Part 7

45 17 1
                                    

Sudah enam bulan saat Harry pergi, itu berarti sudah enam bulan juga aku menjadi kekasihnya. Harry selalu menghubungiku dan mengirimkan kata-kata romantis untukku. Aku tidak akan menyesal menjadikannya pacarku, walaupun aku menjalani LDR dengannya, tapi aku percaya dengannya. Harry dan keluargaku juga semakin dekat, aku tahu ini tidak adil karena aku belum pernah bertemu dengan keluarganya.

Akhir-akhir ini aku sangat sibuk dengan tugas sekolahku, sebentar lagi akan ada ujian kenaikan kelas. Aku belajar terlalu keras sampai badanku demam sekarang, aku tidak menghubungi Shilla karena dia sedang bersama keluarganya sekarang. Aku tidak akan menganggunya,aku tahu Shilla sangat menginginkan waktu bersama keluarganya, ini adalah kejadian langka untuknya. Aku juga tidak mau menghubungi keluargaku, aku tidak ingin mereka khawatir terhadapku. Aku hanya tiduran sedari tadi, aku berharap demamku segera hilang.

Aku sedang mencoba untuk tidur, tetapi ponselku bordering aku segera mengangkatnya.

"Hi Evelyn, kau tidak menghubungiku seharian ini. Ada apa denganmu?" Tanya Alson, mungkin dia khawatir.

"Aku tidak apa-apa Al,

"Uh, aku tahu kau berbohong padaku Evelyn. Nada bicaramu tidak meyakinkan. Ayolah mengaku saja padaku."shit kenapa dia peka sekali.

"Ya. Baiklah aku hanya demam sedikit." Uh, aku memang payah dalam urusan berbohong.

"Kau demam Eve? Kenapa kau tidak menjaga kesehatanmu. Aku akan ke Indonesia sekarang." Uh, ayolah ini hanya demam, aku tidak akan mati hanya karena demam

"Tidak perlu Al, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir."

"Tidak! Bagaimana kau bisa baik-baik saja? Kau hanya sendiri disana Eve. Aku akan ke Indonesia sekarang, aku sudah hafal dengan sifatmu Evelyn kau tidak akan mau meminum obat saat sakit." Yang benar saja dia ke Indonesia hanya karena aku demam, dia terlalu mengkhawatirkanku.

"Baiklah terserah padamu saja. Aku ingin tidur." Katau malas. Aku memutuskan sambungan dengan Alson.

***

Aku mendengar suara bel rumahku berbunyi, mungkin itu Alson aku sudah menunggunya seharian ini. Aku berjalan mendekati pintu benar saja Alson sudah ada didepan menungguku membuka pintu. Aku baru saja akan mempersilahkannya masuk, tetapi mataku tiba-tiba saja aku tidak tahu apa yang terjadi setealah itu.

.

Aku membuka mataku, aku mendengar seseorang sedang berbicara. Aku melihat kesamping, ternyata Alson sedang berbicara dengan seseorang di handphonenya. Dia tidak banyak berubah setelah dua tahun aku tidak bertemu dengannya, hanya saja dia terlihat lebih tinggi dan rambutnya sedikit panjang, ah aku jadi ingat Harry aku sangat merindukannya sekarang.

"Evelyn, kau sudah bangun. Kita harus ke dokter Eve." Kata Alson.

"Uh, kau tahu Al aku sangat malas ke dokter. Lagipula aku hanya demam biasa, besok juga akan sembuh. Kau terlalu meng-khawatirkanku Alson."

"Kau adikku Evelyn, wajar saja aku mengkhawatirkanmu, lagi pula aku sedang mendapat day off, aku memang berencana untuk mengunjungimu Eve." Jelasnya.

Aku tidak membalas ucapan Alson, aku mengecek ponselku dan mendapatkan banyak pesan dari Harry. Harry mengirim pesan untukku, agar aku lebih memperhatikan kesehatanku. Aku memang sudah memberitahunya bahwa aku sedang sakit, dia bahkan berniat untuk datang ke Indonesia. Tentu saja aku melarangnya dia sedang melanjutkan konsernya di Stockholm sekarang, manamungkin aku tega membiarkan dia bolak-balik Indonesia-Stockholm. Percayalah itu sangat jauh.

***

Aku membuka mataku, pagi yang cerah menurutku. Aku mendengar suara berisik di dapur, mungkin Alson sedang membuat sarapan untuk kami. Aku segera mandi dan mengganti pakaianku dengan seragam SMA-ku, untung saja aku sudah merasa baikan sekarang.

Aku mendaratkan pantatku di kursi meja makan, Alson sudah menungguku dari tadi.

Alson Pov

"Kau tidak boleh pergi sekolah Evelyn, kau belum sembuh." Kataku

"Aku sudah baikan Al, aku harus sekolah sekarang hari ini ada ulangan math Al, aku tidak bisa meninggalkannya." Evelyn memang selalu keras kepala.

"Baiklah, tapi aku yang akan mengantarmu ke sekolah."

"Uh, baiklah asal kau jangan membuat heboh sekolahku." Kau Tahu bukan Alson adalah penyanyi kelas Internasional.

***

Evelyn hanya diam saja dari tadi, wajahnya terlihat sedih. Ada apa dengannya? Sudah semenjak lima hari aku di Indonesia, dia tidak pernah terlihat sedih. Tidak biasanya dia seperti ini, biasanya dia selalu terlihat ceria. Mungkin akan aku tanyakan nanti sepulang dia sekolah. Ah tidak aku tidak tahan melihat wajahnya sedih, dia adalah adik yang sangat kusayangi. Lihat saja bahkan aku rela mengantar-jemput dia setiap hari, kau harus tahu aku tidak akan mau mengantar-jemput siapapun karena itu sangat menganggu waktuku, dan itu tidak berlaku untuk Evelyn.

"Evelyn, are you okay? Kau terlihat sedih, ada apa?" tanyaku

"Dia tidak menghubungiku, sejak dua hari yang lalu Al. Tidak biasanya dia seperti ini, biasanya dia selalu menghubungiku." Evelyn sudah hampir menangis sekarang.

"Siapa yang kau maksud dia, Evelyn?" Dia memang selalu memhuatku penasaran.

"Tentu saja Harry, bodoh! apa kau tahu dia sedang apa sekarang?" tanyanya

"Bagaimana aku bisa tahu, aku di Indonesia sejak lima hari yang lalu Evelyn." Kurasa sekarang dia yang bodoh.

"Masih pagi Alson, dan kau sudah sangat menyebalkan."

"Hei, kau yang memulainya Evelyn, Lagipula kenapa kau tidak kembali ke London saja? Itu akan memudahkanmu bertemu dengan Harry bukan?"

Stuck On You (Harry Styles)Where stories live. Discover now