Chapter 4

563 35 2
                                    


*Bugh!!!

Park Nam Yook tiba - tiba saja menabrak seseorang yang tidak Ia kenali.

"Maafkan aku." ucap Park Nam Yook pada seseorang itu sembari menundukkan kepalanya, sedangkan Pria itu sibuk merapikan barang belanjaan miliknya.

Park Nam Yook merasa tidak enak dan Ia kemudian menatap Pria Itu.

Ditatapnya Pria itu dengan seksama, Sekejap Ia merasa terpaku dengan ketampanan yang dimiliki pria itu. Sungguh sempurna, batinnya.

Seketika keadaan menjadi hening.

"Hey? Apakah kamu tidak ingin menolong saya?" Ucap Pria Itu sembari berdiri, Nam Yook tersadar dari lamunannya.

Namun Park Nam Yook diam - diam masih menatap Pria itu, nampaknya Ia sangat terpesona dengan Pria itu

Ya. Siapa sangka Pria yang ditabrak Nam Yook setampan dan semenarik itu.

"Hallo.." Ucap Pria itu menyadarkannya.

Park Nam Yook masih Menatap Pria Itu.

"Ah, I'm so sorry, I will be responsible" ucap Park Nam Yook dengan bahasa Inggris.

"You're not the Korean?" tanya pria itu kebingungan.

"No. I'm from California" jawab Park Nam Yook dengan logat Bahasa inggris yang dibuat - buat. Untung saja dia pernah mengikuti kelas tambahan bahasa inggris, semoga itu bisa menyelamatkannya. Ya, Ia berpura - pura karena merasa gugup.

"But, you can speak korean!" Ucap Pria itu.

Park Nam Yook diam beberapa menit, bodoh. Ia tadi meminta maaf dengan menggunakan bahasa korea.

"Ah. a little." jawabnya mengelak.

"But.." belum saja Pria Itu selesai berbicara, Park Nam Yook menjulurkan uang dan pergi.

Pria Itu kebingungan dan menghela nafasnya panjang.

"Sekaya apa dia hingga bisa menyogokku dengan uang ini?" Pria itu menatap punggung Nam Yook.

Tapi ia tidak terlalu memperdulikannya lagi, Ia meneruskan perjalanannya.

Disisi lain, Park Nam Yook berlari terengah - engah.

"Ya ampun! Jantungku Hampir copot karena Pria itu." Ucap Park Nam Yook sembari menghela nafasnya dan berlari sekencang - kencangnya.

Park Nam Yook tidak lagi berlari terengah - engah, Ia berjalan dengan santai.

Sesampainya didepan rumah, Park Nam Yook merasakan hal aneh itu lagi.

Hal yang membuatnya tidak nyaman, hawa didalam rumahnya sangat berbeda.

Ia merinding, Ia berpikir untuk tidak masuk kedalam Rumahnya, namun Ia meyakinkan diri bahwa tidak akan terjadi apa - apa.

Ia masuk kedalam Rumahnya, namun Ia sangat terkejut saat melihat rumahnya begitu berantakan.

"Astaga! Bukannya tadi sudah kurapikan semua?" Ucapnya sembari menatap barang - barang yang berserakan.

Tapi Ia tidak terlalu memikirkannya, Ia segera merapikan ruangannya.

Namun.

Tiba - tiba..

*SFX : Tring!

Vass milik Park Nam Yook terjatuh dan pecah berserakan.

Park Nam Yook sangat terkejut saat mendengar bunyi pecahan vass tersebut.

"Aneh." gumamnya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Seusainya Ia merapikan pecahan - pecahan vass tersebut, Kemudian saat membersihkan pecahan vass tersebut, tangannya terluka.

"Ah!" desisnya.

Nam Yook berinisiatif untuk membasuh lukanya dengan air dan antibiotik.

Nam Yook berjalan memasuki kamar mandi miliknya itu. Pertama - tama, Ia memutar kran air tersebu hingga memancarlah butiran air dari sana.

Dan tiba - tiba..

Air itu berubah menjadi Merah.

Merah darah..

Nam Yook ketakutan, Ia meninggalkan kamar mandi itu dengan nafas yang terengah - engah. jantungnya berdetak sangat cepat, Ia pun berbaring di kamarnya untuk menenangkan dirinya, namun bukanlah ketenangan yang Ia dapatkan, justru ketakutan yang berlebihan. Ia Kemudian menangis sejadi sejadinya.

Ia menangis ketakutan dan berbaring ditempat tidurnya. Ia menutup tubuhnya kedalam selimut dan terus menangis.

Ia menutup matanya perlahan demi perlahan, hingga Ia terlelap dalam tidurnya.

kemudian..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung

The GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang