Sudah beberapa hari ini, hampir setiap hari Clara datang mengunjungi kantor Andre. Namun semuanya berakhir dengan penolakan. Andre masih belum mau menemui Clara.Awalnya Clara hampir putus asa. Ia bahkan rasanya sudah ingin menyerah. Akan tetapi setiap ia mengadu kepada tante Riri, ibu Andre itu selalu memberikannya semangat untuk tidak menyerah. Sebab beliau tahu, sebenarnya Andre merindukan Clara hanya saja gengsi anaknya itu terlalu tinggi dan rasa rindu itu disimpan oleh Andre di dalam hatinya.
Terdengar suara ketukan pada pintu ruangannya. Pasti gadis itu lagi yang datang, pikir Andre.
"Masuk," sahut Andre dari dalam.
"Dre, ada seorang gadis yang ingin bertemu denganmu," ujar Gita.
Andre tidak mengangkat kepalanya yang masih sibuk bergulat dengan kertas-kertas di atas mejanya. "Kamu tahu jawaban aku-kan Git."
"Tapi Dre..."
"Kamu masih belum amnesia-kan? Katakan padanya aku sibuk," potong Andre dingin.
"Kamu sesibuk apa sih sampai tidak mau bertemu denganku," ujar sebuah suara dari arah punggung Gita. Membuat Andre mengangkat wajahnya dan mencari tahu pemilik suara tersebut. Detik berikutnya ia terpaku dengan sosok gadis tersebut.
***
Siang itu Clara agak datang terlambat mendatangi kantor Andre. Karena ia baru saja mendapatkan panggilan pekerjaan dari sebuah perusahaan developer. Beruntungnya perusahaan itu langsung menerima dirinya. Dan mulai besok ia sudah diperbolehkan mulai bekerja.
Clara keluar dari mobilnya berjalan secepat mungkin agar bisa tiba dengan cepat ke dalam kantor Erick. Namun baru saja ia berjalan beberapa langkah, kakinya mendadak terdiam.
Sepasang pria dan wanita terlihat keluar dari bangunan kantor Andre. Pria itu membukakan pintu kaca untuk wanita di sebelahnya. Wanita itu keluar lebih dahulu disusul oleh Andre. Wajah mereka terlihat bahagia. Terlihat jelas dari wajah Andre yang tersenyum ketika menatap wanita itu. Begitu juga sebaliknya dengan wanita itu yang tersenyum tersipu malu sesudah menatap wajah Andre.
Berbeda dengan paras pasangan Andre saat itu. Clara menatap mereka dengan mata yang menyiratkan kesedihan, masih mematung ditempatnya. Ia ingin berlari dari tempatnya tapi tiba-tiba saja rasanya kakinya menjadi lebih berat berkali lipat sehingga sulit untuk digerakkan.
Andre dan wanita di sebelahnya berjalan menuju mobil milik Andre yang terpakir di dekat tempat Clara berdiri. Ia tidak menyangka bahwa Clara akan datang ke kantornya padahal jam yang biasa menjadi waktu ia datang telah lewat. Andre melihat Clara sejenak, wajah gadis itu pucat. Tapi Andre tidak menghiraukannya dan terus melangkah menuju mobilnya bersama wanita di sebelahnya. Setibanya di dekat mobil, ia membukakan pintu untuk wanita itu dan berlari kecil menuju pintu kemudi. Dan dalam hitungan detik mobil Andre telah berlalu dari hadapan Clara.
***
"Sonya!" seru Andre. Ia cukup terkejut dengan kemunculan gadis tersebut.
Gita yang melihat jika tamu Andre adalah salah satu temannya, maka ia pun membuka jalan agar Sonya bisa masuk ke dalam ruangan milik bosnya.
"Segitu sibuknya-kah dirimu sampai kamu tidak mau bertemu dengan aku?" tanya gadis itu namun senyum terukir di bibir tipisnya yang merah.
Sonya masih tetap cantik sama seperti empat tahun lalu ketika ia meninggalkan Andre. Tepatnya Andre yang memutuskan hubungan mereka saat itu. Sonya datang mengenakan wrap dress soft tosca, dengan tali terikat di pinggang yang terhubung dengan dressnya seperti kimono. Sehingga memperlihatkan lekukan tubuhnya yang tetap langsing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm Heart
RomanceAndre tidak menyangka bahwa ia akan bertemu kembali dengan Clara. Sahabat yang telah meninggalkannya selama lima tahun. Lebih mengejutkan lagi orang tuanya mengikat mereka dalam pertunangan. Namun semuanya telah terlambat. Andre bersikap dingin terh...