Memori

689 17 1
                                    

Seorang pria turun dari sebuah mobil sedan sport berwarna putih. Pria itu terlihat sangat tampan, ia mengenakan kemeja putih yang lengannya digulung sampai sesiku serta celana jeans panjang berwarna biru tua. Pria itu melihat layar ponselnya lalu berjalan menuju sebuah café di depannya.

Di café itu hanya terdapat beberapa pengunjung. Di kursi-kursi bagian luar café hanya tampak seorang pria dan seorang gadis yang sedang duduk. Mereka dari tadi hanya duduk dan asyik dengan ponsel mereka masing-masing.

"Ah! Kenapa game ini sangat sulit, aku dari tadi terus memainkan game ini tapi belum sekalipun menang." seru pria yang ternyata dari tadi asyik dengan ponselnya hanya untuk bermain game. Pria itu adalah Kim Hyungsik, pria yang saat ini sedang mengacak-acak rambutnya karena terus kalah dalam sebuah game yang ia mainkan di ponselnya. Namun, ia tetap saja terlihat tampan walaupun rambutnya acak-acakan.

"Heh Kim Hyungsik, bisakah kau diam? Kau menganggu konsentrasiku, aku sedang menonton drama, jadi aku perlu konsentrasi lebih." Gadis yang duduk dihadapannya pun membalas perkataan Hyungsik dengan omelan. Gadis berambut pendek sebahu itu menunjukkan wajah kesalnya.

"Heh Kim Haera! beraninya kau mengomeli kakakmu sendiri. Kerjaanmu sehari-hari hanya menonton drama, apa membuat drama di kehidupanmu sendiri saja belum cukup?" Hyungsik kali ini tidak mau kalah dan balik mengomeli gadis itu. Bagi Hyungsik, Haera memang adik yang benar-benar menyebalkan.

Haera berpura-pura tidak mendengarkan omelan Hyungsik dan tetap asyik dengan drama yang ia tonton.

"Ya ampun, apa salahku sehingga aku mempunyai adik yang menyebalkan seperti dirimu. Seharusnya kau...." Hyungsik tidak melanjutkan perkataannya karena melihat seseorang datang.

"Hey, Chan! Disini!" Hyungsik melambaikan tangannya kepada pria itu.

Pria itu pun menghampiri mereka dan duduk di kursi di sebelah Hyungsik. Pria itu adalah Park Chan, orang yang dari tadi ditunggu-tunggu oleh Hyungsik dan Haera.

"Maaf aku sedikit terlambat. Aku baru selesai pemotretan jam dua siang tadi, jadi aku baru bisa kesini begitu pemotretannya selesai. Ngomong-ngomong, apa yang sedang kalian bicarakan? Kalian berdua terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar. Aigoo, kalian berdua sungguh manis." Chan mengatakannya dengan nada meledek. Namun ia juga menunjukkan senyumnya yang menggoda. Senyuman dengan lekukan lesung pipit yang indah, cukup untuk membuat setiap orang yang melihatnya terpesona.

"Hey Park Chan, jangan mengatakan hal-hal menjijikan seperti itu." Haera tidak menjawab pertanyaan Chan dan malah mengomelinya. Haera memang berusia satu tahun lebih muda daripada Chan, namun jika Chan sedang meledeknya seperti itu Haera tidak mau memanggil Chan dengan embel-embel "Oppa".

Chan hanya tersenyum mendengar perkataan Haera dan Hyungsik juga tidak berkomentar apapun mengenai perkataan Chan dan Haera.

"Ngomong-ngomong, apa kau barusan pemotretan bersama artis cantik?" Hyungsik menanyakan hal ini kepada Chan dengan semangat.

"Tidak, aku hanya sendiri tadi. Oh iya, aku akan pergi ke London selama seminggu kedepan untuk pemotretan majalah. Aku sudah lama sekali tidak berlibur, jadi aku mungkin bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk sekalian jalan-jalan dan berlibur."

"Ke London? Wah kau akan bertemu banyak gadis cantik disana. Aku iri sekali kepadamu." ujar Hyungsik.

"Ah, aku jadi ingin pergi ke London. Dulu sewaktu kecil, aku dan Ah Young juga pernah berencana untuk pergi ke London bersama untuk bermain salju jika kami sudah besar nanti." Haera berkata sambil tetap menonton drama yang sedari tadi ia tonton.

Ekspresi wajah Chan langsung berubah ketika mendengar Haera menyebut nama "Ah Young". Hyungsik yang menyadari perubahan ekspresi wajah Chan pun langsung mengalihkan pembicaraan.

"Kalau hanya untuk bermain salju saja di Korea juga bisa! Tapi aku jauh lebih menyukai musim panas. Ha..ha..ha.." Hyungsik mengatakannya sambil menunjukkan tawa yang terkesan terpaksa.

"Hot summer, ah hot hot summer. Hot summer, ah hot hot neomu deowo." Kali ini Hyungsik menyanyikan potongan lagu "Hot Summer" dari girlband f(x) dan tangannya menirukan tarian lagu itu juga.

Namun perkataan dan tingkah Hyungsik ini tidak dapat mengubah ekspresi wajah Chan yang tetap terlihat muram.

Dreeet... dreeet... dreeet... ponsel Chan bergetar, ada sebuah panggilan masuk dari nama bertuliskan "Manajer Kang". Chan pun mengangkat teleponnya. Ia hanya berbicara sebentar lalu menutup teleponnya.

"Ada apa?" Hyungsik bertanya kepada Chan begitu Chan selesai mengangkat teleponnya.

"Ah itu, manajer Kang memintaku untuk kembali secepatnya karena ada sesuatu yang harus diurus. Aku akan segera pergi setelah makan. Apakah kalian sudah makan? Kalau belum, ayo temani aku makan."

"Aku juga sudah lapar, ayo kita pesan makanan. Heh Haera, apa kau tidak akan makan?" tanya Hyungsik kepada Haera yang sampai saat ini masih asyik dengan drama yang ia tonton.

"Baiklah, aku juga akan makan bersama kalian. Lagipula aku sudah lama tidak makan bersama Park Chan, artis terkenal, pujaan para wanita, yang semakin hari semakin sibuk dan sulit untuk diajak bertemu." Haera menjawab pertanyaan Hyungsik dengan panjang lebar.

Chan hanya tersenyum mendengar perkataan Haera sedangkan Hyungsik tidak mempedulikan kata-kata Haera karena ia sibuk melihat daftar menu.

Mereka pun memesan makanan dan minuman. Suasana sangat hening ketika mereka makan. Chan memakan makanannya dengan wajah yang agak muram. Hyungsik memperhatikan ekspresi wajah Chan dan berpikir bahwa ekspresi wajah Chan seperti itu karena mendengar Haera berbicara mengenai Ah Young.

Setelah Chan selesai menghabiskan makanannya, Chan pun pamit untuk pergi.

"Hey kalian, aku pergi dulu ya. Ayo kita bertemu lagi setelah aku pulang dari London. Aku akan membelikan oleh-oleh untuk kalian."

"Oke, ayo kita bertemu lagi nanti. Jika kau bertemu dengan gadis cantik, beri dia id instagram-ku dan minta dia untuk follow instagram-ku." Hyungsik mengatakannya dengan semangat.

"Baiklah, aku akan menunggu oleh-oleh darimu, belikan aku oleh-oleh yang mahal ya Oppa." Haera berhenti memakan es krim hanya untuk mengatakan hal ini.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, sampai bertemu nanti." Chan pun pergi meninggalkan Hyungsik dan Haera yang masih asyik memakan dessert yang mereka pesan.

*

Chan mengemudikan mobilnya menuju kantor agensinya. Raut wajah Chan masih sama seperti ketika ia mendengarkan Haera menyebut nama Ah Young. Kini nama "Ah Young" memenuhi pikirannya. Chan tiba-tiba mengerem dan memutar balik mobilnya. Chan berubah pikiran, ia tidak langsung pergi ke kantor agensinya.

Chan mengemudikan mobilnya menuju sebuah sekolah. Ia pun memberhentikan mobilnya tepat di taman depan sekolah itu. Itu adalah sekolah dasar tempat Chan, Hyungsik, Haera dan gadis kecil bernama Ah Young bersekolah dulu.

Chan pun membuka kaca jendela mobilnya dan melihat kearah ayunan di taman itu.

Sekolah dan taman ini sudah banyak berubah, tapi aku masih bisa mengingat saat-saat bersamamu dengan jelas.

Sudah berapa tahun sejak kau meninggalkanku, sebelas tahun? Ya, benar.. sudah sebelas tahun.. Aku bahkan sudah melewatkan beberapa kali musim dingin tanpa dirimu. Padahal dulu, di hari ketika salju pertama turun, aku pernah berjanji untuk selalu membuatkan boneka salju untukmu setiap musim salju tiba.

Ah Young, apa kau tidak ingin kembali? Apakah kau tidak merindukanku?

Hari itu, jika aku datang kepadamu, aku mungkin tidak akan kehilanganmu..

Chan hanya bisa mengatakan semua itu di dalam hatinya...


Hai hai.. Author masih baru nih, jadi minta saran, kritik dan komentarnya yaa..

Kalo mau ngasih voting juga boleh, boleh banget^^

Please give lots of love for this story^^

*This story is based on the author's idea and imagination. Do not copy-paste or plagiarize this story.    

Longing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang