Cinta

2.7K 164 17
                                    

Little Devil Cafe

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pair: SasuNaru YAOI
Rate: M (sexual contents )
A/N: (BOYxBOY AU, NO STRAIGHT don’t like don’t read) terinspirasi dari komik dengan judul yang sama!
Ganre: Romence, Humor

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
“KONICHIWA MINNA~” teriak pemuda manis memakai seragam Konoha gakuen di depan pintu masuk cafe yang bertuliskan ‘Angle Cafe’ tersebut dan masuk ke dalamnya dengan memanggul dua dus kotak kecil di bahu nya.
“konichiwa Naru-chan. Wah! Kotak apa itu?” tanya seorang pemuda tampan berambut hitam panjang tapi keriput(?) tersebut.
“oh! Ini apel Tachi-nii” ujar sang pemuda manis yang ternyata adalah Naruto tersebut. Ada yang bertanya kenapa dia masih memakai seragam lelaki? Alasannya karena ‘Angle Cafe’ belumlah di buka. Jadi masih aman jika Naruto memakai seragam lelaki di cafe ini.
“wah! Banyak sekali apelnya, kita bisa membuat pie apel nih” ujar Itachi sibuk membuka kotak tersebut.
“benar Itchi! Dan yang terpenting ini gratis! Jadi kita dapat untung double!” semangat Kakuzu sambil menghitung jumlah uang yang akan mereka dapatkan.
‘mata duitan akut!’ batin Itachi dan Naruto bersamaan melihat tingkah ababil Kakuzu.
“kenapa Naru-chan banyak sekali mendapat apel?” tanya Itachi bingung darimana Naruto mendapat sampai dua kotak penuh berisi apel.
“oh, hari ini festival olahraga di sekolah ku. Aku MVP dan ini hadiahnya!!” jelas Naruto ceria sambil tersenyum lebar menampakkan lesung pipi di kedua pipi chubby berkulit tan tersebut.
“festival olahraga? Jadi karena itu Naru-hime datang cepat hari ini?” tanya seorang pemuda dengan balutan seragam sekolah Otto Gakure yang sangat pas di tubuh pemuda tampan berambut raven tersebut.
DEG.....DEG...DEG...
Jantung Naruto berdetak cepat manakala melihat pemuda tampan dengan surai raven tersebut.
“KYAAA~ Sasu-nii pakai seragam sekolah!!!” teriak Naruto bagai fans berat menatap Sasuke –pemuda berambut raven tadi- dengan mata berbinar-binar bahagia, karena pertama kali melihat Sasuke memakai seragam sekolah.
“aku merasa ada bahaya jadi aku ganti baju dulu!” ujar Sasuke santai sambil berlalu meninggalkan Naruto yang masih memandangnya dengan binar-binar love di matanya.
“GANTI BAJU!!!! Kalau gantinya di kantor, aku juga sama!!” pekik Naruto bahagia menatap Sasuke semangat dengan wajah memerah menghayal tubuh atletis Sasuke.
“sayang sekali, aku gantinya di rumah.” Tandas Sasuke menghancurkan Harapan Naruto dengan seringai jahil di wajahnya.
“hiee? Di rumah? Rumah Sasu-nii dan Tachi-nii dekat sini?” ujar Naruto bingung juga modus untuk mampir ke rumah Sasuke.
“Naru-chan, apartemen di atas cafe ini juga seluruh gedung ini milik kakek kami, jadi karena sekarang kami ahli warisnya jadi seluruh gedung ini milik kami berdua. Kami juga tinggal di salah satu apartemen di sini. Kami tinggal terpisah namun apartemen kami berseblahan.” Jelas Itachi melihat raut penasaran di wajah imut Naruto.
“aku mau ke apartemen Sasu-nii!!” teriak Naruto spontan dengan menatap Sasuke berbinar-binar.
“sudah ku duga, pasti bilang begitu.” Ujar Sasuke sambil menghela Nafas melihat Naruto yang sangat mudah di tebak.
“eh!? Sasu-nii tau?” kaget Naruto karena rencananya diketahui Sasuke.
“ya, aku tau. Tapi, jika ke rumahku mungkin akan ku perkosa” ujar Sasuke frontal sambil memeluk Naruto yang masih mematung shock dan menjilat telingannya sensual.
“S-sasu-nii nhh..” desah Naruto lirih dengan wajah memerah dan mendorong dada bidang Sasuke.
“-bagaimana, hmm?” tanya suara Barithone Sasuke di telinga Naruto membuat Naruto merinding dengan wajah merah padam.
“baiklah!!” ucap Naruto semangat sambil menatap Sasuke yakin dengan wajah merah padam
“tidak!” jawab Sasuke santai sambil menjauh dari Naruto yang lemas karena kembali di kerjain Sasuke.
“huweeee Sasu-nii!!! Huweee seharusnya ku tolak!!!” ratap Naruto karena selalu berhasil di kerjain Sasuke.
“Naru-hime mudah sekali di tipu! Asiknya~” tawa Sasuke melihat Naruto dan berlalu pergi menuju apartemen miliknya untuk ganti baju.
“dasar, menyebalkan!” kesal Naruto dengan pipi chubby nya masih merona merah.
‘tapi, aku tak tau Sasu-nii tinggal di atas. Masih banyak yang belum ku ketahui tentang Sasu-nii. Aku ingin mengenal Sasu-nii, ingin lebih dekat lagi!!’ batin Naruto dan perlahan Naruto menaiki tangga menuju ke arah apartemen.
“karena itu... aku akan menyusup masuk ke rumahnya!!” teriak Naruto senang.
“-AKHHH!!! Tapi aku gak tau rumahnya!!!” teriak Naruto stres karena dia tidak tau sama sekali tentang pemuda pujaannya itu.
“-ughh~ gimana ini.. EHH!??”
DRAK!!
Tiba-tiba ada suara ribut dari atas tangga dan saat Naruto menoleh keatas terlihat seluet seorang pemuda berambut orange terjun dari atas tangga dan mendarat tepat di atas Naruto.
“HUWAAA!!!!!” pekik Naruto menutup matanya erat.
“AWASS!!!” teriak pemuda bersurai orang itu kaget karena ternyata ada orang di bawah sana.
BRAK!!! GUBRAK!!
Terlihat Naruto jatuh terduduk dengan orang yang melompat dari tangga tadi jatuh di depannya.
“a-appa.. o-orang terjun..” ujar Naruto terbata-bata karena kaget sambil melihat pemuda bersurai orang yang perlahan bangkit dari jatuhnya.
“auhh! Kaget, ku kira gak ada orang. Aduh!” ujar pemuda berambut orange tersebut sambil mengusap punggungnya.
“-eh? Namikaze Naruto?” tanya pemuda tersebut sambil memandang Naruto kaget.
‘apa!?’ batin Naruto bingung karena pemuda misterius tersebut tau namanya.
“wah! Beruntung sekali bertemu di sini! Sedang apa?” tanya pemuda tersebut memandang Naruto kagum dan tertarik.
“k-kamu siapa?” tanya Naruto gugup, karena tidak merasa mengenal orang tersebut.
“kita satu sekolah, tapi beda kelas. Aku melihatmu sangat semangat dan menonjol saat festival sekolah tadi. Karena itu aku jadi penggemar mu.” Jawab pemuda itu tersenyum ceria menatap Naruto yang pipinya memerah tersipu malu karena pujian pemuda tadi.
“ah! M-makasih..” jawab Naruto pelan menundukkan kepalanya gugup.
‘sepertinya dia orang yang sopan dan baik’ batin Naruto menilai pemuda orange yang ada di depannya ini.
‘ah!! Apa dia tinggal di sini!!??’ batin Naruto penasaran saat ingat tujuan awalnya dia kemari.
“kalau begitu aku permisi, sekali lagi maaf ya.” Ujar pemuda bersurai orange tersebut sambil bangkit berdiri dan menepuk debu yang ada di celananya.
“TUNGGU SEBENTAR!!!” teriak Naruto menubruk pemuda itu sehingga pemuda tersebut terjatuh karena hilang keseimbangan dengan Naruto yang berada di atas tubuhnya menatap pemuda tersebut berbinar-binar.
“kamub penghuni sini kan? Tahu cucu pemilik di sini kan? Namanya Sasuke-nii!!” tanya Naruto menggebu-gebu dengan mengguncang bahu pemuda tersebut. “-tahu di mana tempat tinggalnya!!??”
“a-ah.. k-kamu sangat enerjik ya Namikaze Naruto..” ujar pemuda tersebut kaget karena di serang Naruto secara mendadak.
“eh!? HUWAAA MAAFFF!!” panik Naruto segera menjauh dari pemuda misterius tersebut.
“ahahah gak papa, aku malah untung.” Jawab pemuda tersebut sambil terkekeh melihat tingkah polos Naruto.
“hieee??” bingung Naruto dengan memiringkan kepalanya ke samping kanan dengan mata berkedip-kedip polos.
“ahahahaha~ Namikaze Naruto lucu, memang menarik!” ujar pemuda bersurai orange jabrik tersebut sambil tertawa pelan.
“uhm... l-lalu kamar Sasuke-nii..” tanya Naruto gugup dengan wajah memerah karena malu.
“oh, nama cucu pemilik Sasuke ya?” tanya pemuda misterius tersebut sambil masih asik memandang tingkah Naruto yang menurutnya sangat imut.
“uhm, sebenarnya cucu pemilik ada dua orang, ada Itachi-nii dan Sasuke-nii. Aku mencari kamar Sasu-nii, kau tau di mana kamarnya?” jelas sekaligus tanya Naruto pada pemuda misterius tersebut
“oh, begitu. Aku baru tau cucu pemilik ada dua orang.” Ujar pemuda tersebut terlihat tidak tertarik.
“ya! Dan Sasu-nii sangat tampan dan manis sekali!” ujar Naruto dengan wajah memerah membayangkan Sasuke.
“kamu juga manis” celetuk pemuda berambut orange tersebut sambil menatap Naruto dengan senyum menawannya.
“A-appa!!??” gugup Naruto dengan wajah memerah malu karena pemuda tersebut menyebutnya manis. “-t-tapi aku laki-laki..” sambung Naruto pelan dengan wajah masih memerah.
“aku tau, kau laki-laki yang sangat manis Namikaze Naruto. Bahkan manis sekali” tegas lelaki misterius tersebut sambil beranjak pergi. “-daah~ sampai jumpa lagi Naruto-chan” lambai pemuda tersebut dan segera pergi meninggalkan Naruto yang masih terbengong karena di katai manis.
“t-tunggu!! Di mana kamar Sasu-nii!!” pekik Naruto namun pemuda misterius tersebut sudah tidak ada di sana.
“ugh! Sial!” umpat Naruto kesal dan kembali masuk ke dalam cafe untuk mengganti baju karena jam buka cafe sudah hampir dibuka.
.
.
.
.
.
“ugh~ siapa orang itu sebenarnya? Namanya pun aku tak tau..” ujar Naruto yang sekarang tengah menggunakan seragam maid perempuan sambil mengelap gelas-gelas yang sudah di cucinya.
“kamar Sasu-nii juga gak tau! Ugh! Menyebalkan sekali!!” kesal Naruto menggosok gelas kuat-kuat karena sebal.
CTAKK!!!
“JANGAN BERMAIN BOCAH!!! CEPAT KERJA!!!” teriak Kakuzu sambil menjitak kepala Naruto kesal karena Naruto kerja sangat lambat.
“apa kamu mengerti! Kami butuh pekerja yang berguna!! Jadi, kamu tidak di butuhkan! Hanya membuang uang saja! Jika tak bisa digunakan, lebih baik di pecat!!” ucap Kakuzu sadis sambil menatap Naruto tajam, dan menekan beberapa kata yang menurut Kakuzu sangat cocok untuk Naruto yang lamban dan tidak menghasilkan uang.
“lagipula... jika ada orang baru kamu akan dipecat! Jadi orang baru, cepatlah datang!! HAHAHAHA~” tawa setan Kakuzu pecah ketika melihat Naruto nelangsa.
“MASTER KEJAM!!! Sasu-nii katakan sesuatu!!” teriak Naruto kesal karena terus di olok Kakuzu sedari pertama Naruto bekerja di cafe ini.
“ahahaha~ mau bagaimana lagi? Bukankah semua itu benar?” tanya Sasuke santai menghiraukan Naruto yang pundung di pojokan. Hadeehh~ benar-benar setan cilik deh!
“ukh! Jika di pecat aku akan datang sebagai tamu!” ujar Naruto pelan namum masih dapat di dengar oleh Sasuke.
“hoo~ mau datang sebagai tamu ya?” tanya Sasuke sambil berjalan mendekati Naruto yang berdiri gugup dengan pipi merona merah.
“a-ada apa Sasu-nii..” tanya Naruto gugup dengan pipi memerah karena Sasuke berjalan semakin mendekatinya.
“aku tak akan sedekat ini pada tamu lhoo~” ujar Sasuke sambil memeluk pinggang langsing Naruto dari belakang sambil menjilat telinga tan yang sekarang suda sangat memerah itu.
“anhhh~ S-sasu-nii..” gugup Naruto dengan wajah merah padam dan tidak berani bergerak dalam pelukan Sasuke.
“ada apa, hmm?” tanya Sasuke sambil meniup belakang telinga Naruto sensual, membuat sang empunya telinga wajahnya semakin merona merah.
“a-aku akan berusaha kerja yang benar!!” teriak Naruto karena malu dengan wajah memerah padam.
“ahahha, baguslah. Berjuanglah Naru-hime” balas Sasuke sambil melepaskan pelukannya.
“kau juga harus berjuang baka-otouto” ujar Itachi datang tiba-tiba menghampiri SasuNaru.
“benar, kau juga harus berjuang membuat kopi, Sasuke!” ujar Kakuzu dengan aura menyeramkan di belakang punggungnya, karena kesal melihat semunya bermain-main dan menyia-nyiakan waktu yang seharusnya dapat menjadi pundi-pundi uang.
“ya, kau sudah membuat kopi hari ini, baka-otouto?” tanya Itachi menyeringai menatap Sasuke.
“sudah, di sana.” Ujar Sasuke cuek menunjuk meja counter.
Kakuzu segera mengambil kopi buatan Sasuke dan memberikannya pada Naruto yang menatap Kakuzu bingung dengan mata bulat besar miliknya.
“mau coba?” tanya Kakuzu dengan senyum mencurigakan dan Itachi yang meringis ngeri melihat Naruto.
“uwahhh!! Ini kopi buatan Sasu-nii!?? Mau! Aku mau coba!!” teriak Naruto tidak memperhatikan senyum mencurigakan dari kakuzu dan ringisan ngeri dari Itachi.
‘ehehehe ternyata master baik hati juga!!’ teriak batin Naruto gembira sambil meminum kopi buatan Sasuke senang. Namun....
.
.
.
.
.
“HUEEEKKKKK!!!! HOEEKKK!!!” Naruto langsung berlari ke wastafel dan memintahkan kopi yang tadi dia minum.
“N-naru-hime, kau baik-baik saja?” tanya Itachi khawatir sambil mengusap leher tan tersebut prihatin.
“k-kopinya... kopinya asam.. HOEEKKK” ujar Naruto kembali memuntahkan isi dalam perutnya.
“SASUKE!!!! Kau ini cucu pemilik! Harusnya kau bisa membuat kopi!! Itachi saja dia bisa membuat berbagai desserts dan cake yang enak! Kau hanya membuat kopi saja tidak bisa!!” omel Kakuzu menatap kesal pada Sasuke yang dari dulu tidak bisa hanya untuk membuat secangkir kopi yang layak minum(?).
“cerewet! Aku gak perlu bisa buat kopi!” ujar Sasuke cuek sambil melangkah pergi meninggalkan Kakuzu yang siap meledak(?)
“KAU YANG PUNYA CAFE INI!!!!” teriak Kakuzu kesal sambil menjitak kepala Sasuke “-setidaknya belajarlah sedikit SASUKE!!!!” frustasi Kakuzu karena ulah Sasuke yang membuatnya kesal setangah hidup(?)
“itaii!! Aku gak mau, mata duitan!” ujar sasuke sambil menjulurkan lidahnya dan berlalu pergi meninggalkan Kakuzu yang sedang meredam amarahnya melihat kelakuan Sasuke.
‘ada juga ya, ternyata yang tak bisa dilakukan Sasu-nii? Lucu juga..’ batin Naruto -yang sudah selesai muntahnya- tersenyum geli melihat tingkah laku Sasuke yang kekanakan.
‘aku juga harus bekerja dengan giat! Karena hal begini tak akan bisa diketahui jika tidak bekerja bersama! Demi lebih mengenal Sasu-nii aku tidak mau di pecat!’ lanjut batin Naruto sambil mengepalkan tangannya penuh semangat.
“dasar baka-otouto tidak mau jujur” ujar Itachi tiba-tiba masih asik melihat pertengkaran Sasuke dan Kakuzu di samping Naruto.
“eh? Maksud Tachi-nii apa?” tanya Naruto bingung mendengar ucapan tiba-tiba Itachi.
“ah! Tidak ada, just secret Naru-hime.” Ujar Itachi sambil mengedipkan sebelah matanya dan meletakkan jari telunjuknya di bibir Naruto lalu melangkah menjauhi Naruto yang wajahnya memerah malu.
.
.
.
.
.
Terlihat Naruto yang berjalan memasuki cafe malam-malam, dengan wajah lesu dan bibir mungilnya yang mengerucut sebal.
“ha-ah~ malah ketinggalan ponsel, jika aku ceroboh begini, maka aku akan semakin cepat dipecat! Ukh!” runtuk Naruto karena kebodohan dan kecerobohannya.
“pintunya pasti sudah dikunc-ehh!! Lampunya menyala!!” pekik Naruto kaget karena mengira ada pencuri yang masuk ke dalam cafe milik pujaan hati Naruto.
‘apa ada pencuri? Apa master masih menghitung pundi-pundi uangnya?’ batin Naruto bertanya-tanya sambil mengintip takut-takut ke dalam melihat apa yang terjadi didalam.
‘eh? Sasu-nii!!’ batin Naruto kaget melihat Sasuke ada didalam sedang berkutat dengan mesin kopi, dan terlihat banyak percobaan gagal sasuke di meja counter.
‘oh, jadi ini yang di bilang Itachi-nii jika Sasukepembohong.. sebenarnya dia latihan mati-matian setiap malam ya..’ batin Naruto sambil tersenyum karena Sasuke berhasil kembali mencuri hati Naruto.
“selesai! Pasti kali ini enak!” ujar Sasuke masih tidak sadar jika ada orang lain dalam ruangan tersebut dan mencoba kopinya dengan percaya diri. Namun, baru saja kopi tersebut mencapai indra perasanya Sasuke langsung memuntahkan kopi itu kembali.
“hoekkk!! Pahit!!” ujar Sasuke meletakkan cangkir kopi tersebut bersamaan di tumpukan cangkir kopi gagal buatan Sasuke yang lainnya, dan kembali membuat kopi yang baru.
“sedang apa kau di situ Naruto!?” tanya Sasuke baru menyadari kehadiran Naruto di ruangan tersebut.
DEGH!!
‘gawat!! Ketahuan!!’ batin Naruto gugup melihat Sasuke.
“a-ano, itu ponsel ku tertinggal Sasu-nii” ucap Naruto takut-takut memandang Sasuke.
“dasar DOBE!! Cepat ambil lalu segera pulang sana!” ujar Sasuke kasar menatap Naruto tajam dengan mata onyx malam miliknya.
“Sasu-ni.. apa kamu sedang berlatih?” tanya Naruto mengacuhkan perintah Sasuke dan pura-pura tidak mendengar perkataan Sasuke.
“uh..” terlihat semburat merah tipis di pipi Sasuke yang menatap ke arah lain.
‘wahh!! Dia malu!! Manisnyaaaa~’ batin Naruto girang menatap Sasuke yang terlihat malu-malu.
“tidak! Aku hanya iseng memainkannya.” Bantah Sasuke dengan mengusap belakang lehernya gugup.
“hebat! Sasu-nii hebat! Kamu giat berusaha! Aku harus mencontoh mu!” senyum Naruto riang sambil naik ke meja counter menatap Sasuke riang.
Sasuke yang mendengar ucapan Naruto terdiam dengan wajah terkejut dan segera memalingkan wajahnya dari wajah polos Naruto yang menatapnya tidak mengerti.
“kamu ini, benar-benar..” ujar Sasuke menatap Naruto dengan semburat merah sangat tipis di pipi putihnya. “-aku selalu salah tingkah jika bersama mu” lanjut Sasuke mengusap tengkuknya dan mengalihkan pandangannya dari Naruto.
“a-apa!! M-maafkan aku Sasu-nii!! Aku akan segera pergi!” ujar Naruto panik karena mengira Sasuke merasa terganggu dengan kehadirannya.
“enggak usah, kamu bisa tinggal jika merahasiakan hal ini.” Balas Sasuke berbalik memunggungi Naruto mengambil bahan-bahan untuk membuat kopinya kembali.
“eh... a-arigatou Sasuke-nii..” ujar Naruto pelan dengan wajah merah padam karena Sasuke menerima Naruto untuk menemani dirinya.
“bukan Sasuke-nii, tapi Sasuke!” ujar Sasuke berbalik menatap Naruto dengan tersenyum lembut.
“ap-appa!! T-tapi sasu-nii..” gugup Naruto dengan wajah merah padam. Sedangkan Sasuke mengacuhkan Naruto karena masih memanggilnya dengan panggilan ‘nii-chan’.
“t-tunggu, aku gak bisa langsung berubah, Sasu-nii!!” ujar Naruto panik mengejar Sasuke yang pergi meninggalkannya.
“SA-SASUKE!!” teriak Naruto dengan wajah merah padam dengan menunduk malu.
“apa Naruto?” tanya Sasuke lembut sambil berbalik menatap Naruto.
‘wah!! Senangnya!!’ batin Naruto sambil mengusap air matanya yang keluar.
“kenapa menangis!?” tanya Sasuke sedikit panik melihat air mata mengalir di pipi Naruto.
“e-enggak, aku Cuma merasa kita semakin dekat!” ujar Naruto tersenyum lebar mengusap air matanya membuat Sasuke terkekeh geli karena sikap polos Naruto.
“Dobe! Padahal aku selalu di dekat mu” ujar Sasuke menangkup pipi Naruto lembut sambil mengusap air mata yang membasahi pipi chubby tersebut.
DEG....DEG...DEG...
‘eh!? Sepertinya beda dari biasanya.. suasananya sepi, remang-remang dan hanya berdua. Jaraknya dekat, selanjutnya bila bisa lebih dekat lagi..’ batin Naruto sambil perlahan memejamkan matanya melihat wajah Sasuke yang perlahan mendekat dengan mata onyx Sasuke seolah menenggelamkan Naruto dalam pesona pemuda raven tersebut juga tangan besar dan hangat yang menangkup dua pipi chubby tersebut.
MEONG~
DEG!!?
“ah! Kurosuke!” panik Naruto menjauhkan wajahnya dari Sasuke dengan wajah merah padam.
“sudah malam, ayo pulang. “ ujar Sasuke melepaskan tangannya dari pipi Naruto dan berbalik pergi.
“ku antar sampai ke stasiun, tunggu ya? Aku ganti baju dulu” lanjut Sasuke melangkah menuju ke ruang ganti para karyawan.
“Sasuke-nii.. ah! Sasuke i-itu ta-..” ujar Naruto terpotong saat Sasuke berbalik dan menyentil dahi nya pelan.
“mau di godain lagi, Naru-chan?” ujar Sasuke mengedipkan sebelah matanya dan berjalan masuk ke ruang ganti. Namun, sebelum pintu tertutup Sasuke kembali berujar “-wajah serius mu, lucu sekali tadi naru ahahahaha~” BLAM!! Dan pintu ruang ganti tersebut tertutup rapat meninggalkan Naruto yang nelangsa karena ternyata Sasuke hanya menggodanya tadi.
‘di godain lagi!!!’ batin Naruto frustasi sambil pundung di pojokkan.
‘tapi, walau di goda kenapa jantungku berdegup sangat kencang’ lanjut batin Naruto sambil memegang dadanya tempat jantungnya berda yang sedang berdebar kencang seolah akan keluar dari dada Naruto.
“KYAAA~ bisa lihat Sasuke pakai baju bebas! Dan panggilannya jadi Sasuke!!” teriak Naruto gembira sambil berjalan keluar setelah mengambil ponselnya yang tertinggal untuk menunggu Sasuke.
‘senangnya!! Indahnya jika bisa semakin dekat seperti ini!!’ batin Naruto menangkup pipinya yang memerah dengan aura penuh bunga-bunga.
“shit! Apa yang ku lakukan! Ini... bukan lelucon.” Ujar Sasuke menyandar di balik pintu dengan menutup wajahnya dengan sebelah tangan, dan segera mengambil baju gantinya lalu mengganti bajunya.
“ungh~ Sasuke belum keluar ya..” ujar Naruto pelan sambil menyandar di tembok pagar menunggu Sasuke.
“eh!? Namikaze Naruto!?” tanya sebuah suara yang tidak asing di telinga Naruto.
“eh!? Kamu!?” pekik Naruto kaget melihat pemuda berambut orange yang di temui Naruto tadi siang yang menyapanya.
“sedang apa kamu di sini?” tanya pemuda berambut orange tersebut pada Naruto.
“orang yang terjun dari tangga, aku kerja di cafe ini” balas Naruto ceria menghampiri pemuda bersurai orange jabrik tersebut.
“begitu? Sampai selarut ini? Kejamnya memperkerjakan seorang pelajar sampai selarut ini” ujar pemuda tersebut menatap cafe tempat Naruto bekerja tidak suka.
“eh!? Bukan, sudah selesai dari tadi kok. Lagipula aku yang memaksa bekerja. Sebenarnya masih ingin kerja lagi. Aku masih magang, setelah ada orang baru aku di pecat.” Ujar Naruto pelan tersenyum sedih mengingat nasibnya bekerja di cafe ini bisa terancam kapan saja.
“magang? Kenapa tetap mau?” tanya pemuda bersurai orange jabrik tersebut heran.
“Naruto.. sedang apa?” panggil suara barithone merdu dari belakanhg punggung Naruto mengagetkan Naruto dan pemuda misterius tersebut.
“AH! Sasuke!!” sapa Naruto ceria berbalik menatap Sasuke.
“cucu pemilik?” ujar pemuda misterius tersebut pelan.
“kyaa~ baju Suke baguss!!” teriak Naruto senang melihat penampilan bebas Sasuke.
“oh, mengincar cucu pemilik ya?” tanya pemuda bersurai orange jabrik tersebut santai membuat wajah Naruto merah padam.
“ahh!! Mengincar!! Jangan langsung di bilang begitu dong!!” teriak Naruto mendorong pemuda tersebut dengan tenaga ‘lakinya’ membuat pemuda tersebut terdorong jatuh.
“kami sama sekali belum pacaran,. Tapi, setelah bekerja bersama mungkin akan ada keajaiban!” ujar Naruto dengan wajah merah padam dengan menagkup pipinya sendiri.
“begitu? Jadi kamu masih bebas kan?” ujar pemuda misterius tersebut bangkit dari acara jatuhnya dan mendekat pada Naruto.
“eh!?” tanya Naruto polos tidak mengerti apa yang di katakan pemuda tersebut.
“kalau begitu, ayo pacaran dengan ku Naru-chan.” Ujar pemuda tersebut memeluk bahu Naruto lembut.
“APAA!!!!” teriak Naruto panik juga shock dengan wajah memerah malu.
“sudah kubilang aku penggemar mu kan? Pasti asik kalau kita pacaran” uujar pemuda tersebut menatap Naruto dengan senyum menawannya.
“hei!” teriak Sasuke kesal dengan pemuda misterius tersebut.
“ada apa? Jangan ganggu. Kamu bukan pacarnya kan? Kalau tak ada urusan diam saja!” ujar pemuda tersebut tajam dengan menatap Sasuke sinis, membuat Sasuke diam dengan menatap pemuda misterius tersebut tajam dengan mata onyx nya.
“aku Tendo Yahiko, salam kenal Naru-chan” ujar pemuda berambut orange jabrik tersebut memperkenalkan dirinya.
‘tunggu... apa-apaan pemuda ini!!!’ batin Naruto panik menatap Yahiko dan Sasuke.
.
.
.
.
.
Bagaimanakah kelanjutan hubungan SasuNaru? Apakah akan berakhir dengan Naruto berpaling pada Yahiko? Atau Sasuke yang memiliki harga diri selangit akan merebut Naruto kembali? Dan bagaimana nasib pekerjaan Naruto? Nantikan kelanjutan ceritannya minna-san~

. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

TBC
a/n: minna~ bunny kembali lagi melanjutkan cerita ini. Apakah sudah semakin bagus? Maaf jika banyak typo’s, bunny kebut semalam ngetiknya tanpa edit. Mohon maaf minna~
nantikan kelanjutannya ya minna-san~  jangan lupa voment nya~ dah minna, oyasuminasai^^



 Mohon maaf minna~nantikan kelanjutannya ya minna-san~  jangan lupa voment nya~ dah minna, oyasuminasai^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Devil Cafe (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang