Angry

19.9K 797 5
                                    

"Wah...wah...sepasang manusia bodoh sedang asyik bersenda gurau" ucap romeo sambil bertepuk tangan
"Romeo...." ucapku lirih
"Tuan Romeo..." ucap philip terkejut karena kedatangan romeo
"Baru 2 minggu aku menyuruhmu mengawasinya, sekarang kau pun terpedaya oleh rayuan wanita murahan ini, bodoh sekali, apa kau ingin melihat adik-adikmu mati?" tanya romeo sinis
"Romeo...ini bukan salah philip...ini semua salahku...aku mohon jangan sakiti keluarganya..." mohonku pada romeo sambil bersimpuh dikakinya
"Apakah jalang ini sudah memberikan tubuhnya agar kau mau melepaskan rantainya, huh??" bentak romeo pada philip
"Kakak....." ucap philip bergetar saat melihatku bersujud di kaki romeo
"Kakak??? Kau akan mendapatkan hukumanmu setelah aku membereskan jalang ini, brengsek!!!" ucap romeo sambil menarik rambutku dengan kasar agar masuk ke dalam kamar.

Dari dalam kamar samar-samar aku mendengar teriakan philip yang terus memanggil-manggil namaku, sementara aku bahkan tak bisa merasakan tubuhku lagi setelah romeo berkali- kali mencambuk tubuhku dan menyetubuhiku dengan kasarnya. Aku seperti melayang hingga kegelapan perlahan menutupi pandanganku dan menghilangkan suara philip dari pendengaranku.

***********
"Kak...aakkuuu mohoonn banguunn kaakk...!!!" perlahan aku mendengar suara yang terdengar menahan sakit

Perlahan ku buka mataku, aku begitu terkejut saat melihat wajah philip yang penuh darah kering dan hancur tak terbentuk. Sedikit memaksakan, aku berusaha bangun dari posisi tidurku namun sia-sia karena seluruh tubuhku tak bisa bergerak.
"Jangan bergerak dulu kak" pinta philip sementara dia sendiri sulit bergerak, kulihat tangannya berusaha menutupi tubuh telanjangku dengan selimut yang dengan susah payah diraihnya tadi.
"Aku tidak menyangka akan bekerja dengan iblis sekejam dia" ucap philip yang kembali membaringkan tubuhnya dilantai karena tak sanggup menahan rasa sakit diseluruh tubuhnya
"Apakah dia masih disini?" tanyaku masih dengan tubuh yang lemah
"Sepertinya dia kembali ke kota, sebelum pingsan aku mendengarnya menelpon seseorang" ucap philip masih dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

***********
Aku hampir gila karena tak menemukannya dimanapun, sudah 2 minggu dia tidak kembali ke apartement ataupun pulang ke indonesia. Seandainya saja ini di Jepang, tak butuh waktu selama ini untuk menemukannya, London membatasi gerak-gerikku. Kepolisian London bahkan sulit memecahkan kasus yang menimpa kekasihku, pathy. Ya, Tuhan...kumohon lindungi wanita yang kucintai, semoga dia baik-baik saja, aku semakin tidak tenang, sulit bagiku memejamkan mata walau hanya sejam saja, akibatnya kantung mataku semakin menebal dan gelap. Rasanya ingin ku bunuh siapapun yang berani-beraninya menculik pathyku.

"Ya...ayah..." jawabku ditelepon
"belum ayah, aku semakin gila karena polisi belum juga menemukan jejaknya" ucapku frustasi
"Baik ayah, terimakasih ayah" ucapku lalu memutuskan sambungan telpon

**********
Tidurku terganggu karena cahaya yang sangat terang, lalu kulihat kak pathy dengan dress hijaunya tertawa riang sambil menggendong sesuatu, seperti bayi tapi siapa bayi itu? Seingatku kak pathy sama sekali belum menikah apalagi punya anak. Berkali-kali aku memanggilnya, dia melihat kearahku tapi seperti tidak mengenaliku, aku mendekatinya hendak bertanya tentang bayi itu namun kak pathy berkata...
"Siapa kau?"
Aku terkejut dan saat tersadar aku melihat ayah, ibu dan kelima adikku, dimana aku? Apakah aku begitu merindukan mereka sampai bermimpi seperti ini?
"Kak, cepat sembuh...ana kangen sama kak philip" isak ana sambil menggoyang-goyangkan lenganku.

Ini bukan mimpi, ini nyata tapi dimana aku?? Bagaimana aku bisa berada disini? Dimana kak pathy? Beribu pertanyaan mengganggu pikiranku.

**********
"Bagaimana keadaannya?" tanya pria paruh baya itu pada dokter pribadinya
"Sudah lebih baik dari sebelumnya, kandungannya pun tidak mengalami masalah serius, semoga trauma yang dialami ibunya tidak mempengaruhi kesehatan janinnya" ucap dokter itu lagi
"Terima kasih kau mau menyempatkan waktumu kesini" ucap pria paruh baya itu pada dokter tersebut
"Hey will...tak perlu sungkan, hubungi aku kapanpun kau memerlukanku, aku akan siap membantumu" ucap dokter itu lagi

Sudah 1 minggu patricia koma, 3 hari yang lalu aku memaksa anakku romeo untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Entah setan apa yang merasukinya hingga berbuat sekejam ini, saat aku mengetahui hal ini dengan cepat aku menolong patricia dan laki-laki yang pingsan bersamanya. Laki-laki itu telah kukembalikan kepada keluarganya, sementara pathy kubawa ke indonesia untuk menyembunyikan kejahatan yang diperbuat anakku. Tentu saja aku tahu siapa patricia, dia adalah anak dari sepupu dan wanita yang pernah kucintai. Wajah patricia mengingatkanku pada mandy, apakah romeo akan melakukan kesalahan yang sama sepertiku dulu. Menyakiti dan menyia-nyiakan wanita yang begitu mencintainya, walaupun romeo salah, sebagai orang tuanya aku akan tetap melindunginya. Mungkin dengan pernikahan ini romeo akan lebih menghargai keberadaan patricia dan calon bayi mereka. Perlahan aku akan menghilangkan trauma yang dialami patricia walaupun itu berarti menghilangkan sebagian ingatan yang begitu menyakiti dirinya.

Dear...Romeo...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang