Chapter 6

1.2K 113 6
                                    

*

*

*

*

*

"wah, ini indah sekali"puji Leo

"ini adalah salah satu tempat yang ku suka"

"ada lagi, kau harus mengajakku kesana"

"ya lain waktu"

"hmm"

"yah... yah"suara cadel milik Rei sangat mengemaskan sehingga Leo Dan Romeo tertawa

"kenapa sayang"

"luk luk" perkataan Rei menbuat Romeo maupun Leo bingung

"kamu mau bilang apa sayang"

"luk ei luk ei"

"lah anak gw ngomong apaan yak"bingung Romeo sambil mengaruk tengkuk nya yang tak gatal

karena Romeo dan Leo belum juga paham dengan ucapanya, Rei pun mencoba menarik lengan Leo untuk memeluknya

"ohhh... Rei mau dipeluk, ayo sini"akhirnya Leo pun mengerti lalu ia mengambil Rei dia atas pangkuan Romeo

"Rei ngak mau peluk Ayah, nanti ayah nangis" ucap Romeo sambil menasang wajah sedihnya

"Rei lihat ayah jadi sedih tuh, bilang jangan sedih ayah"

"anan edih yah"ucap Rei cadel yang mengikuti apa yang Leo bilang

Romeo yang mendengarnya langsung mengigit bibir bawahnya karena merasa gemas dengan tingkah Rei

Romeo mencium Rei dengan membabi buta, sehingga Rei tertawa dengan nyaringnya

Jujur Romeo memang orang pendiam, dingin, cuek, dan kejam dikantor , tapi entah mengapa bila bersama Rei semua sifatnya hilang begitu saja, diganti menjadi sifat yang hangat, lucu dan berisik

"Udah Rom dia baru makan nanti di muntahin nya"ceramah Leo

"hihihi"

Entah mengapa mereka tertawa saat Rei cekikian, mereka tertawa setiap Rei berceloteh, dan lama kelamaan mata Rei sedikit berkunang2 karena mengantuk

Mata Rei sudah mulai terpejam dan sedikit merubah rubah posisi tidur digendongan Leo

Brak...

Romeo maupun Leo terkejut karena bantingan pintu yang kuat, dan Rei sedit kaget tapi ia kembali lagi tidur

"pokoknya kamu tidur diluar"

"jangan dong sayang, aku minta maaf deh"

"NGGAK!"

"Sayang ngak apa deh kalau cuma 1 ronde"

Pletak...

"ENGGAK TUAN WILLIAM WARENMOR, KALAU MAU SAMA KAMBING AJA SANA"

Karena kesal Romeo pun menghampiri kedua orang tuanya

"Ma yah bisa kah kalian tidak berisik, malu sama pembantu nanti dipikir yang engak2"

"tinggal pecat aja, gampang"

"kalau kamu berani pecat, aku juga berani pecat kamu jadi suami. Kamu apa2an sih suka banget pecat2 orang, aku seumur hidup aja ngak pernah pecat pembantu, kamu itu ya ak...."ocehan panjang lebar dari mama Romeo

" Stop, kamu memang ngak pernah pecat pembantu, tapi kamu pernah pecat 14 karyawan perempuan ku gara2 ia menggoda ku apa kau lupa"

"oh jadi kalau aku tidak memecatnya kamu senang gitu digoda sama perempuan itu oh yaudah sana aja kamu" amuknya ke sang suami

Romeo & ReiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang