Perintah Manis!

3.9K 213 48
                                    

Little Devil Cafe

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pair: SasuNaru YAOI
Rate: M (sexual contents )
A/N: (BOYxBOY AU, NO STRAIGHT don’t like don’t read) terinspirasi dari komik dengan judul yang sama!
Ganre: Romence, Humor

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
PRAANG!!!
Terdengar pecahan kaca yang jatuh ke lantai di cafe yang awalnya tenang tersebut, terdengar keributan tersebut berasal dari arah dapur cafe tersebut.
“LAGI-LAGI NARU-HIME!!! Sampai berapa kali memecahkan gelas baru puas!!!” ujar seorang pria tampan bercadar-Kakuzu- dengan nada kesal karena harus menerima lagi kerugian hari ini karena ulah pegawai ‘istimewa’ milik salah satu owner cafe ini.
“HIIII~ m-maaf Master, aku gak sengajaaaa!!” ujar seorang gadis dengan seragam maid berenda hitam putih dengan bagian dada cukup terbuka sehingga menampilkan leher tan nya yang sexy dengan rambut pirang panjang di kuncir dua ialah Naru-hime atau Naruto. Pria manis yang rela menyamar menjadi wanita untuk mengejar pria lainnya yang merupakan cinta pertamanya, salah satu owner di ‘angle cafe’ ini.
“IDIOT!!!! Kalau sengaja kamu sudah aku tendang keluar dari dulu!!!” teriak Kakuzu masih emosi dengan pegawa manis satu ini.
“ugh~ di marahi lagi..” desah Naruto pelan takut kena sembur lebih lagi dari Kakuzu.
‘aku kemari kan untuk mengejar Sasu-nii yang ku sukai~ tapi kenapa setiap hari penuh kesialan begini sih.. apa aku tidak cocok?’ batin Naruto merana meratapi nasib nya yang selalu kena omelan dari Kakuzu karena selalu salah.
“ah! Pecah lagi ya?” terdengar suara barithone tenang dari arah belakang, dan terlihat lelaki berambut raven dengan tubuh tegap berbalut seragam cafe pria dengan memegang nampan menghampiri Kakuzu yang sedang mengomeli pria manis yang terlihat ketakutan itu. Ia adalah Sasuke, Uchiha Sasuke. Pemuda yang jadi alasan Naruto bekerja di ‘Angle Cafe’ ini juga salah satu owner di cafe ini.
“kamu ini benar-benar gak berguna ya, Naru-hime” ujar Sasuke dengan senyum tipis yang menawan tak sesuai dengan kata-katanya yang bagai pedang menancap langsung di jantung Naruto, membuat ‘gadis’ manis tersebut langsung pundung di pojokan.
Poor Naruto...
“S-sasu-nii... J-jangan bilang begitu~” ujar Naruto sebal dan menatap Sasuke tajam dengan mata biru bulatnya yang besar, tapi bukan menimbulkan kesan seram malah Naruto terlihat sangat cute sekarang.
“aku tidak peduli dengan gelas” ujar Sasuke kalem menatap Naruto terhibur karena tingkah manis ‘gadis‘ tersebut.
“harus peduli!!” ujar Kakuzu kesal melihat perilaku seenaknya salah satu owner cafe tersebut.
“tapi... jangan sampai terluka, ya.” Ujar Sassuke dengan barithone merdu miliknya sambil memeluk pinggang ramping ‘gadis’ berambut pirang di depannya dengan lengan kanannya yang kekar dan mengusap bibir bawah ‘gadis’ blondie tersebut dengan tangan lainnya secara sensual.
Terlihat wajah Naruto merah padam mendapat perlakuan exklusif dari Sang pujaan yang membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
“jaga tubuh mu! Ini perintah, Naruto!” ujar Sasuke tegas sambil menunjuk wajah Naruto yang semakin merona merah.
‘Sasu-nii yang ku sukai, manis dan keren!!’ batin Naruto girang karena sedikit-sedikit mulai semakin dekat dengan sang pujaan hati.
“BAIK!! Akan ku jaga demi Sasu-nii!!” ujar Naruto semangat mengepalkan kedua tangannya di dadanya dengan gembira.
“Eh!? Kenapa demi aku? Aku kan bukan pacar mu, hime.” Ujar Sasuke tersenyum tipis sambil melepas pelukannya.
‘tapi, benar-benar setan cilik!!!’ batin Naruto nelangsa merasakan godaan Sasuke yang terkadang melambungkannya namun saat itu juga di banting kembali dari langit ke bumi.
Poor again Naruto...
“huweeee~ Sasu-nii kejammm!!!” teriak suara cempreng Naruto kesal.
“ahahahaha.. kerja sana” ujar Sasuke sambi meletakkan nampan di meja dapur.
“ahahaha sabar Naru-hime, otouto memang suka jahil.” Ujar suara bass merdu dari arah belakang punggung Naruto sambil mengacak pelan rambut Naruto.
“Tachi-nii~” ujar Naruto tersenyum ceria pada ‘calon’ kakak ipar nya ini. *ngarep lu nar* *abaikan*
“yo little fox, kau manis seperti biasa” ujar Itachi sambil mencubit pipi gembil Naruto gemas, dan segera kembali ke depan untuk menyambut tamu karena merasakan aura hitam dari ayam? di samping Naruto.
“DASAR! Meski magang, kenapa menerima orang seperti dia SASUKE!” kesal Kakuzu dengan kalkulator di tangan menghitung kerugian Naruto hari ini.
“hmm, karena dia mencintaiku. Iya kan?” ujar Sasuke tenang dengan senyum menggoda miliknya sambil menatap Naruto yang wajahnya sudah sangat merah menyaingi tomat kesayangan Sasuke.
“oh, lalu suasan cafe jadi mencekam seperti ini!!!” teriak Kakuzu stres melihat cafe yang berubah suram dengan aura gelap yang menguar serta tatapan membunuh dari para gadis-gadis yang cemburu dan iri melihat kedekatan Naruto dengan pangeran-pangeran tampan penghuni ‘Angle Cafe’ ini
“bagaiman jika tamu penggemar mu dan kakak mu tidak datang lagi kemari karena Naru-hime? Kamu dan kakak mu yang akan rugi jika cafe ini bangrut, kan!?” lanjut Kakuzu menerangkan situasi yang mengerikan ini hanya karena kehadiran pemuda manis di ‘Angle Cafe’ ini.
“eh? Bukan Master ya yang rugi?” tanya Naruto bingung, karena setaunya cafe ini milik Kakuzu dan bukan milik Uchiha brothers ini.
“aku juga, tapi aku hanya karyawan dan bagian pengolah keuangan” ujar Kakuzu menerangkan.
“pemilik cafe ini adalah kakek ku dan aniki, tapi karena kakek kami meninggal maka kami berdua yang jadi wakilnya. Keuntungan dari cafe ini adalah penghasilan kami berdua” ujar Sasuke menerangkan.
“oh, begitu..” ujar Naruto pelan, namun tiba-tiba ekspresi Naruto langsung berubah menyebalkan di mata Kakuzu.
“pemilik cafe benar-benar keren!! Bisa menyuruh orang seperti Master!!” lanjut Naruto ceria membuat Kakuzu kesal dengan tingkah pemuda manis ini.
“KAMU SELALU MAU NGAJAK AKU BERANTEM YA, BOCAH!!” ujar Kakuzu kesal dengan tingkah kurang ajar –menurut Kakuzu- bocah blondie satu ini.
“tapi kenapa gara-gara aku? Apa pengaruhnya? Ini kan cafe biasa” ujar Naruto memiringkan kepalanya bingung.
TRIING...
Terdengar suara bel di depan pintu Cafe tersebut menandakan ada tamu yang datang membuat pembicaraan mereka terputus karena Sasuke, Itachi dan Kakuzu segera pergi ke pintu masuk cafe untuk menyambut tamu.
“Selamat Datang di Angle Cafe, nona..” ujar ketiga pemuda tampat tersebut serempak dengan senyum menawan serta pesona memabukkan mereka membuat gadis yang baru memasuki cafe tersebut merona merah.
“nona Shamida apa kabar? Senangnya anda kemari lagi” Ujar itachi lembut sambil mengecup punggung tangan gadis tersebut.
“a-ah.. Itachi-kun b-bisa saja” ujar gadis tersebut malu-malu.
“anda wangi sekali, nona” sambung Sasuke sambil menghirup ujung rambut panjang gadis tersebut membuat sang gadis semakin merona merah.
“S-sasuke-kun ini..” ujar gadis tersebut terbata-bata.
“meja di sudut kosong, silahkan nona.” Ujar Kakuzu dengan menggandeng lengan gadis tersebut membawanya ke meja yang kosong.
‘begitu ternyata... lelaki tampan adalah andalannya di sini? Host cafe?’ batin Naruto kaku melihat ketiga pemuda tersebut berubah drastis saat menyambut tamu-tamu yang datang.
“uhm, jadi keberadaan ku di cafe ini merepotkan Sasu-nii?” ujar Naruto khawatir membuat pujaan hatinya susah.
“jangan cemaskan itu, Naru-hime bekerja seperti biasa saja.” Ujar Sasuke sambil mengambil nampan berisi pesanan pelanggan.
“-berjuanglah demi aku” lanjut Sasuke dengan mengedipkan matanya dan berlalu dari hadapan Naruto untuk mengantar pesanan pelanggan.
“B-baik!! Aku akana berusaha!!” ujar Naruto ceria dengan wajah memerah senang.
‘Sasu-nii, demi senyuman itu aku tak peduli walau di tipu!!’ batin Naruto sambil senyum manis terlihat di wajah tan berhias tiga kumis kucing ddi masing-masing pipinya.
“tapi, meski aku semangat... tatapan para tamu itu tajam sekali melihat ku” ujar Naruto pelan dengan menelan liur gugup melihat tatapan predator gadis-gadis cemburu yang siap mencabiknya itu.
“gadis itu menggangu, saja!!”
“dasar jalang”
“harusnya dia pergi saja, tidak enak dilihat!”
Suara-suara bisikan dengan kata-kata menyakitkan itu terus mendengung bagai ribuan lebah meembuat Naruto kesal dan takut di saat bersamaan.
“Sasuke-kun, kenapa menerima anak itu?” ujar Salah satu gadis yang sedang dilayani Sasuke.
“iya, enapa menerima dia? Aku juga mau kerja!” timpal gadis di depannya dengan kesal.
“jangan, aku senang melihat kalian sedang bersantai” ujar Sasuke tenang dengan senyum memikatnya membuat gadis-gadis pelanggan cafe tersebut memerah wajahnya.
‘menenangkan tamu memang boleh, tapi tak perlu semanis itu kan!! Apa tamu lebih menarik daripada rekan kerja!!’ batin Naruto sebal dengan menggigit bibir bawahnya gemas.
“ha-ah~” menghela nafas perlahan untuk menenangkan diri, Naruto berjalan kembali kedapur untuk mengambil pesanan dengan membawa nampan kosong di kepitan lengan kanannya. Namun, tiba-tiba salah seorang pengunjung menjulurkan kakinya ketika Naruto lewat dan Naruto yang saat itu kurang memperhatikan langkahnya langsung jatuh terjerembab dengan wajah menghantam lantai.
GUBRAKK!!
“i-itaiii...” ucap Naruto meringis kesakitan mengusap hidungnya yang memerah.
“hihihihi~ kok jatuh sih? Padahal seorang hime!” tawa sinis gadis yang menjegal Naruto tadi tanpa merasa bersalah.
“s-sialan!!” geram Naruto pelan masih bersimpuh di lantai menahan amarah yang siap menguar.
“sedang apa, hime? Baik-baik saja kan?” ujar Sasuke menghampiri Naruto dan mengulurkan tangannya membantu Naruto berdiri.
“S-Sasu-nii tadi kaki ku-..” ujar Naruto sambil meraih tangan Sasuke namun di potong cepat oleh Sasuke yang berbisik pelan di telinga Naruto.
“sstt.. aku tau. Tapi, jika bertengkar dengan tamu. Kamu pasti di pecat, bersabarlah” ujar Sasuke pelan sambil membantu Naruto berdiri.
“i-iya..” ujar Naruto terpaksa mengalah agar bisa terus bersama Sasuke.
“kalau begitu, maafkan pelayan magang kami merepotkanmu, kau tak terluka kan nona Rumi?” tanya Sasuke sambil berlutut dengan satu kaki di samping gadis yang menjegal Naruto tadi.
“eh...eh i-iya” ujar gadis tersebut dengan wajah merah padam.
“sungguh? Syukurlah” ujar Sasuke dengan senyum lembut menatap gadis tersebut membuat sang gadis semakin salah tingkah.
‘wajah manis itu lagi!!! GRRR!!’ batin Naruto geram sambil berjalan ke dapur dengan menggengam erat nampan yang di pegangnya.
“Naru? Ada apa?’ ujar Sasuke mengikuti Naruto dari belakang.
“Sasu-nii terlalu memanjakan tamu!” ketus Naruto kesal dengan terus berjalan mengacuhkan Sasuke.
“cemburu? Naru-hime manis deh” ujar Sasuke memeluk pinggang Naruto lembut dengan senyum menggoda di wajahnya.
“-kalau Naru tidak suka, aku akan berhenti memanjakan tamu demi Naru” lanjut Sasuke kalem menatap Naruto dengan mata onyx nya menatap Naruto lembut.
“eh? Benarkah!?” tanya Naruto dengan wajah berbinar-binar senang dan jantung berdebar-debar gugup.
“hahahha~ kamu tertipu” ujar Sasuke memandang Naruto geli.
‘TERTIPU LAGI!!!! DASAR SETAN CILIK!!!’ batin Naruto nelangsa menyukai setan cilik seperti Sasuke.
“aku tau, Sasu-nii gak serius menanggapi mereka.” Ujar Naruto mencoba menghibur dirinya sendiri.
“GRRR!!! Tapi aku gak mau lihat dia memerhatikan wanita lain” geram Naruto kesal sambil mencuci piringnya kesal.
“Naru-chan, itu tidak benar. Sasuke melindungi mu dia menutupi kesalah Naru. Biasanya Sasuke tidak pernah seramah ini pada tamu.” Ujar Itachi mengelap piring yang sudah di cuci Naruto.
“eh!? Benarkah?” tanya Naruto penuh harap.
“tentu saja, ini cafe biasa. Hanya menggunakan lelaki tampan sebagai icon nya saja. Kau masih punya kesempatan meraih hati otouto ku Naru-heme.” Ujar Itachi lembut sambil mengacak rambut Naruto gemas.
“oh, jadi begitu. Jika aku tak buat kesalahan. Sasu-nii akan berenti memanjakan tamu!!” ujar Naruto ceria dengan wajah polos.
“aku tak percaya! Kau sering salah!” ktus Kakuzu melihat Naruto sebal.
“baik! Kalau gitu akan ku buktikan pada Master, aku tak akan buat salah lagi!!” ujar Naruto dengan mengepalkan tangannya semangat.
‘agar Sasu-nii tidak mendekati wanita lain, aku tak akan berbuat kesalahan!’ batin Naruto mencoba membangun semangatnya.
Terlihat Naruto bekerja dengan serius dan cekatan dia tidak melihat-lihat Sasuke terus, sehingga pekerjaannya sangat rapi dan tidak ada kesalahan. Bahkan saat ada kembali yang ingin menjegalnya bisa di hindari oleh Naruto yang terkenal ceroboh. Dia berusaha keras agar Sasuke tidak terlalu memanjakan tamu lagi untuk menutupi kesalahannya.
‘’lebih baik penyambutan tamu Sasu-nii tidak ku lihat!’ batin Naruto memalingkan wajahnya dari hadapan Sasuke yang sedang menyambut tamu dan mengantar pesanan ke meja tamu lainnya.
“ada apa Sasuke-kun?” tanya wanita yang sedang di layani oleh Sasuke bingung karena Sasuke terlihat melamun- lebih tepatnya terus memperhatikan Naruto.
“eng? Tidak apa nona Kimura-san” ujar Sasuke dengan senyum menawannya dan melirik Naruto lagi yang terlihat sangat fokus dengan pekerjaanya membuat senyum simpul muncul di wajah Sasuke.
‘sempurna!! Sasu-nii tak akan memanjakan tamu lagi!!’ batin Naruto girang dengan tersenyum ceria.
.
.
.
.
Beberapa hari kemudian..

Little Devil Cafe (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang