Sehun, Wae?

2.3K 279 58
                                    

"Masuklah." Jongin membukakan pintu apartemennya dan aku pun mulai masuk ke dalam dan mencoba melihat ke sekelilingku. Untuk ukuran anak seorang konglongmerat aku rasa Apartemen Jongin dapat dikatakan cukup sederhana.

Namun tetap bisa dikatakan nyaman untuk ditinggali, apalagi jika Jongin tinggal seorang diri.

"Yeah aku tau apartemenku cukup kecil." celetuknya saat melihatku yang sedang mengamati sekitar.

Aku menggeleng cepat, aku tak mau ia salah sangka "Ani,,, ini lebih dari cukup. Tempat ini cukup nyaman dan rapi untuk seseorang sepertimu."

Jongin menggeleng pelan, "Aku tak punya cukup waktu untuk membuat tempat ini berantakan."

"Maksudmu?" tanyaku bingung.

"Duduklah, aku akan mengambilkan air minum untukmu." Jongin berlalu begitu saja, meninggalkanku di ruang TV.

Tak lama kemudian ia kembali dan memberiku segelas air dingin.

"Gomawo." ujarku pelan. Jongin kemudian mengambil duduk tepat disebelahku. Ia menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya mulai bercerita. "Bisa kau rasakan kan udara di sini terasa pengap. itu karena aku jarang berada di rumah."

"Lalu? dimana kau tinggal?"

Jongin mengangkat bahunya "Entahlah, jika kau tanya hal itu aku juga tak bisa memastikannya. Tidur dari satu tempat ke tempat yang lain. Kau tau kan berapa banyak teman-"

"Anggota genk." sahutku memotong perkataannya. Jongin melihat ke arahku dengan pandangan kesal dan aku hanya mampu tersenyum kecil. "Mereka sudah aku anggap seperti saudara." jelasnya tak terima.

"Benarkah? tapi mengapa aku melihat seolah kau adalah bos mereka? lihat kelakuan kalian di sekolah yang selalu menakut nakuti siswa lain."

"Mereka saja yang terlihat lemah," jawab Jongin acuh.

"Heol, jadi kau serius menganggap mereka seperti itu."

"Tidak." jawab Jongin cepat.

Aku pun mengerutkan dahi, "Kim Jongin aku sama sekali tak mengerti."

"Aku melakukan hal itu untuk menarik perhatian seseorang. Aku memang tak setampan dan sepintar Oh Sehun, mungkin dengan berbuat kebalikan dari Sehun ia akhirnya bisa melihat ke arahku, setidaknya ia mengetahui keberadaanku."

"That's too much a drama of yours Jongin,"

"Yes I am."

ponselku pun berdering, nama Krystal adalah nama yang muncul di layar, dengan segera aku mengangkatnya. "Hmmm."

Krystal menanyakan padaku dimana saat ini aku berada dan apakah aku berhasil bertemu dengan Hyomin Eonnie. Aku menangkap ada rasa cemas dari nada bicara Krystal. Aku melirik ke arah Jongin sebentar, yang hanya memilih diam, mendengarkanku berbicara dengan Krystal.

"Akan aku menceritakannya padamu saat kita bertemu," Aku mengambil napas panjang sebelum akhirnya melanjutkan kalimatku "Aku baik-baik saja, saat ini aku... aku sudah berada di tempat Eonnie, kau tak perlu khawatir."

"Hmmm... kau juga, selamat tidur Jungie-ah." Sambungan telepon kami pun terputus. Aku kembali melihat Jongin yang saat ini sedang sibuk dengan ponselnya.

"Krystal menelponku."

"Dan kau berbohong padanya?" tanyanya datar.

"Lalu apa aku harus berkata jujur padanya jika saat ini aku berada di rumah fans nomor satunya?"

Jongin tertawa kecil "Tak ada yang salah dengan itu."

Aku hanya menggeleng tak percaya dengan pikiran dangkal Jongin. Jika Krystal mengetahui dimana saat ini aku berada, sudah pasti ia akan menyeretku pulang bersamanya saat ini juga. Dan aku tak mau itu terjadi, aku telah banyak menyusahkannya.

My Tiny Little Life [Red Velvet Seulgi and EXO KAI fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang