Bukan Pemeran Utama

4.3K 341 48
                                    

Apa kau tau jika kisah cinta romantis nan indah hanya ada dalam sebuah drama? Jika kau percaya bahwa kisah cinta romantis itu benar-benar ada, maka aku dapat memastikan bahwa mungkin otakmu sudah rusak.

- Kang Seulgi -

-----------------------------------------------------

Aku memegang sekitar luka pada pelipis sebelah kananku, luka sayatan yang aku alami kali ini mungkin sepanjang 3cm, lukanya masih perih karena sama sekali tak kuberi obat sejak tadi malam aku mendapatkannya.

"Ambil ini." Krystal yang merupakan temanku satu-satunya menyodorkan sebuah plester padaku. "Ini adalah plester terbaik, supaya luka itu tak membekas diwajahmu." Lanjutnya.

Aku hanya mengambil plester itu dalam diam dan mulai memasangnya untuk menutup lukaku. Saat ini kami berdua berada di depan cermin toilet sekolah.

"Jadi benda apa lagi yang mendarat diwajahmu?" tanya Krystal sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada, ia saat ini memperhatikan pantulan wajahku melalui cermin toilet.

"Aku hanya terbentur pintu tadi malam." Jawabku padanya, namun aku amat yakin jika Krystal tau aku sedang berbohong. Aku hanya tak mau jika teman satu-satunya yang aku punya di sekolah ini begitu menghawatirkanku.

"Heol... kau pikir aku akan percaya nona Kang?"

Aku tak lagi mampu menjawab pertanyaannya karena menceritakan hal dan kejadian yang sama berulang kali mungkin akan membuat Krystal bosan.

Aku kemudian menyalakan kran wastafel dan membasuh tanganku yang sebenarnya tidak kotor, hanya melakukan sesuatu hal yang mungkin dapat membuat Krystal melupakan pertanyaannya barusan.

"Terserah kau kalau tak mau cerita." Aku tahu dengan jelas jika dari nada bicaranya, sahabatku yang satu ini sedang kesal padaku, namun apa boleh buat?

"Aku sudah selesai, ayo kita pergi." Aku lalu mengamit tangannya supaya kami berdua keluar dari toilet, saat ini aku bisa melihat jika Krystal memutar bola matanya, aku hanya mampu tersenyum melihat tingkahnya.

Aigooo temanku yang satu ini begitu imut meskipun dengan wajah annoying nya, pantas saja banyak laki-laki yang berlomba-lomba untuk mendekatinya.

Selang beberapa langkah aku dan Krystal keluar dari Toilet, kami berdua sudah dihadang oleh gerombolan anak laki-laki.

Yah tak heran memang, hal ini kerap kali terjadi jika aku berjalan dengan Krystal, the Queenka of our high school Jung Soojung atau biasa dikenal dengan nama Krystal.

Para namja seolah berebut untuk menarik perhatian seorang Krystal namun tak jarang pula mereka semua ditolak mentah-mentah oleh temanku yang satu ini.

jika ditanya mengapa? aku juga tak tau alasannya, yang jelas dari pada menghabiskan waktu dengan para namja ini yang bisa aku katakan bahwa mereka adalah fans Krystal, Krystal lebih memilih menghabiskan waktunya bersamaku dan aku akui itu adalah sebuah keuntungan bagiku karena berteman baik dengan Queenka menjauhkanku dari korban Bullying.

Namun aneh yang aku rasakan, semakin Krystal menolak mereka semua, semakin mereka semua seolah dibuat tergila-gila oleh Krystal. Dan salah satu yang tak pernah lelah mengejar cinta Krystal adalah.........

"Aku rasa ini masih jam makan siang dan aku sangat yakin jika kau belum makan apapun." Kim Jongin, sosok tinggi nan atletis itu sudah berdiri diikuti para gerombolannya di depan Krystal dengan senyum maut andalannya yang mungkin bisa membuat seluruh wanita bertekuk lutut hanya dengan melihat senyumnya itu. Namun tidak bagi Krystal karena yang aku tau ia selalu terganggu dengan apapun yang dilakukan Jongin padanya.

My Tiny Little Life [Red Velvet Seulgi and EXO KAI fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang