Restart

28.8K 851 5
                                    

"Morning, Mr. Bradley, satu hot chocolate, please!!!" ucapku begitu sampai di Bradley Cafe
"Okay, beauty..." ucap Mr. Bradley yang mulai meracik hot chocolate milikku.

Sudah hampir 2 tahun lamanya aku menetap di London, dengan dalih melanjutkan kuliah, hal yang sebenarnya terjadi keluargaku menyembunyikan keberadaanku untuk meredam berita-berita heboh yang sempat mengguncang Maroo Group. Bahagia, itulah yang kuputuskan saat aku memulai hidup baruku di London, aku tidak ingin lagi berlarut-larut dalam kesedihanku dan meratapi semua yang terjadi. Mencintainya bukanlah suatu kesalahan, hanya menyimpan cinta ini dilubuk hatiku yang terdalam. Disini aku banyak mendapatkan teman dan sahabat baru, juga kekasih baru, setelah tragedi yang menimpaku bukan berarti aku tidak membuka hati untuk laki-laki lain, hanya saja mungkin tak sedalam dulu.
"Maaf, aku terlambat" ucap kyo, kekasih baruku
"Tidak, aku yang datang lebih awal" jawabku dengan tersenyum

Dia adalah Yamada Kyozhu, dia pria keturunan Asli Jepang, aku takut sekali saat pertama kali berkenalan dan kencan dengannya. Kyo menatapku dengan matanya yang tajam dan tidak banyak bicara, tidak seperti pasangan kekasih pada umumnya, saat kami menghabiskan waktu bersama diluar, kami terkesan sibuk dengan gadget kami masing-masing. Namun apabila kami hanya berdua saja di apartement, banyak hal yang bisa kami lakukan, nonton film, memasak makanan dan merapikan apartement kami yang pastinya sangat berantakan.

#flashback#
"Hai..." sapaku ramah
Kyo hanya diam dan memandangiku dengan matanya yang tajam lalu berkata padaku...
"Hai..." ucapnya tanpa ekspresi

Banyak hal yang ku ceritakan malam itu dengannya, tapi kyo lebih banyak mendengarkan atau tertawa saat aku menceritakan pengalaman terbodohku.

"Emank kita pacaran ya?" tanyaku pada kyo setelah kyo mencium dan melumat bibirku penuh nafsu
"Ya..." jawabnya singkat
"Tapi kamu belum menyatakan cinta sama aku, kamu juga gak nanya aku mau apa enggak jadi pacar kamu" tanyaku dengan polosnya
"Kita bukan anak remaja norak lagipula kalau kamu gak mau jadi pacar aku, kamu gak akan bales ciuman aku se hot tadi kan, kalau gak mau juga aku akan maksa kamu supaya mau jadi pacar aku" jawabnya dengan susah payah

Beberapa kali pertemuan kami, malam itu adalah kalimat terpanjang yang kyo ucapkan. Tanpa pernyataan cinta, tanpa pertanyaan " maukah jadi kekasihku?", akhirnya kami menjalani masa pacaran.

#flashbackend#

Awal kami berpacaran kyo jarang berkunjung ke apartementku, setelah 3 bulan kami berpacaran, kyo semakin sering mengunjungi apartementku, dia masih saja malas bicara dan lebih banyak bergerak. Itu terbukti saat kyo dengan agresifnya menyerangku setiap kali berkunjung ke aprtementku, seolah tak mau menyia-nyiakan waktu kyo langsung menyerangku dengan ciuman-ciuman liarnya diseluruh tubuhku. Kyo seperti hewan buas yang mendapatkan mangsa untuk disantap, tidak memberikanku celah untuk menghindar dari serangan-serangan bibir dan tangannya. Sudah cukup lama aku tidak merasakan sentuhan-sentuhan nikmat dari seorang laki-laki sejak dia yang kucintai menghancurkan hatiku. Rasanya tidak benar bila mengakui hubungan ku dan kyo ini atas dasar cinta, lebih tepatnya hubungan kami ini atas dasar kebutuhan. Terlihat jelas kyo memiliki pengalaman bercinta yang luar biasa, berbeda jauh dengan aku yang baru sekali bercinta dengan laki-laki. Setelah puas menciumi seluruh tubuhku, menghisap payudara dan lubang kenikmatan milikku, kyo tampak kesulitan memasukkan penis besar miliknya. Kyo tampak tak menyerah ketika berkali-kali gagal ketika berusaha menembus lubang kenikmatan milikku.
"Saaaaakkkkiiiittt...." jeritku kencang saat kyo dengan brutal mengeluar masukkan miliknya yang belum masuk sepenuhnya

Seperti biasa tidak ada tanggapan darinya, semakin aku menjerit kyo semakin gencar membobol milikku yang belum sepenuhnya menelan milik kyo.
"Hen...tihh...kaahhnnn...." erangku diiringi dengan erangan nikmat kyo karena akhirnya dia berhasil memendamkam seluruh batang penisnya ke dalam milikku
"Aaaaaaarrrrrggggghhhhh.........." erang kyo kenikmatan

Dengan penuh semangat kyo terus memompaku tanpa henti hingga mencapai puncak kenikmatan, akhirnya kyo melepaskan cairannya di dalam diriku.

"Terima kasih..." ucapku dengan terengah-engah

Kyo pun beranjak dari tubuhku dan mengambil posisi tidur disampingku, seperti biasa tanpa pelukan mesra sesudah bercinta, kyo langsung tertidur pulas. Memandang wajahnya sebelum tidur sudah menjadi rutinitas setiap malam bagiku, bulu matanya yang lentik untuk seorang lelaki, hidungnya yang mancung dan warna kulitnya yang exotis karena terpaan sinar matahari, perutnya yang sexy dan kencang. Aku tidak pernah bermimpi memiliki kekasih setampan kyo, walaupun dia sama sekali tidak romantis dan tidak banyak bicara. Lene, sahabatku bahkan sangat kesal saat pertama kali berkenalan dengan kyo, menurutnya kyo itu sombong dan tidak sopan. Aku yang jelas tahu kebiasaan aneh kyo, yang sulit berkomunikasi dengan orang yang baru dikenalnya, pemalu membuatnya terkesan sombong. Kekasihku itu memang sedikit aneh dan tertutup, terkadang manja dan kekanakan, dan sulit mengendalikan emosinya ketika sudah sangat marah.

Dear...Romeo...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang