Aku tersenyum kepadanya, lalu mengangguk pelan
"Iya sama-sama Cakka"
Aku dan Cakka kembali melanjutkan menyantap makanan yang sudah ku beli tadi di salah satu restaurant favorit ku. Dan saat ini aku dan Cakka sudah selesai menyantap makan siang. Namun, Cakka mencegah ku untuk pulang sendirian, dan dia sangat keras kepala kalau dia yang akan mengantarkan ku pulang.
"Aku bisa pulang sendiri Kka. Lagipula kau masih punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, bukan?"
Dia menggenggam erat tanganku,
"Mana mungkin aku bisa membiarkan istri ku pulang sendiri. Apa salahnya seorang suami mengantarkan istri nya pulang?" dia tetap saja keras kepala. Huft
Aku menarik nafas, "Lalu bagaimana dengan mobilku?"
Dia menatapku, "Nanti akan ku suruh supirku untuk membawa mobil mu itu pulang"
Dengan sangat terpaksa aku menerima ajakan nya untuk di antar olehnya
**
Dan sekarang aku dan Cakka sudah sampai didepan rumah ku. Ah tidak, ini rumah kami. Ya, rumah ku dan Cakka. Aku meminta Cakka untuk tidak turun dari mobil, karena jika dia ikut turun dengan ku mungkin dia akan terlambat sampai ke kantornya. Dan ku lihat beberapa pekerjaan sudah menunggunya disana.
"Terimakasih Cakka kau sudah mengantarkan ku pulang" aku tersenyum menatapnya. "Lebih baik sekarang kau kembali ke kantor karena aku rasa banyak pekerjaan yang sudah menunggumu" ucapku
Cakka mengangguk,
Aku langsung turun dari mobil Cakka. Dan seketika mobil Cakka melaju dengan kecepatan yang sedang meninggalkan perkarangan rumah kami. Aku pun berlalu masuk ke dalam rumah setelah ku lihat mobil Cakka memang sudah pergi.
Author P.O.V
Cakka tersenyum-senyum sendiri didalam mobil ketika mengingat Shilla rela membawakannya makan siang
"Mungkin kau memang belum membuka hatimu untuk ku Shilla. Tapi percayalah aku akan terus berusaha agar kau membuka hatimu dan mencintaiku. Dan aku akan dengan senang hati membantumu jatuh cinta padaku" gumamnya
"Kau terlalu sempurna Shilla untuk dimiliki oleh seorang yang bajingan seperti Alvin itu. Dan percayalah aku akan menjaga mu seperti aku menjaga diriku sendiri"
Tak butuh waktu lama, sekarang Cakka sudah sampai di kantornya lagi. Dan untung saja dia tidak terlambat kembali ke kantor setelah jam makan siang usai. Di lobby, dia di jumpai dengan seorang wanita cantik
Wanita itu berjalan beriringan di sebelah Cakka, mencoba menyamakan langkah kaki mereka
"Itu tadi istrimu?" tanya wanita itu, sepertinya dia lelah karena tadi dia sempat berlari kecil menghampiri Cakka
"Ya. Cantik kan dia?" Seru Cakka
"Aku sangat beruntung memiliki istri seperti Shilla. Selain cantik dia juga rela membawakan makan siang untuk ku dengan sepenuh hatinya, walaupun aku tidak memintanya"
Ting
Pintu lift kini terbuka. Dan Cakka melangkahkan kaki nya masuk ke dalam lift. Sementara wanita yang bersama Cakka tadi hanya tersenyum sinis mendengar penuturan Cakka barusan. Saat pintu lift tertutup barulah--
"Kenapa kau selalu memujinya Cakka? Apa kau pernah melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan pada Shilla tadi kepada ku?" geramnya
**