Chan pun kembali berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, ia langsung berjalan menuju lokernya. Saat Chan membuka lokernya, ia menemukan sebuah kado. Chan pun mengambil kado itu dari dalam lokernya.
Hyungsik yang dari tadi asyik membaca komiknya akhirnya menyadari bahwa Chan sudah datang dan sedang berdiri di depan lokernya. Hyungsik langsung menoleh kebelakang.
"Chan! kau sudah datang rupanya. Ah, sepertinya kau sudah menemukan kado itu. Tadi Ah Young datang dan mencarimu. Tapi karena kau tidak ada jadi dia meletakan kado itu di lokermu."
"Kenapa dia tidak menungguku, aku juga ingin memberikan sesuatu kepadanya". Chan terus memandangi kado itu.
"Coba buka kadonya Chan, aku penasaran dengan apa yang Ah Young berikan kepadamu." Hyungsik terlihat benar-benar penasaran dengan isi kado itu.
Chan pun membuka kado itu. Ternyata kado itu berisi mini car keluaran terbaru. Chan memang sangat menyukai mini car. Chan kelihatan senang sekali dengan kado yang diberikan Ah Young, ia terus menatap kado itu sambil tersenyum.
"Wah, dia memberimu sebuah mini car yang keren. Tadi Ah Young bilang bahwa ia membelikan kado untukmu dengan menggunakan uang tabungannya."
"Benarkah?" Chan tersenyum senang mendengar hal ini.
"Benar, tadi Ah Young mengatakannya sendiri. Di hari ulang tahunku lalu, Ah Young memberiku kado yang sangat besar tetapi isinya hanya beberapa makanan ringan, dan apa kau tahu? Haera mengambil semua makanan itu dan menghabiskan semuanya sendirian, dia tidak menyisakan apapun untukku. Ah, anak itu benar-benar mengesalkan!"
"Seharusnya kau bersikap lebih manis kepada Haera, dia kan adikmu sendiri." ujar Chan sambil tertawa kecil.
" Kenapa kau malah membelanya!" Hyungsik terlihat semakin kesal.
Chan melihat sebuah kartu di dalam kotak kadonya. Ia pun mengambil kartu itu dan membacanya.
Selamat ulang tahun oppa, aku sangat sangat sangat menyayangimu.
Terima kasih karena telah menjagaku selama ini.
Semoga kau menyukai kado ini.
Dari: Ah Young
Tulisan di kartu itu telah berhasil membuat Chan terus tersenyum. Chan pun memasukan kembali mini car dan kartu itu ke dalam kotak kado, ia lalu duduk di sebelah Hyungsik yang kembali asyik membaca komiknya. Chan benar-benar sangat senang, ia ingin sekali menemui Ah Young dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Namun Chan berpikir bahwa Ah Young mungkin sudah pulang, jadi ia berniat menemui Ah Young esok hari.
Keesokan harinya, Chan berniat untuk pergi ke rumah Ah Young. Hari itu adalah hari libur, jadi Chan bisa pergi bermain ke rumah Ah Young. Ia bangun pagi-pagi dan langsung bersiap-siap untuk pergi. Ketika Chan berjalan menuju ruang makan, ia mendengar ibunya sedang membicarakan sesuatu di ruang tamu.
"Tadi bibi Ahn meneleponku, ia memberitahuku bahwa Ah Young menghilang dari sepulang sekolah kemarin. Bagaimana ini? Aku sangat khawatir, aku takut terjadi hal buruk pada Ah Young." Ibu Chan sedang berbicara kepada ayah Chan, wajahnya terlihat begitu cemas.
Bibi Ahn adalah salah satu asisten rumah tangga di rumah Ah Young, karena ibu Chan sering datang ke rumah Ah Young, ibu Chan mengenal bibi Ahn.
Ibu Chan memang orang yang baik dan sangat ramah. Walaupun suaminya adalah seorang direktur di sebuah perusahaan televisi swasta ternama di Korea, ibu Chan tidak sombong dan tetap ramah kepada semua orang.
"Tenanglah dulu, direktur Jung saat ini pasti sedang berusaha mencari cucunya." Ayah Chan berusaha menenangkan istrinya yang kelihatan sangat cemas.
Chan mendengar semua pembicaraan ayah dan ibunya. Chan sangat terkejut mendengar berita itu. Khawatir, sedih dan menyesal. Kini semua perasaan itu menghinggapi dirinya.
Chan pun meminta ayah dan ibunya untuk mengantarkannya ke rumah Ah Young. Ia ingin menceritakan kepada kakek dan nenek Ah Young bahwa ia kemarin melihat Ah Young sedang berbicara dengan seorang wanita yang tidak Chan kenal.
Sesampainya di rumah Ah Young, Chan pun menceritakan semuanya kepada kakek dan nenek Ah Young. Kakek Ah Young berkata bahwa dari rekaman CCTV sekolah, Ah Young memang terlihat berbicara bersama seorang wanita sebelum akhirnya wanita itu membawanya pergi. Namun wajah wanita itu tidak terlihat karena ia membelakangi kamera CCTV.
Nenek Ah Young terlihat tidak begitu peduli dan malah berkata mungkin Ah Young sengaja kabur atau biarkan saja Ah Young menghilang dengan orang yang mungkin lebih menginginkannya. Karena sampai saat itu mereka juga tidak menerima telepon dari seorang penculik, maka nenek Ah Young berpikir jika mungkin saja Ah Young memang ingin pergi dari kehidupannya sebagai cucu mereka.
Kakek Ah Young terlihat sedih ketika mendengar istrinya berkata seperti itu, walau bagaimana pun kakek juga sebenarnya sangat menyayangi Ah Young.
Kakek dan nenek Ah Young tidak mengumumkan hilangnya Ah Young kepada publik karena mereka takut akan ada orang yang berpura-pura menjadi penculik dan mengambil keuntungan dari keluarganya. Kakek Ah Young hanya memberitahukan kabar hilangnya Ah Young kepada orang-orang yang ia percaya. Jika ada orang lain yang bertanya mengenai keberadaan Ah Young, keluarga Ah Young mengatakan bahwa Ah Young pergi ke luar negeri dan tinggal bersama salah satu kerabatnya disana.
Chan sangat kecewa terhadap kakek dan nenek Ah Young. Chan berpikir bahwa kakek dan nenek Ah Young tidak mengerahkan upaya yang maksimal untuk mencari Ah Young. Karena rasa kecewanya terhadap keluarga Ah Young, Chan pun tidak pernah lagi datang ke rumah Ah Young.
Sebelas tahun berlalu sejak kejadian menyedihkan itu terjadi, namun Chan tidak pernah melupakan kejadian itu. Sampai saat ini, ia selalu berharap bahwa suatu saat Ah Young akan kembali.
Akhirnya selesai juga nulis chapter ini. Sejauh ini, gimana komentar kalian tentang cerita ini?
Makasih banget buat yang udah mau baca, ngasih voting dan masukin cerita ini ke reading list^^
Please give lots of love for this story^^
*This story is based on the author's idea and imagination. Do not copy-paste or plagiarize this story.
KAMU SEDANG MEMBACA
Longing For You
RomanceJung Ah Young, gadis kecil itu tak pernah menghilang dari pikiran Park Chan. Hari itu, kalau saja Chan datang menghampiri Ah Young, mungkin Ah Young masih ada bersamanya saat ini. Chan akan terus mengingat hari itu, hari dimana ia kehilangan Ah Youn...