Chapter 4 (i'll be there for you now, tomorrow and ever)

246 12 1
                                    

Setelah pengumuman kelulusan yang menyatakan bahwa Rio dan Ify lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Mereka memutuskan untuk merayakan kelulusan bersama dengan acara makan kecil - kecilan yang juga mengundang radiel serta gebetannya yang sudah resmi menjadi pacarnya kemarin sivia. Sore ini mereka janjian di café moimoy, sudah dari 15 menit yang lalu Rio menunggu sendirian sahabat - sahabat nya itu. Tak lama datang radiel datang bersama Sivia

"sorry bro telat" sapa iel "kenalin pacar gue, Sivia. Sivia ini Rio sahabat aku sama ify"

"hy rio " sapa sivia
Setelah berkenalan iel mempersilahkan sivia duduk, lalu dia ikut duduk

"ify belum datang yo?" Tanya iel yang tidak melihat keberadaan ify

"belum gue kira dia bareng lo, eh kaga" jawab Rio, sambil mengecek hp nya siapa tahu ada pesan dari ify, tapi tetap tidak ada.

"tadi gue tawarin bareng gue apa kaga, kata dia gak usah"
Mereka melanjutkan obrolan dengan topic yang entah apa itu sambil menyantap makanan masing - masing. Tak terasa sang raja siang sudah mau kembali bertukar tugas dengan sang dewi malam. Mereka pulang masing - masing , sivia dengan radial dan rio sendirian. Terbesit rasa khawatir dihati rio, mengapa ify tidak datang sore ini padahal ini acara mereka.

Rio PoV

Perjalan pulang kali ini terasa tidak menyenangkan , aku masih memikirkan mengapa ify tidak datang tadi. Apa dia marah padaku? Sepertinya aku tidak membuat ia kesal. Sudahlah mungkin besok aku bertanya kepadanya, jika ia kerumah iel.

Sebelum memasuki komplek perumahanku, aku melewati taman yang tidak terlalu ramai. Hanya ada segelintir orang yang mungkin akan pulang kerumahnya. Aku melihat seseorang yang sedang duduk disalah satu bangku taman, dari penglihatanku dia sepertinya cewe. Ngapain dia disitu bukankah ini sudah hampir malam. Wait sepertinya aku kenal dengan sosok itu, dia seperti ify. Ah mungkin itu hanya halusinasiku saja karena terlalu memikirkan ify, tapi tunggu sosok itu benar benar mirip dengan ify .

ku pinggir kan motorku untuk menemui sosok itu sekedar memastikan dia bukan lah ify atau bahkan dia benar ify. Semakin dekat dengan sosok itu aku mendengar suara isak tangis tertahan, bulu kuduk ku berdiri. Jangan jangan dia mba kunti lagi, eh tapi kakinya napak ko. Hufft rio tarik napas buang tarik napas buang.

"hei boleh aku duduk" sapa ku sok akrab

Sosok itu melirik ku, aku kaget hampir saja aku jatuh

"Rio..." lirih orang itu

Author PoV

"Rioo.." lirih orang itu, yang ternyata benar dia adalah ify seperti dugaan rio

"Ify ini lo fy, lo kenapa fy?" jawab rio yang sudah duduk disamping dan langsung membawa ify kedalam pelukannya .

"io, dia ..." racau ify dalam pelukan rio yang semakin erat

"siapa fy, dia itu siapa fy. Kenapa lo bisa disini, kenapa lo sendirian disini" Tanya rio lembut sembari mengusap punggung ify

Ify melepas pelukan Rio, sekarang dia sudah sedikit tenang. Pelukan rio menenangkan diri ify. Ify benar benar terlihat kacau. Rio sedikit memperbaiki tampilan rambut ify yang sedikit berantakan. Seketika ify menengok dan langsung bertatapan dengan manik mata rio

"eh sory fy, itu rambutnya berantakan" gugup rio yang masih melanjutkan aktifitasnya membereskan rambut ify

"nah udah beres, kan gini cantik dari pada kaya tadi lebih mirip mba kunti" canda rio

"yey enak aja disamain mba kunti, gue tuh emang cantik kali. Emang elo kaya jelangkung badan tingal tulang doing ada angin mabur kemana mana lu" balas ify yang sudah mulai tersenyum

"kaga nyadar neng, tuh badan juga cungkring kalee" ejek rio pada ify

"hahaha sesame cungkring gak boleh mengejek" tawa ify

"hahaha iya iya, eh tadi lo kenapa sih nangis kejer gitu, mana ditaman udah malam pula . gak takut lu ntar di datengin sama sodara lu yang diatas pohon" selidik rio

"loh ini udah malem ya ampun gue udah duduk berapa jam disini. Gue nangis sampe gitu banget apa ya ampe gak sadar kalo udah malam. Ya ampun ify" ucap ify dalam hati

"fy.."

"eh kenapa io?" Tanya ify yang gak konsen dengan pertanyaan rio

"kaga Cuma nanya aja kenapa tadi lo nangis, trus dia itu siapa?" Tanya rio yang masih penasaran

Ify kembali memikirkan kejadian beberapa jam lalu ditaman ini
"IFYY" teriak Rio

"eh kenapa io, sorry sorry"

"lo tuh kenapa sih dari tadi ditanyaain, malah nanya balik. Suka banget ya lo ngelamun, apaan sih yang lo lamunin ntar kesambet baru nyaho" ucap rio

"hehehe sekali lagi sorry deh io, gue ada sedikit masalah gitu. Hmm kapan - kapan gue bakal cerita deh, gue janji." Kata ify Sambil mengulurkan jari kelingkingnya yang disambut oleh kelingking rio

"janji ya fy, oh iya kenapa tadi lo gak datang. Biar gue tebak tadi lo gak datang gara - gara ada masalah itu ya ?" tebak rio yang langsung diangguki oleh ify

"kenapa gak ngasih kabar sih fy, sumpah ya gue khawatir gara - gara lo gak dating. Gue kira lo marah sama gue fy. Kalo ada masalah cerita dong fy, kita kan sahabatan fy. Jangan dipendem sendiri, gue mau lo bagi sedih dan senang lo ke gue dan begitu pun gue. Gue janji bakal ada disaat lo senang dan sedih fy, gue sealu ada buat lo fy, gue selalu disamping lo kapan pun lo mau. Pundak gue selalu siap untuk jadi sasaran sedih lo kok. I'll be there for you my bestfriend now, tomorrow and ever." Cerocos rio sambil memegang tangan ify untuk meyakinkannya.

"iya rio makasih, gue selalu inget janji lo. Dan perlu lo tau gue gak suka orang yang ingkar janji" ucap ify sambil tersenyum

"iya gue gak akan ingkar janji"
"gue juga bakal ada buat lo kapan pun lo mau" balas ify yang diangguki oleh rio

"yaudah yok pulang udah malem nih, gue anter. Atau lo masih mau disini nemenin sodara - sodara lain lu." Ajak rio setengah bercanda

"gak enak aja gue mau pulang" ucap ify

"ya udah ayok" ajak rio sambil mengenggam tangan ify tanpa sadar

" kita kerumah iel aja, gue lagi mau nginap disana udah lama gak nginap disana" kata ify yang disetujui oleh rio

Setelah itu rio mengantar ify kerumah iel yang berhadapan dengan rumahnya.

"makasih ya io, udah nemenin ify tadi. Gue gak tau kalo gak ada lo jadinya kaya apa. Thanks and sorry juga buat gue yang tiba - tiba gak dating" ucap ify setelah turun dari motor rio

"iya fy jangan sedih lagi ya. Ada gue buat lo berbagi. Lo besok ada acara gak?" Tanya rio

"gak ada sih, emang kenapa?"

"gue mau ngajak lo jalan, ya mungkin lo juga mau cerita masalah lo itu ke gue. Tapi gue gak maksa kok"

"ok deh gue tunggu besok ya" kata ify menyetujui ajakan rio. "mungkin sudah saatnya rio tau tentang gue.
Dia bener - bener mau jadi sahabat gue. Gue yakin dia gak akan mengecewakan gue." Kata ify dalam hati

"yaudah gue pulang dulu ya fy, good night and have a nice dream. Mimpiin gue ya" pamit rio sambil menggoda ify

"iya udah sono pulang. Rumah lo tuh didepan . good night too ntar de gue pikirin mau mimpiin lo apa gak" balas ify sambil tertawa

Setelah itu ify masuk kedalam rumah iel dan Rio langsung memasukkan motor kerumahya yang bersebrangan dengan rumah iel yang langsung masuk kedalam rumah setelah marker motornya.

Pada Satu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang