Chapter 3

230 7 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua Andyne sekolah di Malory School.

Andyne sudah sampai di sekolah 15 menit yang lalu, diantar oleh Dani.

"Hai, Andyne!" sapa seseorang yang tak lain adalah,,

Daniel

Andyne tak mengiraukannya malah dimengeluarkan Iphonenya.

"Jangan diem aja dong. Coba lo ngomong sepatah dua kata"

"Gue lagi ga pengen ngomong"

"Tuh ngomong"

Skakmat.

Andyne bingung mau jawab apa. Dan akhirnya terjawab dengan guru yang memasuki kelas dan memulai pelajaran.

∞∞∞

Andyne sedang duduk di taman sekolah sambil membaca novel. Sendirian tentunya.
Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di samping Andyne. Andyne pun menoleh dan mendapati Nathan menatap padanya.

"Hai!"

Andyne tak membalasnya melainkan terus membaca bukunya.

"Serius banget," kata Nathan dengan nada pelan "Siapa nama lo? Gue lupa"

Baru Andyne ingin membuka mulut, ada seseorang memanggilnya.

"Andyne!"

Yap, di sana Daniel memanggilnya.

Andyne! batin Nathan.

Andyne menatap Daniel seakan bicara ada apa.

"Tadi ada tugas dari Mr. Reynald. Lo harus ngerjain, sebentar lagi dikumpulin"

"Oke"

Daniel dengan cueknya menggandeng lengan Andyne dan Andyne langsung menepiskannya.

Ko hati gue sakit ya ngeliat Andyne sama Daniel gandengan? Cemburu.

Wooww! Barusan gue bilang apa? Cemburu? Ohh, seriously? batin Nathan.

∞∞∞

'Ndyne, lo pulang sendiri gapapa kan? Gue ada latihan buat lusa nih'

'Iya deh, gapapa. Gue juga mau pergi ke jco dulu. Lo mau pesen apa? Biar sekalian'

'Anak pintar. Boleh tuh. Gue pesen kayak biasa aja ya, Ndyne'

'Oke deh'

'Oke, udah dulu ya mau latihan. Lo hati-hati'

'Sip'

Andyne mematikan teleponnya. Yap, Dani tidak bisa menjemput Andyne karena fokus untuk tampil lusa. Terpaksa Andyne pulang sendiri. Tapi Andyne ingin pergi ke jco sebentar untuk ngilangin rasa bosannya.

Tiba-tiba, dari belakang Andyne terdengar klakson motor. Andyne segera memengok dan ternyata adalah

"Ngapain lo jalan sendirian? Kalo ada apa-apa gimana?" tanya Daniel.

"Gue mau pergi"

"Gue temenin ya. Ga ada tapi-tapian"

Terpaksa Andyne ikut dengan Daniel.

"Lo mau pergi kemana?"

"Jco"

Tak terdengar jawaban dari Daniel.

Ni orang denger apa kaga sih gue ngomong ucap Andyne dalam hati.

Sesampainya di mall terdekat, Andyne langsung menuju jco lalu memesan makanan dan minuman.

"Lo mau?" tanya Andyne cuek.

"Boleh. Minumannya sama kayak lo ya"

Andyne langsung memesan pesanan Daniel. Sedangkan Daniel tengah mencari kursi yang kosong.

Beberapa menit kemudian, Andyne datang dengan membawa minuman dan pesanan Dani.

"Gausah repot-repot kali. Pake di bungkus segala" kata Daniel cekikikan.

"Ge-er banget si lo. Ini buat kakak gue"

Mampus gue mampus. Mau ditaro mana nih muka gue ucap Daniel dalam hati sambil menunduk karena malu.

"Btw, lo udah pernah pacaran belum Ndyne?" tanya Daniel angkat bicara.

Hell! Ko dia nanya gitu ke gue sih?!

"Blom"

"Serius lo belum pacaran?"

Andyne menangguk.

Ternyata Andyne belum pernah pacaran. Gue harus bisa ngambil hati Andyne batin Daniel dalam hati.

"Kalo ada cowo yang suka sama lo gimana Ndyne?" tanya Daniel yang membuat Andyne menganga.

"Bodo amat lah"

Kalo lo tau gue suka sama lo Ndyne.

∞∞∞

Setelah selesai, mereka, i mean Andyne dan Daniel menuju parkiran untuk pulang.

"Gue pulang sendiri aja" kata Andyne.

"Udah, gue anterin aja. Ga baik cewe sore-sore gini pulang sendiri"

"Tapi gue bisa ko telpon kakak gue"

"Udah lah mending naik aja ayo!"

"Ga ah. Udah sore. Mending lo pulang aja gih"

"Serius nih gapapa?"

Andyne mengangguk.

Baru Andyne ingin mengeluarkan Iphonenya,

"Udah deh lo ikut gue aja. Ga ada tapi-tapian"

"Yadeh"

Akhirnya Andyne terpaksa ikut dengan Daniel.

Kasian juga si ni anak kalo gue nolak tadi.

Daniel segera mengantar Andyne ke rumahnya.

Saat sampai di rumah Andyne,

"Lo mau masuk dulu?"

"Ga, Dyne. Gue pulang dulu yaa. Thankyou for today!"

Andyne hanya tersenyum.

Yes, satu langkah lagi membuat Andyne jatuh cinta sama gue ucap Daniel dalam hati sambil tersenyum jahat.

Saat Andyne memasuki rumahnya, Andyne kaget ketika melihat seseorang sedang mengobrol dengan mamanya.

"Lo?"

"Lo?"

Tbc

Penasaran? Vote & comment guys. Don't be silent readers.

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang