Bintang

116 16 0
                                    

TINININIT
Tik. Ivy mematikan alarm nya. Jam 4 pagi. Mungkin terlalu pagi untuk kebanyakan murid SMA Acateny yang selalu terlambat tiap pagi.
SMA Acateny merupakan sebuah bangunan dengan gaya vintage yang kuat. Sekolah swasta kuno ini terkenal dengan murid-muridnya yang bandel. Namun, tak sedikit prestasi yang diukir oleh mereka.
Ivy menyukai sekolah ini sejak dulu. Salah satu penyebab kesukaannya adalah musik. Sekolah ini memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah-sekolah lain. Di sini, musik merupakan mata pelajaran pokok. Tak jarang anggota OSIS mengadakan pensi dan perlombaan musik antarkelas, bahkan antarsekolah.
"Ivy, semangat untuk ujian science hari ini. Semoga berhasil!" pekik bunda dari dalam kamar.
"Iya, Bun," balas Ivy sembari memakai sepatu dan bergegas keluar rumah. "Ivy berangkat."
     Ivy berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju sekolah dengan kancing sampai kerah, rambut ikat kuda, kacamata hitam bulat, dan earphone di telinga. Postur tubuhnya yang tegap membuatnya terlihat anggun saat berjalan. Namun tidak dengan penampilannya.
     "Vy, mau bareng gue?"
     Ivy sontak menengok ke arah datangnya suara.
     "Ngga usah. Makasih," jawabnya dingin. Sang lawan bicara masih memaksa.
     "Ayolah. Sebentar lagi kamu telat, lho."
     Ivy terdiam sejenak sambil melihat jam tangannya. Pukul 06.20. Dengan berat hati ia menurutinya. Yah, mengapa tidak?
     "Oke. Anterin gue sampai selamat."
     "Dengan senang hati!"
     Ivy pun memasuki mobil milik sang penolong untuk pertama kalinya.
     Dia adalah Aria.

。。。

Yey part 2! Hope you like it :))

NocturneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang