SHOPPING TIME - Let's shopping for our baby

3.9K 194 26
                                    

Kehidupan itu sederhana.
Kehidupan itu menyenangkan.
Kehidupan itu menenangkan.
Kehidupan itu perlu dinikmati.
Kehidupan itu penuh rintangan.
Kehidupan itu simple.

Banyak definisi tentang kehidupan. Tapi, yang manakah definisi kehidupan yang sesungguhnya? Entahlah. Semua orang berhak memiliki definisi tersendiri tentang kehidupan. Semua orang memiliki jalan kehidupan yang berbeda-beda. Jika orang lain memiliki pengertian yang tidak sesuai dengan diri kita, maka jangan memarahinya dan sok mengajarinya tentang arti kehidupan di matamu. Siapa tau orang tersebut memiliki jalan kehidupan yang lebih rumit atau lebih mudah dibanding kita.

"Oppa!"
"Iya, sayang. Ada apa?"
Seohyun bangkit dari duduknya dan menatap Kyuhyun yang berada di anak tangga kedua dari bawah sambil tangannya menunjuk layar televisi.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada layar TV di ruang serbaguna sambil melangkahkan kakinya mendekati istrinya.

Kyuhyun menarik pelan tangan Seohyun agar kembali duduk di sofa. Mereka pun duduk bersampingan dengan Seohyun yang merangkul pinggang suaminya dan tangan Kyuhyun yang melingkari bahu Seohyun.
"Oppa, aku ingin itu. Ayo kita beli itu." Pinta Seohyun dengan jari yang menunjuk layar televisi yang menayangkan acara promosi alat kelengkapan bayi.
"Ranjang bayi? Untuk apa, sayang?"
"Tentu saja untuk uri aegi."
"Tapi kan baru minggu lalu eomma dan eommonim membelikan kita ranjang bayi. Satu saja kan cukup, Hyun."
"Tapi lihatlah, oppa. Desain ranjang itu bagus dan imut." Ujar Seohyun gemas dengan mata yang fokus pada TV.
"Tapi kan itu tidak berpengaruh dengan aegi. Dia juga masih terlalu kecil untuk mengagumi desain ranjangnya sendiri."
"Oppa~ ayo belilah itu~ ranjang yang diberikan eomma dan eommonim kita taruh di rumah eomma atau eommonim saja. Dan ranjang bayi itu untuk kita gunakan di rumah baru kita nanti." Pinta Seohyun dengan puppy eyes nya.
Kyuhyun mengelus kepala Seohyun, memberi isyarat pada Seohyun untuk menghentikan tatapan memohon itu. Ia tidak akan kuat menahan tatapan puppy eyes itu jika pemiliknya tidak sesegera mungkin melenyapkan tatapan itu.
"Akan kupikirkan lagi." Putus Kyuhyun.
Benar kan? Pada akhirnya, seorang Cho Kyuhyun akan luluh dengan tatapan andalan istrinya itu.
Seohyun berpekik ria dengan wajah yang riang.
Ia hendak melompat dari duduknya jika Kyuhyun tidak menahannya.

"Kapan kita akan membelinya, oppa?" Tanya Seohyun antusias.
"Terserah padamu saja, sayang." Seohyun semakin melebarkan senyumannya ketika ia diberikan kebebasan untuk berbelanja.
"Baiklah. Aku akan memesannya sekarang."
Kyuhyun melotot menatap Seohyun yang sudah mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi nomor pemesanan yang tertera di layar televisi.
Tangan kanan Kyuhyun terulur untuk menahan gerakan jari istrinya.
Seohyun menatap bertanya pada Kyuhyun.
"Tidak sekarang juga kan? Lihat saja di televisi ditoko mana saja ranjang itu dijual."
Seohyun menggeleng kuat.
"Shireo. Oppa, saat ini ranjang bayi itu sedang promo. Potongan harganya berbatas waktu. Jika tidak memesan sekarang, harganya akan naik hingga setengah dari harga promo." Beritahu Seohyun.

"Tidak apa. Kau ini memiliki suami yang ekonominya cukup. Bagaimana jika kita membelinya bersamaan dengan membeli alat makan aegi?" Rayu Kyuhyun.
Seohyun mengerucutkan bibirnya sebal.
Kyuhyun mengelus surai istrinya pelan dan lembut.
"Aku akan menepati ucapanku, sayang. Lihat saja dimana produk itu dijual." Ucap Kyuhyun agar Seohyun berhenti dengan sikap merajuknya.
Seohyun menganggukkan kepalanya kecil.
Kyuhyun tersenyum melihat anggukan keberatan istrinya.
"Jangan begitu, sayang. Kau sangat menggemaskan jika merajuk terus." Canda Kyuhyun.
Seohyun memukul kecil lengan Kyuhyun dan tersenyum kecil. Wanita hamil itu pun kembali fokus dengan tayangan promosi ranjang bayi itu.

Bulan ini seorang Seo Joohyun sudah memasuki usia kehamilannya yang ke-8. Hanya butuh waktu 1 bulan 10 hari lagi, maka baby Cho yang ditunggu-tunggu oleh Kyuhyun, Seohyun, dan kedua keluarga besar Cho dan Seo akan lahir.

Tired | [COMPLETED] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang