Ginko's Back

1.2K 82 5
                                    

Memang dasarnya Gintoki itu mesum. Setiap pria memang mesum. Namun, Gintoki tak pernah menyakiti wanita dengan kemesumannya. Jikapun itu terjadi, ia hanya khilaf. Mungkin ketika dia sedang mabuk atau mikirin pa-chinko. Tapi sejauh ini, Gintoki masih perjaka.

Hari itu dia memandangi langit dari kursi kepresidenan Yorozuya. Teringat kembali insiden Dekobokko yang menyebabkannya jadi wanita. Pengalaman itu tentu tak bisa dilupakannya. Karena saat dia menjadi wanita dia bisa sesuka hatinya memegang dadanya sendiri dan melihat ******-nya.

Gintoki mengalihkan pandangannya ke arah Shinpachi yang sedang mengepel lantai dan Kagura sedang meminum ocha. Kagura yang mengetahui hal itu menoleh ke arah Gintoki.

"Nande, Gin-chan?" Tanya Kagura. Shinpachi pun ikut menyimak.

"Tidak apa-apa. Hanya kepikiran saja."

"Kepikiran apa aru?"

"Kalian masih ingat ketika semua orang di Kabuki-cho bertukar kelamin?"

"Ah~ karena ajaran Dekobokko waktu itu~ aku ingat. Kenapa kau tiba-tiba mengingatnya Gin-san?" Tanya Shinpachi.

"Aku tau aru! Gin-chan pasti berfikiran kotor. Saat dia menjadi wanita, dia bisa meremas-remas dadanya sendiri-aru!" Kagura menunjuk-nunjuk Gintoki dengan bersemangat.

"Kau tidak boleh berpikir seperti itu, Kagura-chan!" Kata Shinpachi.

"Uruse kussare Megane! Kau juga berubah menjadi gagang berwarna pink waktu itu kan aru?!"

Seketika muncul segi empat siku-siku di dahi Shinpachi.

"Dari pada lu yang berubah jadi om-om raksasa." Balas Shinpachi pelan.

Kagura belum tuli. Dia mendengar itu dan langsung meninjunya. Akhirnya terjadilah adegan perkelahian yang biasa terjadi diantara mereka. Gintoki hanya menghela nafasnya melihat itu. Entah apa yang difikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat Shinpachi dan Kagura menghentikan perkelahian mereka.

"Kau mau kemana Gin-san?" Tanya Shinpachi. Namun, tidak mendapat jawaban dari Gintoki yang berlalu dengan sikap yang susah di tebak.

.
.
.

Sebenarnya Gintoki punya ramuan milik Dekobokko tersebut. Hanya saja ia merahasiakannya dari kedua anggota yang sudah ia anggap seperti adik dan anaknya sendiri; Shinpachi dan Kagura.

Entah kenapa fikiran untuk menjadi ibu terlintas begitu saja di benak Gintoki. Jika dia mencari ibu, para wanita yang di sukainya terlalu tsundere dan wanita yang tergila-gila dengannya, hanyalah seorang masokis gila meskipun manis. Jadi apa salahnya jika sesekali ia ingin menjadi ibu. Toh hanya sesekali kan...? Iya kan? Eh kok jadinya malah ragu?!
Ya...diusianya yang sudah hampir kepala tiga, rasanya dia sudah malas untuk menikah. Ya...jalan terbaik baginya adalah menjadi wanita. Lagian bukankah dia lebih imut ketika menjadi wanita. Berdada besar dan juga cantik.

Maka Gintoki-pun meminum ramuan itu setengah. Setengah lagi ia simpan jaga-jaga kalo dia bosan dan ingin kembali ke tubuh aslinya.

Dan....boing~ Boing~
Oppai itu pun muncul. Badannya menyusut dan terasa ringan dan dia kemudian meraba selangkangannya. Rata! Tidak ada lagi benda menggantung di selangkangan Gintoki eh sekarang dia jadi Ginko!

Dengan menjadi wanita dia berharap dirinya menjadi lebih sedikit mengurangi kebiasaan mabuk-mabukannya atau kebiasan judinya. Kan kata Bang Rhoma itu haram. Eaaaak~ :v

Malampun tiba, Shinpachi belum pulang dan Kagura sibuk menonton acara kegemarannya; L4dies. Pintu geser khas Yorozuya pun terbuka.

"Tadaima~"

Shinpachi dan Kagura langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

"G-gin -san?" Shinpachi terbengong.

"Tidak.itu bukan Gin-chan aru. Itu hanya tante tante jablay yang salah alamat! Usir dia Shinpachi!!!" Teriak Kagura.

"Nani ttenda Kagura-chan. Dia itu Gin-san tahu! Sakata Gintoki!"

"Tidak, bukan Gintoki, Ginko desu~ mulai sekarang aku akan menjadi ibu bagi kalian." Ginko pun mengeluarkan aura keibuannya. Kecantikannya memancar sempurna seperti ada ribuan kunang-kunang yang menari di sekelilingnya.

Shinpachi mimisan, Kagura berkaca-kaca matanya. Lalu berlari ke arah Ginko.

"Gin-chaaaaan~" Kagura memeluk Ginko.

"Ma-maji de? Apa dunia mau kiamat?" Gumam Shinpachi.

"Nandayo sono me, Patssuan? Aku sudah berjanji akan mengurangi kebiasaan buruk ku ketika jadi wanita. Harusnya kau senang."

"Apa-apaan kau jadi seperti itu Gin-san? Seperti bukan dirimu saja. Kau jadi kelihatan seperti janda yang sedang ingin menikah lagi."

Brak! Mimisan Shinpachi tambah parah akibat tinju yang melayang dari Ginko.

"....tapi kekuatanmu...tidak berubah." Lanjut Shinpachi.

"Oi kussare megane! Awas saja kalau kau tidak menerima ibu baru kita." Ancam Kagura.

Shinpachi menghela nafas. Baiklah, mungkin benar jika Kagura kelihatan lebih bahagia ketika dia melihat Gintoki menjadi Ginko. Wajar, Kagura sudah ditinggal ibunya sedari kecil tapi Shinpachi seperti kehilangan sosok abang setelah Gintoki berubah.

"Wakatte wakatte...aku mau pulang dulu." Kata Shinpachi lesu.

Atarashi Hajime (Gintama Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang