Wakil Komandan Mesum

648 51 4
                                    

"Kenapa gue malah beneran kemari?" Batin Ginko sambil memegangi kepalanya.

.
.
.

"Apaaaa? Gin-san di ajak kencan oleh Hijikata-san?" Kata Shinpachi tak percaya.

Ginko masih tidak berkomentar mendengar cerita Otae setelah mereka pulang ke Kodokan Dojo.

"Kenapa Wakil Komandan Iblis menjadi seperti itu karena Gin-san ya?" Tambah Otae, menebak-nebak.

"Ja, kalo begitu kita ganti namanya jadi Wakil Komandan Mesum aru!" Kata Kagura.

"A-apa yang harus aku lakukan?" Gumam Ginko.

"Kalo kau memang berniat untuk menepati permintaannya tak masalah. Kami akan membantumu, Gin-san." Kata Shinpachi.

.
.

"Sudah lama nunggunya?"

Suara itu membuat Ginko mendongak. Dia melihat sosok Hijikata dengan setelan yukatanya. Seketika ia membuang wajah untuk menyembunyikan rona pipinya.

"I-iie betsuni." Sahut Ginko pelan.

Hijikata menarik seulas senyum lalu duduk di sebelah Ginko dan menyalakan rokoknya.

~~

Di balik semak-semak, Kondo dan Sougo memantau dari kejauhan. Mereka akhirnya penasaran dengan apa yang terjadi terhadap kepribadian Hijikata yang berubah drastis. Hampir sama seperti insiden bertukarnya jiwa mereka karena mesin pembuat Tamago Kake Gohan milik Gengai. Namun, ini berbeda.

"Oi, Sougo. Siapa gadis cantik oppai itu?" Bisik Kondo-san.

Sougo tak menjawab, dia masih memperhatikan gadis yang bersama Hijikata dengan teropongnya.

"Rambut perak? Sepertinya aku pernah melihatnya." Gumam Sougo. Tiba-tiba dia teringat. "Masaka are wa???? Danna?"

"Nani? Maksudmua gadis itu adalah yorozuya?"

Kondo langsung mengambil teropong itu dan melihat gadis itu. Setelah diperhatikan dengan seksama, Kondopun baru menyadarinya.

Mereka berdua terduduk lemas menekuk lutut menyadari kenyataan itu.

"Toshi~ aku tak menyangka dia homo." Kata Kondo berurai air mata.

"Bukan begitu, Kondo-san. Danna sudah menjadi wanita. Berarti Hijikata-san bukanlah homo. Lagipula aku bisa melihat betapa Hijikata sangat menyayangi danna dalam wujud seperti itu." Sougu kemudian bangkit. "Yare~ yare~ kakak ku pasti akan bahagia melihatnya seperti itu." Lanjutnya sambil melangkah pulang. Kondo hanya memandanginya.

~~

"Jadi kita akan kemana hari ini?" Tanya Hijikata.

"Huh!" Ginko membuang wajah ala tsundere, "kau yang mengajak kencan kan? Harusnya kau tau mau kemana." Lanjutnya sambil melipat tangan ke dada.

"Baiklah kalau begitu..ayo." Hijikata menyambar tangan Ginko membuatnya berlari mengikuti langkah lebar Hijikata. Entah kenapa Ginko merasa jengkel.

"Dia kira ini akan seperti di shoujo manga apa?"

Merekapun pergi ke Edoland. Ginko agak gugup karena banyak yang memperhatikan mereka. Dia baru tahu jika Hijikata cukup populer di kalangan wanita. Hanya saja karena selera makannya sedikit aneh, banyak yang menjadi illfeel setelah dekat dengannya.

Sepanjang jalan, tangan Hijikata tidak lepas dari tangan Ginko. Hijikata bahkan tahu bahwa tangan Ginko berkeringat dingin.

Setelah puas jajan dan minum, Hijikata mengajak Ginko naik bianglala.

Bianglala itupun mulai berputar perlahan. Mereka mengalihkan pandangan keluar jendela. Kota Edo dapat mereka lihat dari atas sini. Menara transfer dan istana shogun juga kelihatan indah dari atas sini.

Keduanya sudah mulai terbiasa. Hijikata melihat Ginko yang duduk di depannya, masih memandangi keluar.

"G-ginko-chan..." panggil Hijikata pelan. Ginko menoleh.

"Apa kau bahagia dengan kencan ini?"

Ginko tersenyum tulus memandang Hijikata.

"Tidak buruk sih. Ini pertama kalinya ada yang mengajak ku kencan. Arigatou, Hijikata-kun~" ucap Ginko yang membuat jantung Hijikata kelojotan. "Saat aku jadi lelaki aku bahkan tidak pernah mengajak wanita kencan seperti ini. Aku hanya memikirkan kebersamaan dengan Shinpachi dan Kagura. Bagiku, mereka adalah hidupku. "

"Jadi meskipun nanti kau menikah denganku, kau tidak ingin berpisah dari mereka ya?"

"Ya begitulah. Lagipula akukan bos yorozuya."

"Baiklah jika itu keinginanmu. Aku tidak akan mengekangmu."

"...."

"Jadi....maukah kau menikah denganku???" Kata Hijikata sambil membuka sebuah kotak beludru warna merah yang isikan cincin bermata berlian.

Perlahan wajah Ginko merona sempurna. Jantungnya serasa mau copot. Hijikata melamarnya? Oi.....apa-apaan ini??? Bukankah ia tidak ingin menikah dan hanya ingin menjadi ibu untuk Kagura dan Shinpachi????

"Ginko-chan?"

"Hi-hi-hi-hijakata, a-aku..." Ginko tidak bisa ngomong.

"Kau takut meninggalkan si kacamata dan gadis cina itu? "

"....."

"Aku tidak keberatan. Aku tau kau sangat ingin bersama mereka. Lagipula mana mungkin aku memisahkan seorang ibu dari anak-anaknya." Hijikata tersenyum lembut. Senyum menawan yang pertama kali Ginko lihat dan hanya untuknya.

Ginko langsung menghambur ke pelukan Hijikata sambil tersedu.

.
.
.

Hijikata membawa Ginko ke Kantor Polisi Shinsengumi hari itu. Anak buahnya sedikit penasaran dengan gadis berambut perak yang dibawanya menuju kantor Komandan Shinsengumi. Lalu merekapun menguping di balik pintu.

"Kondo-san, aku akan menikahi dia!" Kata Hijikata tegas.

Kondo langsung menyemburkan minumannya mendengar itu.

"Cho-chotto matte Toshi~ duduklah dulu." Kondo mengelap mulutnya.

Hijikata dan Ginko saling pandang, kemudian duduk bersila di depan Kondo.

Kondo yang hampir tidak bisa menyadari kenyataan hanya memandang Hijikata dan Ginko bergantian.

"Toshi, sejak kapan kau menyukai Bos Yorozuya?" Tanya Kondo.

Hijikata tidak langsung menjawab. Dia menghembuskan asap rokoknya terlebih dahulu.

"Sejak....dia seperti sekarang."

Kondo menghela nafas lalu menatap Ginko.

"Jadi, yorozuya, aku ingin tau kenapa kau bisa menjadi wanita lagi. Darimana kau mendapatkan ramuan Dekobokko itu?"

Ginko mengangkat wajah. Ya, darimana ia mendapatkan ramuan itu?

"Se-sebelum satelit yang membawa ramuan itu meledak, aku sempat mengambilnya sebagai bahan percobaan. Kau tau kan ketika insiden dekobokko itu aku bagaimana....jadi..."

"Baiklah tidak usah diteruskan. Aku mengerti. Jadi kau ingin berubah menjadi wanita hanya ingin melihat dada dan ****** mu sendiri?"

Muka Ginko memerah. "A-awalnya niatku begitu tapi...sepertinya hormon kewanitaanku sudah menyatu dengan perasaanku. Terlebih lagi sisa ramuan supaya aku kembali lagi sudah habis. Itu artinya kemungkinan untuk menjadi lelaki sangat tipis."

"Dan kau jatuh cinta pada Toshi?"

Deg deg deg.

Ginko tak langsung menjawab. Pertanyaan si gorila ini jadi jauh menyeramkan dari sudut pandang wanitanya. Padahal dia tau, Kondo dan Hijikata adalah duo shinsengumi yang paling sering dia kerjai.

"Kondo-san...." Hijikata menengahi.

"Baiklah...sepertinya semua sudah jelas. Aku tidak bisa menyalahkan yorozuya. Kenyataannya kalian memang saling jatuh cinta."

~~~

Atarashi Hajime (Gintama Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang