Part 5 - New Disaster

247 11 2
                                    

Summary:

"Bersiap-siaplah bung, hidupmu akan dipenuhi dengan kesialan."

Part 5

Aku tidak menyangka akan secepat ini. Satu bulan telah berlalu setelah aku bertemu dengan calon ayahku tersebut. Dan sekarang tibalah waktunya. Mom akan menikah dengan pria itu. Dengan Edward—yang sebentar lagi resmi menjadi ayahku.

"Bagaimana penampilanku, sayang?" suara lembut mom membuyarkan lamunanku saat ini. Aku mengerjap dan memandanginya yang sudah terlihat sangat anggun dan begitu cantik kali ini. Tubuhnya dibalut dengan gaun putih panjang nan elegan. Dia terlihat lebih muda.

"Kau terlihat begitu menawan, mom." ucapku jujur. Mom tersenyum dan mendekatiku dengan senyum yang melebar. Aku yakin, dia begitu senang kali ini. 

"Permisi..." tiba-tiba seorang perempuan masuk ke dalam ruangan. Membuat aku dan mom menoleh ke sumber suara secara bersamaan. "Maaf mengganggu, tapi mempelai wanita sudah ditunggu." ucapnya. Aku memutar kepala kearah mom dan tersenyum simpul. Dia tampak mengatur nafasnya. Inilah waktumu, mom.

 skip (maaf acara pernikahannya aku skip, aku nggak terlalu tahu gimana pernikahan ala orang barat gitu ya, nanti salah hehe.)

Author's POV

Setelah mengemasi barang-barang miliknya, Jane segera menyusul Momnya yang sudah berada di luar rumah. Setelah menapak pada lantai teras rumah tersebut, gadis itu menatap kediamannya satu kali lagi. Ini kali terakhirnya Jane menginjakkan kaki di rumah ini, rumah yang penuh akan kenangan. Sebentar lagi dia akan pergi dan tinggal di rumah yang baru, yakni rumah ayah barunya.

"Ayo sayang," suara wanita terdengar. Jane tampak mendesah, namun pada akhirnya berbalik dan menyusul ibunya yang sudah berada di dalam mobil mewah milik Edward—ayahnya. "Aku tahu kau pasti berat meninggalkan rumah ini."

"Iya mom, tapi aku tidak bisa apa-apa lagi," tutur Jane pasrah. Momnya hanya melempar seulas senyum. Detik berikutnya, Jane membuka pintu mobil dan memasuki mobil tersebut. Dan mobil yang dikendarai Edward pun melaju.

Hanya butuh waktu 25 menit untuk mencapai kediaman baru Jane. 

"Ini akan menjadi rumahmu," Edward merangkul Jane. Jane tersenyum sembari memperhatikan rumah besar yang berdiri kokoh di hadapannya sekarang. Ia pun menengadah kepada sang ayah.

"Ini bagus," komentarnya.

"Yeah, kuharap kau akan menyukainya." tukas pria itu lagi.

"Aku pasti akan menyukainya," 

"Jane sayang, jangan lupakan aku disini. Bantu mom membawa barang-barang, nak!" terdengar seruan dari belakang. Jane menoleh dan terkekeh pelan melihat ibunya yang tampak kewalahan membawa barang-barang.

"Oh Mom, Sorry. Aku lupa," tutur Jane seraya melangkah mendekat. Dia pun membantu membawa barang-barang bawaan mereka.

"Kalian bawa ini saja, sisanya biar aku dan Greyson saja yang mengangkut," ucap Edward. Greyson yang disebutnya tadi adalah anak Edward yang akan menjadi saudara baru Jane. Jane maupun ibunya memang belum melihat sosok Greyson. Dia tidak datang saat makan malam dan juga tidak berkenan hadir saat acara pernikahan mereka. Menurut Edward, putranya yang satu itu belum bisa menerima pernikahan ayahnya.

Jane dan Mom—yang bernama Lisa—pun membawa barang-barang mereka dengan langkah tertatih menuju kedalam rumah. Setelah mencapai pintu, mereka meletakkan barang-barang tersedbut di sebuah sudut dan berhenti sebentar—memperhatikan rumah ini lebih intens.

"Greyson!" Edward yang baru memasuki rumaghnya itu menyerukan nama putranya. Namun yang dipanggil tak kunjung muncul. Lisa—Mom Jane—tampak sedih menyadari kalau putra suaminya itu belum sepenuhnya menerima kehadiran wanita itu. Tapi Jane yang sadar akan perubahan ekspresi momnya saat itu, segera merangkul wanita itu dari belakang dan memenangkannya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang