Hana

177 13 0
                                    


"Ah Young!"

Seorang gadis yang sedang berjalan sambil mendorong kopernya tiba-tiba berhenti dan menoleh ke arah asal suara itu berasal. Suasana di komplek perumahan ini cukup sepi sehingga ia bisa mendengar suara itu dengan jelas.

"Ah Young! Berhenti! Jangan berlari seperti itu, nanti kau bisa terjatuh." Seorang wanita berteriak kepada gadis kecil yang sedang berlari-lari kecil sambil tertawa. Gadis kecil itu berusia sekitar tiga atau empat tahun.

"Eomma, aku ingin membeli es krim!" seru gadis kecil itu kepada wanita yang ternyata adalah ibunya.

"Baiklah, tapi jangan berlari seperti itu, cepat kemari sayang." Gadis kecil itu pun menghampiri ibunya, ia kini berjalan sambil menggenggam tangan ibunya.

Oh, jadi wanita itu memanggil nama anaknya. Ya ampun, Hana.. Apa kau lupa? Sudah lama sekali tidak ada yang memanggilmu dengan nama "Ah Young". Mana mungkin ada orang yang mengenalimu dan tiba-tiba memanggilmu"Ah Young". Gadis itu pun tersenyum melihat gadis kecil dan ibunya yang kini sedang berjalan melaluinya.

Gadis yang tiba-tiba menghentikan langkahnya karena mendengar seseorang menyebut nama "Ah Young" itu adalah Hana. Hana sedang mencari sebuah rumah, alamat rumah itu tertera di buku catatan yang dari tadi ia pegang. Hana pun kembali berjalan sambil melihat nomor setiap rumah yang ia lewati.

Oh, ini dia rumahnya! Blok B Nomor 16. Akhirnya aku menemukannya!

Hana pun mengambil ponselnya, ia mencoba menghubungi nomor dengan nama kontak Han Yoo Ri. Ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Yoo Ri, namun Yoo Ri tidak mengangkat teleponnya.

"Ya, Halo..." akhirnya Yoo Ri pun mengangkat teleponnya.

"Hey Yoo Ri ! Kau kemana saja? Apakah kau masih tidur?"

"Ya ampun Hana, aku lupa kalau seharusnya aku menjemputmu di bandara pagi ini. Aku baru saja bangun." Yoo Ri segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung keluar dari kamarnya.

"Aku sudah berada di depan rumahmu, tolong buka pintunya." pinta Hana.

"Apa? Di depan rumahku? Baiklah, aku akan segera keluar!" Yoo Ri pun menutup teleponnya dan bergegas keluar rumah.

Yoo Ri pun akhirnya muncul di hadapan Hana.

"Hanaaa! Aku sangat merindukanmu. Bagaimana kau bisa sampai kesini?" Yoo Ri langsung memeluk Hana begitu melihatnya.

"Karena kau tidak kunjung datang untuk menjemputku jadi aku naik taksi dan turun di ujung jalan tadi. Ya ampun, ternyata kau benar-benar baru bangun tidur. Bisa-bisanya kau keluar dengan rambut dan wajah acak-acakan seperti itu ckckck." Hana memperhatikan Yoo Ri dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Walaupun acak-acakan aku tetap cantik, jadi tidak masalah kan walaupun aku keluar dengan penampilan seperti ini." Yoo Ri mengatakannya dengan penuh percaya diri.

"Aish, kau benar-benar memiliki rasa percaya diri yang terlalu tinggi. Ngomong-ngomong, apa kau akan terus membiarkanku terus berada di luar seperti ini?"

"Oh iya, ayo cepat masuk!" seru Yoo Ri.

Hana pun masuk dan Yoo Ri segera menutup pintu gerbang rumahnya.

"Wah rumah ini begitu besar, apa kau tinggal sendiri di rumah ini?"

"Tidak, orangtuaku menyuruh sepasang suami istri untuk menjaga rumah ini ketika kami pindah ke Jepang. Jadi aku tidak sendirian di rumah ini, ada paman dan bibi juga. Tapi paman dan bibi sepertinya sedang keluar untuk membeli sesuatu."

Longing For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang