Keesokan harinya Rio sudah siap untuk mengajak ify ke tempat rahasia, entah dimana itu. Setelah dirasa sudah cukup dengan penampilannya, ia langsung menuju rumah iel yang jaraknya hanya 5 meter dari rumahnya. Kali ini ia membawa mobil tidak membawa motor, sampainya didepan rumah iel ia langsung memarkirkan mobilnya dan langsung masuk kedalam rumah iel karena pintunya tak terkunci dan terbuka.
"assalamualaikum " ucap salam rio
"waalaikumsalam, eh lu yo. Ngapain pagi - pagi dateng kerumah gue tumbenan amat, mana udah rapi lagi" balas iel setelah memperhatikan penampilan rio
"hehehe, ify mana iel?" balas rio nyengir sambil mencari keberadaan ify
"oh ternyata mau jalan sama sepupu gue. Dia masih dikamarnya tuh, bentar paling kelar. Tunggu aja sini yo duduk, capek gue liat lo diri mulu disitu". Balas iel sambil mempersilahkan rio duduk disofa sebelah gabriel
Rio hanya mengangguk saja dan langsung duduk karena ia juga sudah capek berdiri sedari tadi.
" rio lo yang kemarin ngantar pulang ify kerumah gue ya" Tanya Gabriel
"iya kemarin pas kita pulang dari café. Gue nemu dia di taman komplek, lagi duduk sendirian sambil nangis gitu" jawab rio
"oh gitu thanks ya, gak tau deh kalo gak ada lo bagaimana nasibnya sepupu gue" balas Gabriel berterima kasih
"iya sama - sama. Tapi gue bingung deh kenapa ify kemarin bisa nangis sendirian di taman mana udah senja lagi kan ngeri, lo tau gak iel?" Tanya rio yang masih penasaran
Gabriel terdiam, ia bingung apakah ia harus menceritakan yang sebenarnya atau harus diam saja dan menjawab bahwa dia tidak tau
"eng.. itu yo..."
"eh rio udah lama ya, sorry jadi nunggu" ify langsung turun dari lantai dua karena kamarnya berada dilantai dua.
"engak ko fy baru aja, lagian ada Gabriel juga" sambil melirik Gabriel
Dalam hati Gabriel "syukur ify datang kalo gak mampus gue bingung mau ngomong apa"
"oh gitu yaudah kita jalan aja yok, iel gue jalan dulu ya" pamit ify ke Gabriel
"iya ,iel kita jalan ya bye.assalamualaikum"
"ya jagain sepupu gue awas lo macem - macem, waalaikumsalam"
Setelah berpamitan rify langsung keluar rumah. Rio langsung membukakan pintu mobil untuk ify setelah itu rio masuk kedalam mobil ditempat pengemudi. Setelah itu mobil ro sudah menghilang dari halam rumah Gabriel
Ify POV
"tumben bawa mobil, biasanya motor. Btw kita mau kemana sih?" Tanya ku yang memang masih penasaran
"gue mau bawa lo kesuatu tempat tar lo juga tau" jawab rio sambil tersenyum melirik ify yang penasaran
"yaudah deh terserah lo aja" jawab ify pasrah mau dibawa kemana sama rio
"fy lo kemarin kenapa sih nangis gitu ditaman" Tanya rio mengusir kesepian di mobil
"emm itu karena gue.." apa yang harus aku katakan , aku bingung
"karena lo kenapa fy?" Tanya rio yang penasaran
Aku diam apakah aku harus meceritakan semua kepada rio sekarang.
Author POV
"fy kita udah nyampe nih" ucap rio sambil menoleh kepada ify
"fy udah nyampe ayok turun" ucap rio sekali lagi sambil melepas seatbelt nya
"yahh ni anak malah ngelamun" ucap rio dalam hati. Rio menepuk pundak ify agar ia tersadar
"eh kenapa yo, ada apa?" Tanya ify setelah tersadar dari lamunannya
"lah kita udah nyampe kok cepet banget sih, kok lo gak ngasih tau" kesal ify pada rio
"dari tadi kali fy, lo aja yang ngelamun mulu. Gue dari tadi udah bilang ke elo kalo udah nyampe . Lamunin apaan sih, lamunin gue ya?" goda rio sambil menaik - naikan alisnya
"apaan sih, kaga kali sorry ya masih banyak tuh yang lebih ganteng untuk dilamunin"
"ohh jadi gue ganteng nih, emang dari dulu emang gue ganteng kali fy. Baru nyadar lo"ucap rio pede
"siapa juga yang bilang lo ganteng, pede amat bang" balas ify
"aelah gue emang ganteng udah akuin aja napa sih, susah amat" paksa rio pada ify
Ify hanya memutar bola mata , lalu berucap "in your dream" pada rio dan segera keluar dari mobil rio.
"yahh gue ditinggal, kan gue yang ngajakin dia kesini. Malah gue yang ditinggal ckckckck" decak rio kesal kepada ify yang main ninggalin aja.
Tak lama kemudian rio menyusul ify ,setelah mengambil gitar yang sudah dipersiapkan untuk menemani ia dan ify ketempat yang dituju yaitu sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi dengan hamparan rumput hijau serta bunga warna - warni yang menjadikan bukit ini semakin indah.
"sumpah yo ini indah banget" ucap ify berdecak kagum dengan tempat yang ditunjukan oleh rio, sambil menikmati indah nya pemandangan sekitar
"bagus kan, gue kadang kesini kalo lagi bête, badmood, atau stress karena ada masalah. Yok duduk disana" ucap rio sambil menunjuk kearah pohon yang cukup besar dan rindang
"ayok"
Sesampainya disana ify langsung duduk dibawah pohon itu dan menikmati semilir angin. Rio pun ikut duduk disamping ify sambil memangku gitarnya. Tiba - tiba rio bernyanyi sepenggal lagu
Don't you worry just be happy
Temanmu disini
Kamu sangat berarti istimewa dihati
Selamanya rasa ini..
Jika tua nanti kita telah hidup masing - masing
Ingatlah hari ini
(Project Pop - ingatlah hari ini)Setelah bernyanyi rio melihat ify sambil tersenyum dan ify pun membalas senyuman rio
"Makasih yo, makasih udah ajak gue ketempat seindah ini" ucap ify berterimakasih dengan tulus
"Iya sama - sama, emm fy lo udah siap cerita gak soal yang kemarin. Emm kalo belum gak papa kok gue gak maksa,kalo gak mau juga gak papa kok" tanya rio hati - hati
"Emm gue mau udah siap cerita kok ke elo" jawab ify dengan tenang sambil tersenyum kepada rio
Rio duduk menghadap ify, bersiap - siap mendengarkan cerita tentang kejadian kemarin sore
"Jadi kemarin itu..."
----
Yakk jadi kemarin itu kenapa hayoo, hahaha. Maaf ya ngaret banget hehehe author nya abis UN nih makanya baru sempet lanjut. Moga chapter ini tidak mengecewakan, dan sorry kalo typo bertebaran dimana mana hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Satu Cinta
Teen FictionSemua orang tau bahwa dia playboy. Tapi kenapa tetap saja mereka mengagguminya bahkan menunjukan secara terang - terangan bahwa mereka menyukainya. Muak itu satu kata yang tepat untuk menggambarkan semuanya. Kapan semua ini akan berakhir? Topeng...