"mana mungkin ma, pa aku bisa tunangan sama dia. aku kan udah pu-"
Itulah suara Shilla, ya benar sekali dia memang sedang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang lelaki yang bisa dibilang sempurna. Selain karna ketampanannya, dia juga salah satu pengusaha ke-7 terkaya di Indonesia. Dia menjabat sebagai General Manager di perusahaan otomotif di Jakarta. Walaupun begitu, dia tidak pernah puas dengan hasil kerjanya itu.
Saat itu dirumah Shilla sedang diadakan pertemuan antar dua keluarga. Pertemuan tersebut dimaksud untuk membicarakan pernikahan Shilla dengan lelaki tampan tersebut. Cakka, namanya. Bagaimana bisa Shilla menerima perjodohan ini, sedangkan shilla saja udah mempunyai seorang pasangan yang bernama Alvin. Kedua orang tua Shilla menentang keras hubungan Shilla dengan Alvin. Karna, menurut papa shilla, alvin tidak pantas untuknya. Karna keluarga Alvin hanyalah keluarga orang miskin sedangkan Shilla? Kedua orang tua Shilla mempunyai status dan jabatan yang sangat tinggi
"Shilla duduk!" bentak papa. Ntah bagaimana lagi papanya ini harus berbicara ke anak tunggalnya yang satu ini. Shilla memang mempunyai sifat keras kepala, apabila dia tidak mau maka seterusnya dia tidak akan mau
"Sudah lah Nal, mungkin Shilla masih belum bisa menerima perjodohan ini" seru ayah Cakka
Shilla pun langsung pergi meninggalkan ruang makan dan berlari menaiki anak tangga dan menuju kamarnya. Meninggalkan semuanya, yang sedang melihat Shilla dengan sifat 'kekanak-kanakannya'
BRUKKK...
Terdengar suara tutupan pintu yang sangat keras. Bahkan bisa menganggetkan semuanya
"Maafkan Shilla ya" ucap papa Shilla kepada kedua orang tua Cakka dan tentunya Cakka sendiri
"Sebentar ya, saya permisi dulu. Mau menenangkan Shilla" kata mama Shilla
Semua yang ada diruang makan itu hanya tersenyum. Mama pun langsung menghampiri Shilla dikamarnya
****
"Shilla ini mama sayang. Ayo dong buka pintunya" ucap mama dari luar pintu kamar Shilla. sambil sesekali mengetuknya
Shilla tak mengubris ucapan mamanya. Karna sangat takut anak perempuannya ini berbuat nekat tanpa pikir panjang mama langsung membuka pintunya, ntah tak tau pintunya terkunci atau tidak. Dan untung saja pintunya tidak terkunci
"Shillaaa" ucap mama yang langsung menghampiri Shilla di ranjang putih miliknya
"Maa" lirih Shilla dan langsung memeluk erat mamanya. Mungkin saat ini Shilla sangat membutuhkan pelukan dari seorang mamanya
"Shilla sayang" seru mama sambil mengusap kepala anaknya dengan lembut
Shilla masih terus menangis. Bahkan sekarang tangisan nya semakin kencang.
"Kenapa sih ma, papa jahat sama aku?" tanya Shilla yang langsung menaikkan kepalanya setelah sedaritadi menempelkan kepalanya dibahu mamanya
"Shilla, maksud papa kamu itu baik sayang. Dia cuma mau kamu bahagia" jelas mama
"Tapi ma, aku cuma bisa bahagia sama Alvin doang"
"Percayalah sayang, Alvin itu bukan lelaki yang baik dan pantas untuk kamu"
Seketika Shilla kaget dengan ucapan mamanya. Bukankah selama ini mamanya mendukung hubungan Shilla dan Alvin? Tapi kenapa sekarang malah ....
"Apa maksud mama?" tanya Shilla. Dahinya kini berkerut, bingung dengan ucapan mamanya barusan
"Sebenarnya ...."
Shilla menunggu kelanjutan dari perkataan mamanya tersebut
"Alvin punya selingkuhan, dan..dan.. dia berpacaran dengan kamu hanya untuk..untukk memanfaatimu doang" ucap mama penuh kehati-hatian