku bingunh ingi n kekamar siapa, yang terlintas dalam otakku hanya Romeo

Aku berlari menuju kamar Romeo dan ikut masuk kedalam selimut milik Romeo dan memeluknya

"Apa yang kau lakukan Leo"suaranya begitu berat khas orang bangun tidur

"Apakah aku boleh tidur di kamarmu"tanyaku

"Kau ini kenapa"

"Tadi aku dengar petir yang begitu kuat, itu yang membuatku takut, apakah aku boleh tidur disini"dengan nada yang memelas

"Baiklah kau boleh tidur di si..."

"Terima kasih"lalu aku memeluk Romeo dengan erat tak jarang disaat petir berbunyi aku memeluk Romeo dengan erat

"Bagaimana aku tidak bisa jatuh cinta kepadamu kau saja memeluk begitu erat Leo.

Bersambung
************************************
Tiba2 malan dapat ide
-Leah

Romeo & ReiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang