Author pov's
Aku masih setia melihat Rei tertidur belum ada tanda2 dia akan terbangun tapi aku masih tetap terjaga
12 menit aku menunggunya bangun sambil membaca novel kesukaan kudan akhirnya Rei terbangun juga, Rei tak menangis sama sekali, justru Rei tertawa senang
Aku merasa tersentuh melihatnya tersenyum karena senyumannya mengingatkannya kepada wajah mesum milik Romeo
"Akhirnya kamu bangun juga baby" leo mengecup seluruh permukaan wajah Rei mulai dari kening, pipi, hidung, mata ,hingga bibirnya
"Mmmmm Rei bau acem"entah mengerti atau tidak tetapi Rei malah memasang wajah betenya
"Mandi yuk sayang, biar wangi"
Waktunya masih tersisa 1 jam lagi dan masih sempat ia bermain bersama Rei setelah mandi
Leo pergi ke kamar milik Romeo bukan untuk mengembalikan nya tapi untuk lewat sebentar menuju kamar milik Rei
"Hey apakah kau ingin mengembalikan Rei bahkan jauh lebih cepat"
"Enak saja kamu waktu ku tinggal 1 jam lagi"
"Terus ngapain kamu mau ke sini kalau bukan untu mengembalikan Rei, ohhh aku tau apakah kau sudah merindukan ku, karena tadi malam"
"Aku hanya ingin memandikan Rei, setelah itu aku kembali kekamarku"
"Apakah kau tidak ingin sekalian memandikankan diriku"
Tapi godaannya tak di hiraukan oleh Leo
"Hey, kamu akan menyesal telah mengabaikan diriku"
"Baiklah apakah kau ingin aku melayani dirimu tuan"
"Kau tau, jika kau berbicara seperti itu lagi, kau akan mendesah di bawah ku SAYANG"
"Kau jangan gila TUAN berfikiran seperti itu, sudahlah kau hanya bisa menghabiskan waktuku saja"
"Benarkah"
"Ya, sangat!!!. Sudahlah permisi"Leo berjalan melewati Romeo menuju kamar Rei
"Akhirnya kita bebas dari singa laper itu sayang"
"Sekarang ayo kita mandi"
Leo memandikan Rei dengan telaten di bak mandinya. Dan Rei begitu senang ia tertawa dan terus bermain air
Tanpa mereka ketahui, ada sepasang mata melihat aksi mereka yang seperti ibu dan anak
Aksi itu diabadikan oleh pemilik mata itu siapa lagi kalau bukan Romeo
"Andai saja kamu ada disini mungkin aku akan menemanimu untuk memandikan bayi kita, Resya."
Sepertinya Romeo sangat terpukul saat dimana ia bingung harus sedih atau bahagia, disaat itu Romeo sangat bahagia karena ia telah memiliki seorang anak yang sudah ia tunggu selama 2 tahun pernikahan nya
