Chapter 5"Journey (Day 3)" (I)

31 12 0
                                    

Happy Reading :) :)

Hari sudah pagi,kicauan burung membangunkan gue dari tidur gue yang sangat nikmat dan pulas.

Gue berjalan ke tempat Rena tidur.

"Cantik nya Rena kalau lagi tidur.."kata gue dalam hati.

Gue pun ngebangunin Rena dari tidur cantiknya.

"Rena cantik..bangun.."kata gue sambil menepuk nepuk Rena.

"Iya Sam.."kata Rena dengan suara lesu.

"Cuci muka sana,kita harus segera pergi"

"Anterin aku Sam.."kata Rena lesu.

"Kok manja amat ni orang ya?"kata gue dalam hati

Tanpa pikir panjang gue langsung mengantar Rena ke pinggir sungai untuk cuci muka.

"Udah nih Sam..ayok kita pergi ke tempat selanjutnya"ujar Rena sambil mengibas ngibas rambutnya yang basah.

Melihat Rena kayak gitu..gue hanya bisa diam melongo.

"Aduh..kok ni cewek cakep bener ya"ujar gue dalam hati.

"Sam..Sam..Woi Sam.."teriak Rena ke telinga gue.

"Eh iya Rena,ada apa ya?"

"Lah kok ada apa?Kita kan harus pergi ke tempat terakhir itu sekarang"

"Oh iya..kok aku lupa ya??"kata gue sambil tertawa dan menggaruk garuk kepala.

Gue langsung berjalan bersama Rena menuju tempat terakhir,yaitu Menara Raja dari Segala Raja.

Di perjalanan gue terus berusaha untuk mendekati Rena dengan gombalan gombalan aneh dan gak masuk akal,tapi Rena ketawa itu yang paling penting,hehehe.

****

"Aduh Sam..masih jauh kah ini?kaki aku pegel nih"ujar Rena sambil mengeluh dan lesu.

"Udah dekat kok ini Rena,kamu yang sabar ya,mau aku pijitin dulu gak atau mau digendong?"kata gue sambil senyum senyum jahat gitu ke Rena.

"Aduh Sam..gak usah lah ya,hehehe"

"Yaudah deh.."ucap gue sambil tersenyum,walau hati gue senyum kebalik karena gagal modusin Rena :(.

Sampailah kami di depan menara tersebut.Tempatnya gelap dan sunyi kayak hati gue.

"Sam aku takut.."ujar Rena gemetar.

"Gak usah takut Rena,ada aku yang akan selalu melindungimu"kata gue dengan nada sombong dan angkuh.

Ketika kami mendekati pintu masuk,tiba tiba turunlah dari atas menara seorang penjaga dengan baju besi.

"Ada keperluan apa kalian kemari?"ujar si penjaga dengan suara yang lantang dan keras.

"Woi..gak usah ngegas dong kaleng"kata gue dengan suara yang tak kalah lantang.

"Siapa yang lo bilang kaleng,gue pukul mampus lu"

"Oo..mau main pukul pukulan,ayok buktiin siapa yang mampus duluan"

"Rena,kamu menjauh dulu ya,biar aku urus kaleng ini"kata gue ke Rena.

"Kamu hati hati ya Sam..pukulin tuh kaleng"ujar Rena.

Setelah mendengar suara Rena yang indah,gue langsung bersemangat.

"Bersiap ya kaleng..gue hancurin badan lu"(sehancur hati gue)

Gue langsung memukul badan dan kepala si penjaga itu,tapi dia tidak bergeming dan diam saja.

"Hahahaha..hanya itu kemampuanmu?"ujar si penjaga dengan ketawa jahatnya.

"Kuat banget dah ni orang"kata gue dalam hati.

Gue berpikir keras untuk ngalahin si kaleng ini.Seketika gue teringat kalau gue punya stik baseball kesayangan dalam tas gue.

"Bentar ya kaleng..gue tunjukin kekuatan gue yang sebenarnya"ucap gue sambil merogoh isi tas.

"Tutup matanya dulu dong..gue kasih kejutan nih"kata gue sambil memegang stik baseball di belakang badan gue.

"Gak usah sok romantis lo..gue gabakal luluh sama lo"ujar si penjaga.

"Gaje lo kaleng"

"Oke,gue tutup mata"kata si penjaga.

Tanpa pikir panjang,gue langsung memukul kepala si kaleng itu dengan stik baseball.

"Mampus lo..jangan macam macam dah sama gue.."kata gue sambil berdiri diatas badan si penjaga yang sudah terbujur tak bernyawa.

"Kamu hebat banget Sam.."ujar Rena sambil bertepuk tangan.

"Ahh..ini mah biasa aja kok Ren,hehehe"kata gue sambil menggaruk garuk kepala.

"Sekarang kemana Sam?"tanya Rena.

"Kita harus ke puncak menara itu,disanalah tempat obat yang aku cari berada"

"Btw nih ya,itu sebenarnya obat untuk apa sih?"tanya Rena heran.

"Kamu akan tau nanti"kata gue tersenyum.

Mana mungkin gue bilang itu obat buat pobhia mantan gue,yang ada Rena nanti BDMD(BaD MooD) sama gue.

"Yaudah deh iya,sekarang ayo kita masuk kedalam"ucap Rena.

"Ladies first dong cantik.."kata gue ke Rena sambil tersenyum.

"Ah Sam..aku jadi malu"ucap Rena yang pipinya sudah memerah.

Gue langsung membuka pintu menara tersebut dan ternyata di dalam menara itu memang persis seperti isi hati gue.

"Rena kamu dibelakang aku aja ya,gak usah takut sayang"kata gue sambil ketawa.

"Iya sayang"ujar Rena tersenyum.

"Seriusan nih,Rena manggil gue sayang,gue mimpi apa cobak.."kata gue dalam hati.

Hati gue yang awalnya gelap,tiba tiba jadi terang benderang.

Rena seperti pelangi yang muncul stelah hujan badai dalam hati gue.

Walaupun gue tau,Rena cuman bercanda ama gue.

Tapi,namanya jugak jomblo kan..digituin aja udah senang banget.

Eh..vespa gue apa kabar ya kira kira?udah ada jodohnya dia belum ya..

Gue do'ain aja deh..semoga vespa gue itu tetap aman dan hidupnya tenang,kayak gue sekarang ini.

-------------------------------

*******

Tunggu ya kelanjutan Sam dalam mengambil obat penawar tersebut.

Maaf ya teman teman kalau update nya lama..🙏

Pobhia "MANTAN" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang